Jumat, 19 September 2025

Belajar #16 Bersiap

 SADAR DIRI, SADAR POSISI, SADAR BATASAN (3SDPB)

KIS_19092025

Seperti manusia karet atau orang menyebutnya "plastic man" yang senantiasa mampu menyesuaikan diri dalam segala kondisi. Setelah berusaha meredam rasa yang terasa berat, kemudian menatanya menjadi susunan perasaan yang ditumpuk sesuai kadar normal yang dibingkai dalam pola pikir positif dan terus berkembang baik serta menjaganya agar tidak keluar dari hal-hal yang menurunkan kualitas dan kapasitas diri sendiri. Inilah saatnya keluar dari zona nyaman dan berani tampil menjadi diri sendiri tanpa membawa embel-embel titel atau nama jabatan yang akan memberatkan langkah atau malah membuka celah menjadi seorang yang arogan yang hanya ingin membanggakan diri karena nilai jualnya berada di tingkat atas. Maka langkah-langkah kaki ini menapak harus tenang, kuat, aman serta nyaman menelusuri jejak-jejak jalan sampai pada tujuan akhir seperti ilmu padi; semakin berisi semakin merunduk. Karena keinginan untuk memberi manfaat pada yang lain pun sudah bulat maka ilmu berikutnya yang harus menjadi pondasi, benteng dan pelindung kerja yang siap diselempangkan di pikiran, hati dan langkah yaitu 3SDPB.                                               

Setelah menepi dan merenung serta membuat perencanaan langkah langkah baru apa saja yang harus segera disusun, dilatih, fokus dan jelas arahannya sehingga hasilnya tidak mengecewakan malah bila mungkin menjadi strength atau keunggulan diri. Menurunkan strong why adalah pondasi awal yang yang harus terus diafirmasi dan dikuatkan agar menjadi pijakan kokoh untuk tetap berdiri dan berkarya secara profesional. Strong why ini pun akan menjadi titik balik aku sebagai pribadi yang profesional dalam bekerja di ranah publik. Berikutnya adalah bagaimana mengolah prestasi kerja (versi sendiri) dan fokus mengembangkanya adalah modal awal untuk melanjutkan serta mengukir karya-karya lain sambil terus mensiasati kelemahan diri dalam bidang pengetahuan, perilaku atau sikap dan hubungan antar sesama. Dari sanalah prises penguatan tentang bagaimana sadar diri menjadi prioritas awal untuk memastikan siapakah saya, apa saja kelebihan dan kekurangannya, kapan harus menjadi dirisendiri, di mana saya harus berdiri sendiri, mengapa saya harus menjadi diri sendiri dan bagaimana saya menyadari bila saya sanggup merespon hal-hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan keinigan hati. Sadar diri adalah saya yang memahami diri serndiri sebagai individu bebas, merdeka dan tentunya bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang saya hasilkan. 

Saya harus memiliki kekuatan untuk berani maju dan terus melangkah, melukis asa dan membuahkan amal jariah sesuai porsi saya saat ini. Sebelumnya saya selalu punya kesempatan untuk meramaikan wadah-wadah karya, mengawal, memantau, mengarahkan, mendampingi sampai mengevaluasi semua projek yang telah selesai, belum terlaksana dan meneruskan projek selanjutnya. Saat ini, semua kegiatan tersebut berubah 360 derajat karena apa yang sekarang diamanahi sangat berbeda dengan wewenang dan ranah kerja saya sebelumnya. Sadar posisi inilah yang membuat ide-ide tentang pengembangan program yang bermunculan pun mengendap dan tetap saya simpan dalam laci-laci otak kecil. Menyadari    posisi yang sekarang saya berada maka sayapun berubah haluan bekerja sesuai pesanan saja. Walaupun demikian, saya tetap mengasah kemampuan dan keterampilan diri dengan cara  menggali apa saja yang menjadi warna saya dalam merangkai karya, bagian mana saja yang bisa saya tunjukkan sebagai ciri khas bekerja di depan khalayak. Banyak asahan yang harus dipertajam dan semoga pada posisi yang baru inilah saya  mampu mewujudkannya dan semoga tidak mengecewakan pihak lain.

Kondisi yang membuat saya merancang ulang semua target kerja menjadi lebih sempit, specifik dan fokus hanya pada satu poin. Sekali lagi, rancangan kerja disusun kembali, orientasi target, sasaran fokus pada satu projek, tugas, arahan serta instruksi menjadi kata-kata kunci dalam menyelesaikan tugas. Tugas-tugas saat ini sepertinya tidak rumit dan terlihat lebih mudah secara ilmu dan pengalaman karena berbekal hasil-hasil karya sebelumnya yang sudah dibagikan kepada penerima manfaat dari kalangan dan tingkat usia yang berbeda. Sadar batasan tentang pekerjaan yang saat ini ditugaskan setidaknya tidak bisa dianggap remeh. Bila saya melihatnya dari posisi positif, pastinya peluang hasil karya tersebut akan memberi manfaat besar di kemudian hari. Walau wewenang untuk mengembangkan dan merampungkanya terbatas pada panduan yang sudah diberikan pihak berwenang. 

Tidak bolah ada kata merendahkan untuk projek yang saat ini diamanahi. Sisi profesionalisme cukup menjadi landasan diri untuk tetap memberi yang terbaik, dan merampungkannya agar dapat diterbitkan dan dinikmati para penerima manfaat. Masa kini jelas berbeda dengan masa lalu yang penuh warna serta kenangan manis tetapi bukan berarti saya lemah dan menurunkan kualitas hasil. Saya merasa inilah tantangan terbesar yang harus ditaklukkan dan waktunya untuk mengasah keterampilan dan kemampuan akademik di semua sisi; pengajaran, penyusunan materi dan menjaga hubungan dengan klien. 3SDPB membuat langkah kaki, hati dan pikiran menjadi lebih ringan. Yang ada saat ini adalah bagaimana menjadi pribadi baru yang memiliki kemapuan kerja dan memiliki ciri khas dalam tampilannya di depan klien serta mampu menelurkan karya untuk mencapai keabadian akhir hayat.  

                                




Tidak ada komentar:

Posting Komentar