Rabu, 04 Mei 2022

My friend's my spirit to move ahead



 "Selamat datang di National English Centre, selamat bergabung di tim Akademik," begitu sapa ku ketika pertama kali bertemu pak Taufik Efendi. Sosoknya yang tinggi, kurus namun ramah membuat aku nyaman berdiskusi seputar pendidikan bahasa Inggris. Sekilas, penampilan beliau biasa saja, dan ketika micro teaching, kami terkesima dengan gaya mengajar yang luwes, mengalir dan cara menjelaskan sebuah topik pun menarik. Melihat kapasitasnya sebagai guru profesional sudah terlihat dari caranya meyakinkan kami bila beliau memang mampu mengajar di berbagai Keterampilan bahasa termasuk mengajar TOEFL.

Keraguan sempat terlintas dibenakku, ketika aku menawarkannya mengajar di salah satu klien kami di daerah Depok dan transportasi yang memungkinkan dan mudah dijangkau adalah kereta api. Satu pertanyaan aku layangkan tentang kesediaannya menggunakan jasa KAI selama mengajar mahasiswa S2 di daerah Depok. 

Responnya yang tangkas serta caranya menyampaikan jawaban membuat aku berpikir dan merenungi tentang satu hal yaitu "perjuangan hidup" yang beliau jalani sebagai seorang difabel. Low vision yang dialaminya tidak pernah membuatnya patah semangat hanya karena satu, dua atau bahkan banyak tantangan. Dia lulusan terbaik dari sebuah universitas Negeri ternama di Jakarta, lulus Magister di UK dan prestasinya sebagai penulis buku buku Linguistik menambah panjang daftar panjang prestasi sebagai seorang yang mampu melebihi orang orang sempurna fisik seperti kami.

Rasanya malu diriku yang senantiasa mengeluh karena cara berpikir ku yang ingin cepat, mudah dan sempurna tanpa menghabiskan banyak waktu. Di sisi lain, seorang Taufik Efendi, yang mengalami kondisi Low Vision semenjak kelas V SD, harus berjuang keras menyelesaikan tahap demi tahap pendidikannya, hidupnya dan semua hal yang berkaitan dengan pencapaian akademik yang cemerlang. Belum lagi persaingan antar lulusan yang semakin ketat tidak membuatnya turun gunung sebelum mencoba. 

Rasa iri yang mengisi ruang hatiku memberikan motivasi diri untuk ikut berperan seperti yang beliau menjalankan proyek pendidikan nya yang bernama "GLUE", sukses dengan program program kerjanya dan mendapat simpati dari dunia pendidikan.

Aku pun mengikuti jejak langkah beliau dengan cara berbagi ilmu dan pengalaman di bidang bahasa Inggris agar apa yang aku dapatkan selama sekolah, kuliah dan kerja dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan soft skill bahasa asing.

Learn from the fact, mungkin itu yang harus aku pelajari. Jangan melihat ke atas, lihat lah ke bawah, karena dengan cara itu aku akan tetap bersyukur dan menjalankan hidup jauh lebih baik dan berusaha serta berjuang menjadi bagian dari hidup sesungguhnya.


 

#tatitatu

#RBMIPJakarta

#womenincooLABoration


WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...