Senin, 24 Agustus 2020

Merdeka, Berani menunjukkan profesionalisme guru dalam berkarya

 


Genre: Cerita pendek

 Bulan Agustus 2020 ini adalah bulan ke 5 masa pandemi yang merubah pandangan kita tentang suatu hal yaitu profesionalisme. Siapa pun kita, bila kita berada di ranah publik, maka kita harus menyakini bila kita bekerja mampu  bekeja dengan sepenuh hati. Begitu banyak dari kita yang merasa rugi karena kondisi baru ini dan merasa putus asa karena harus merubah kebiasaan lama yang nyaman menuju kebiasaan baru yang harus disesuaikan dengan kepentingan saat ini. Merdeka Belajar dan Belajar merdeka pun berlaku untuk para guru. Mereka yaitu bebas mengekpresikan media dan strategi pembelajaran dengan tetap berpijak pada target kurikulum, Belajar merdeka bagi para guru adalah ketika mereka mau menantang diri mereka untuk mencoba hal hal baru guna mencapai target yang sudah ditetapkan sekolah. Bagi para guru, misalnya, face to face meeting adalah kegiatan belajar mengajar yang mutlak dilakukan untuk mendapatkan interaksi aktif yang efektif serta efisien dan melalukan berbagai kegiatan untuk meraih target pembelajaran. Tetapi bagaimana bila mereka harus merubah kebiasaan tersebut menjadi kegiatan daring, yang mengandalkan media teknologi. Di sinilah keberanian para guru mengambil peran besar dengan tetap berada di jalurnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Lalu apa saja yang sebaiknya para guru laksanakan untuk tetap mengabdi memberikan ilmu melalui media daring dengan tetap menjaga profesionalisme. Beberapa rangkaian kerja yang harus dilaksanakan agar semangat dan proses nya berjalan baik adalah dengan melakukan beberapa poin adaptasi yang setiap guru harus bersiaga:

 

1.      Belajar teknologi baru

Sebagai guru, banyak hal yang harus disiapkan guna mendapatkan hasil maksimal di kelas. Ini menjadikan guru harus siap dengan materi, strategi dan yang tidak kalah pentingnya adalah alat bantu mengajar. Bisa jadi yang kita terbiasa dengan metode ceramah dan diskusi kelompok kecil, PR, penugasan presentasi yang juga sudah biasa dilakukan peserta didik. Pada kenyataannya, Pandemi membuat para guru harus berani mencoba hal baru dengan kekuatan teknologi. Model tatap muka yang biasanya mengandalkan fisik guru dan para peserta didiknya, maka saat ini mereka harus mencoba berbagai media daring yang menjembatani pertemuan tatap muka secara daring. Media seperti Zoom cloud meeting, atau Google meet yang lebih ramah, dapat membantu guru menjelaskan materi yang sedang dibahas secara interaktif. Adaptasi yang bisa dilakukan dengan teknoogi tersebut adalah fitur fitur yang bisa dimanfaatkann sebaik mungkin agar kedua belah pihak nyaman dengan media yang gunakan. Gurupun bisa mengapgunakan aplikasi lain yang bisa membuat pembelajaran menarik pun banyak bertebaran di media maya. Contoh yang paling dekat adalah penggunaan fasilitas yang dimiliki Google drive. Para guru bisa memanfaatkan media tersebut untuk memberikan materi, evaluasi harian atau menyimpan data kegiatan Belajar Mengajar  dan juga tugas serta nilai. Aplikasi permainan lain yang membuat peserta didik suka adalah aplikasi seperti Kahoot!, Quiziz, Wordwall mentimeter atau yang lain. Dengan  belajar teknlogi baru tersebut, Para guru tetap bisa memberikan suasana berbeda dan memberikan materi tanpa harus terkungkung dengan masalah penyajiannya. 

 

 

 

2.      Berkolaborasi

Para guru adalah insan yang memiliki peran penting dalam mendidik peserta didik di lembaga pendidikan. Tetapi, mereka tidak bisa bekerja sendiri dalam menghadapi kondisi saat ini. Bekerja sama sesame guru adalah salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesenjangan kemampuan memanfaatkan teknologi dalam pengajaran. Para guru bisa membuat kegiatan webinar, diskusi daring untuk membicarakan stratetgi pembelajaran yang sesuai untuk media daring. Juga mereka bisa mengadakan pelatihan menggunakan teknologi yang akan digunakan, di aplikasikan dan di evaluasi untuk melihat kelebihan dan kekurangannya. Manfaat kolaborasi antar guru sangat membatu guru lain ketika memiliki topic pembelajaran atau evaluasi yang sama. Mereka pun dapat bertukar pikiran tentang pilihan alternatif media pembelajaran dan alat bantunya, agar guru atau siswa tidak merasa jenuh dengan metode dan teknik yang sama dalam waktu yang lama terus menerus.

 

 

3.      Menambah kemampuan

Banyak aplikasi menawarkan kemudahan, tetapi tetap saja para guru sebaiknya berlatih untuk menggunakan aplikasi pembelajaran agar tidak terkejut ketika mendapatkan masalah di dalam kelas daring. Cara menambah kemampuan pun bisa beraneka cara. Bagi mereka yang lebih suka bertukar pikiran maka group diskusi akan bermanfaat dan lebih efektif karena mereka tidak hanya berdiskusi tetapi juga mempraktekkannya. Mereka pun bisa memanfaatkan media youtube, untuk mempelajari suatu aplikasi atau mereka bisa membaca panduan melalui sumber sumber tertulis di dunia maya. Menambah kemampuan menggunakan teknologi bagi guru saat ini penting karena mereka harus mampu membiasakan diri dengan kondisi daring dan bagaimana membangun komunikasi produksi yang baik dengan para peserta didiknya dan tetap menjalankan tugas sebagai guru dengan memanfaatkanaplikasi sebagai alat bantu mengajar.

 

4.      Merancang kegiatan yang kreatif

Salah satu kelas produktif bagi para guru adalah ketika mereka dapat membangun komunikasi dua arah yang harmonis, dan terjadi secara dinamis. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat variasi kegiatan di setiap langkah pengajaran. Berbagai kegiatan komunikasi dapat dilaksanakan melalui kegiatan brainstorming, Tanya jawab, diskusi, memberkan permainan, menunjukkan gambar yang menarik atau menyajikan video atau film pendek. Sajian sajian tersebut dapat diatur di pembukaan (Opening), Kegiatan Utama (Main activity) atau penutupan (Closing). Variasi ini diharapkan dapat menurunkan kejenuhan peserta didik dalam belajar selama proses daring.

 

Banyak cara menuju Roma, banyak cara bagi para guru untuk menjaga profesionalisme dan tetap merdeka denagn cara bebas menyiapkan, mempresentasikan dan member penilaian dalam kelas. Pandemi boleh jadi membatasi guru di ranah luring tetapi tidak ada istilah menyerah untuk tetap konsisten mencerdaskan anak bangsa. Menumbuhkan motivasi untuk tetap menjaga kinerja menjadi indikator yang baik dari profesionalisme guru dalam menaklukkan Pandemi Covid-19. Merdeka!!!

 

Kerangka Tulisan

No.

Poin

Uraian

Metode

1.

Judul

MERDEKA: Berani menunjukkan Profesionalisme guru dalam berkarya

 

2.

Tema

Motivasi diri

 

3.

Latar belakang

Menyesuaikan diri dalam pekerjaan di era “New Normal” dalam suasana pandemic Covid-19

 

4.

Tujuan

Merubah masalah menjadi tantangan

Memberikan alternative cara kerja agar tetap professional

Membagi pengalaman pribadi dan member semangat kepada teman teman guru

 

5.

Manfaat

Motivasi, edukasi terhadap adaptasi kerja

 

6.

Nara sumber /Ahli

 

 

7.

Konten pendukung

Infographis

photo

Membuat sendiri dari kelas sendiri

8.

Kesimpulan

Tetap semangat san tundukan maslah menjadi tantangan

 

9.

Daftar pustaka

https://baliexpress.jawapos.com/read/2020/06/27/201309/new-normal-solusi-cerdas-hadapi-pandemi-covid-19

 

https://www.cermati.com/artikel/pekerja-wajib-kuasai-skill-ini-biar-bisa-bertahan-dan-sukses-di-era-new-normal

 

https://www.enervon.co.id/article/1131/new-normal-berikut-4-cara-cerdas-kembalikan-rutinitas-kerja-setelah-wfh/

 

https://satutumbuhseribu.valbury.co.id/2020/06/29/tantangan-baru-para-pekerja-era-new-normal/

 

10

Target publikasi

28 Agustus 2020 (Blog  Ritafithradewi)

Tugas Menulis RBM (Hari Kemerdekaan)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...