Jumat, 25 September 2020

Build my Hexahouse


LET'S BUILD A HEXAGON HOUSE TO REALIZE OUR DREAMS

Rita Fithra Dewi

2020013119200920

Membangun Struktur Organisasi Kota

 Minggu 1

26 September 2020


Welcome to our city! This is Hexagon City and I have my own hexagon house

Selamat datang di rumah sederhana saya. Ini adalah rumah yang saya disain sendiri dan mewakili keinginan saya untuk mencapai target target kerja sesuai perencanaan d awal (Bunda cekatan).

Bismillahirrahmanirrahiim. Berawal dari kelas Bunda Cekatan, saya sudah memiliki passion atau keinginan kuat untuk mengembangkan kemmapuan saya di bidang bahasa. Saya adalah pengajar bahasa Inggris di awal karir ketika masih menjadi mahasiswa. Semua proses sudah saya lewati dan saat ini adalah saat yang tepat bergabung di Bunda produktif dan membuat saya harus menunjukkan produktifitas sebagai seorang pengajar bahasa Inggris yang professional. 

Hexagon City adalah tempat kami semua berkumpul dan siap berkarya berdasarkan passion kami masing masing. "Merdeka Belajar Belajar merdeka", adalah motivasi saya untuik menunjukkan kemampuan dan kesungguhan masing masing warganya sesuai kemampuan dan ilmu yang dimiliki. 

Saya merancang sendiri hexahouse nya. Walaupun sederhana dan banyak yang harus diperbaiki, khususnya di bagian tata letak, tetapi tidak membuat saya patah semangat karena yang terpenting di bangunan hexahouse ini, saya bisa berkarya dan saya mampu menghasilkan sesuatu yang dapat disumbangkan kepada warga HEXAGON CITY.

Berikut gambaran sederhana hexahouse saya. Ada beberapa ruangan yang saya bagi untuk memudahkan saya bekerja dan bersosialisasi. Ruangan pertama adalah Ruang kerja (Studi Room) di ruangan ini saya memuat rencana kerja, membuat target kerja, menyusun strategi dan menurunkan ide menjadi sebuah konsep pelatihan atau panduan atau handouts atau modul juga penyiapan materi materi untuk pembelajaran.

Kemudian masuk ke ruang berikutnya, adalah my teaching studio. Di sinilah saya bisa mengekpresikan kegiatan mengajar online. 

Lanjut ke ruang berikutnya adalah Me time Room, Di sana saya bisa melakukan kegiatan pribadi, beristirahat, menyalurkan hobi memasak dan  membaca atau menyimak.

Untuk menjamu tamu, saya membuat ruang lebih las di tengah hexahouse yaitu "English fun zone" buat warga hexagonia yang mau bergabung dan praktek bahasa Inggris. ruang yang berbentuk lingkaran denga meja bundar. 

Di sisi sisi rumah ada taman kecil dan terbuka untuk mendapatkan ide ide atau untuk refreshing sesaat.

Semoga Hexahouse yang saya bangun akan memberikan kesempatan untuk berkarya dan terus memberikan terbaik.



#hexagoncity

#bundaproduktif

#ibuprofesional

#hexagonia


Rabu, 16 September 2020

Memorable Library Experience


 

Di balik tugas membawa 5 kamus bahasa Inggris yang tebal tebal dan dari berbagai penerbit membawa saya dan teman teman kuliah di semester 5 waktu itu menjelajah berbagai perpustakaan sebagai bagian dari syarat megikuti mata kuliah "Research 1". Bisa dibayangkan saat itu di tahun 2000an, setiap dua kali sepekan saya harus membawa tumpukan kamus ke kelas dan menunjukkan nya di hadapan dosen kami. Dosen kami, seorang professor, dan keren di bagian penelitian adalah orang yang tegas dan tidak mau mendengar alasan kami bila salah satu dari kami di kelas tidak membawa tumpukan buku. Selanjutnya hari hari kami berjibaku dengan mendatangi berbagai perpustakaan demi memenuhi tugas Research yang intinya harus mendapatkan sumber info untuk ditunjukkan di hadapan dosen kami dan bersiap medapat "Semprotan" atau istilah "You are below zero" sambil menunjukkan wajah merah dan posisi jempol mengarah ke bawah. Untuk menghindari peristiwa yang "menurunkan motivasi", saya berusaha mencari sumber sumber info yang akan membuat dosen kami tercinta berkenan menerima tugas kami karena sesuai dengan kasus yang beliau berikan.

Kenangan yang masih kami ingat dengan baik saat itu, ketika kami berada di awal semester 5, mata kuliah research 1 yang mewajibkan kami.dan bagian passing board hari pertama kuliah adalah menunjukkan 5 kartu perpustakaan dari 5 tempat berbeda. Ini bertujuan agar mahasiswa rajin mengunjungi berbagai perpustakaan di beberapa tempat dan mendapatkan sumber informasi yang dicari. Suka atau pun tidak, pada perjalanan mata kuliah kami selanjutnya adalah mencari expert comments, begitu istilah yang digunakan dosen kami ketika beliau memberikan beberapa topik dan kami harus mencari sumber tersebut di perpustakaan. Jadilah hari hari berikutnya, kami akan berburu sumber informasi di perpustakaan, dan perpustakaan yang selalu kami kunjungi adalah perpustakaan British Council yang terletak di seberang halte Gelora bung Karno di Gedung Widjojo Centre.

Perjalanan saya ke British Council adalah perjalanan panjang, karena saya harus naik Bis Mayasari Bhakti 300 dari kampus menuju perpustakaan. Lumayan lama perjalanan ke sana yang memakan waktu 1 jam bila tidak terkena macet. Sampai di tempat, saya harus melalui lift ke lantai 4 dan menyimpan semua barang yang dibaa di tempat penitipan. Biasanya sumber info yang kami cari berkisar majah seperti English Forum, atau buku buku sumber lain yang mengarah pada teori atau pendapat para Expert commentsBila kami berangkat bersama maka kami akan saling bantu mencari sumber info dan biasanya tidak memakan waktu lama sampai kami mencetak melalui layanan photo copy yang berbayar. 

Perpustakaan ini sebenarnya perpustakaan paling nyaman yang pernah saya kunjungi karena tempatnya yang luas, berpendingin, dengan aneka sumber referensi yang sangat banyak, memungkinkan saya berlama lama asyik dengan jelajah dunia buku. Terkadang, saya suka menyimak audio yang ada di sudut ruangan denga tetap mengambil antrian untuk bisa menikmati bermacam suguhan audio. Ada lagi fasilitas yang saya sangat sukai dari perpustakaan ini. Menonton film film beraksen "British" yang juga menambah kemampuan menyimak (Listening). 

Berawal dari tugas professor yang terkesan memaksa saya untuk berkunjung dan berlama lama di perpustakaan, dari sana juga saya mendapatkan pesan tersirat beliau tentang apa yang kita suguhkan dalam sebuah tulisan ilmiah, seharusnya data yang dicantumkan adalah data yang akurat dan jelas dari mana sumbernya, bukan menyalin dan memasukkan begitu saja teori atau pendapat ahli tanpa sumber yang jelas. Beliau pun menyampaikan bahwa tidak ada yang sia sia dari membaca berbagai sumber ilmu. Perpustakaan adalah tempat sivitas akademika untuk menunjukkan keaslian dan dukungan karya melalui membaca bukan mereka reka atau menjiplak karya orang lain tanpa etika.

 

#HariKunjungPerpustakaan 

#TantanganRBM

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...