Kamis, 20 Desember 2018

PANDU 45: Membuka Wawasan dan Mencerahkan


"Setiap Anak Unik dan Setiap Anak adalah Limited Edition "


Mencermati Judul di atas membuat saya bersemangat 
mengikuti acara WORKSHOP PANDU 45 yang diselenggarakan oleh IP Jakarta pada hari Sabtu tanggal 8 Desember 2018 yang lalu. Banyak ungkapan ungkapan lain yang menggugah hati saya dan melihat sendiri keempat anak saya dengan "kelebihan dan kekurangannya". 
WORKSHOP PANDU 45 sendiri menghadirkan langsung para praktisi yang telah membuktikan pengalaman mereka. Dua pembicara hebat itu adalah Ibu Septi Peni Wulandani dan Bapak Dodik Mariyanto yang saling bergantian memberikan penjelasan serta menjawab pertanyaan para orang tua yang "CURIOUS" dan ingin segera mempraktekkannya di rumah.  
 PANDU 45 adalah jalan atau cara untuk mendapatkan KEKUATAN untuk membuat kita para orang tua berbinar-binar, karena kita mendapatkan tantangan dengan aktifitas - aktifitas tersebut.

"Setiap Anak U N I K"
Berkaitan dengan pembagian hasil belajar anak minggu ini, saya teringat kalimat yang disampaikan oleh Ibu Septi, "Jangan menyeragamkan kegiatan untuk anak karena mereka unik, Mengukur anak -anak lain yang berprestasi akan membuat anak stress karena dia diperlakukan sama seperti anak yang lain" 
Buat saya, setiap anak berbeda. Mereka punya kemampuan masing masing dalam menyerap sesuatu termasuk ilmu pengetahuan. Kalaupun besok, saya harus bertemu dengan ibu guru masing masing di kelas anak anak saya, saya akan siap menjadi pendengar guna mengetahui kondisi dan prestasi versi Ibu guru di sekolah. Kalau pun anak anak lebih menyukai seni, misalnya, kita sebagai orang tua tetap bisa memaksimalkan kemampuan anak di bidang matematika dengan mengoptimalkan gaya belajar mereka sehingga mereka nyaman belajar dan dapat menyerap materi sebaik mungkin. Tinggal pertanyaan yang datang di benak saya kemudian adalah; "Kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat menguatkan potensi mereke dengan tetap menyiasati kelemahan yang mereka miliki".  

"PANDU 45 Bukan Alat SULAP"

Sementara itu, Pak Dodik Mariyanto mengingatkan bahwa  PANDU 45 ini adalah panduan anak-anak di dalam beraktifitas; biarkan mereka "mencicipi" aneka aktifitas untuk mengenali dirinya. Bakat butuh kesabaran dan ketekunan. Beliau membuka pertanyaan untuk para orang tua? "Siapa yang sudah paham bakat anaknya?" "Bagaimana cara melakukannya?"




Beliau memaparkan yang perlu di lakukan para orang tua adalah memberi keleluasaan kepada anak untuk "mencicipi" aneka kegiatan dan jangan terburu-buru marah bila anak berubah kesenangan.
Selanjutnya, beliau menjelaskan, Ada 3 hal Pengayaan yang sebaiknya dilakukan oleh para orang tua:
  1. Kaya Wawasan
    Pada tahap ini  anak anak memperkaya wawasannya, dengan cara berjalan-jalan, melihat berbagai peran. Contohnya anak anak diperkenalkan dengan aneka pekerjaan. Kuncinya adalah anak anak memahami peran manusia itu beragam dan saling berhubungan satu denga yang lain. Semuanya sama sama mulia di hadapanNya.

2. Kaya Kegiatan
    Di tahap ini anak-anak mulai diperkenalkan berbagai macam kegiatan yang beraneka ragam. Mereka mulai merasakan langsung dan mengenali kegiatan sesuai dengan ciri ciri bakat yang ada. Semakin beragam aktifitas akan semakin baik. Sebaiknya, orang tua mengizinkan anak anak berganti ganti kegiatan, karena hal ini akan membuatnya kaya.
 
3. Kaya Gagasan
    Di tahap ini anak anak mulai memunculkan berbagai gagasan yang akan mereka lakukan berdasarkan beragamnya wawasan dan pengalaman yang sudah mereka dapat. Mereka makin mengenal siapa dirinya, dan mampu menggagas aktifitasnya yang "gue banget", sehingga diharapkan anak-anak akan menemukan 4E aktifitasnya.

APA SAJA CONTOH KONGKRIT DARI TIGA "KAYA" DI ATAS?





Berbagai kegiatan bisa dilakukan orang tua bersama anak anak sebagai media menemukan bakat mereka. Orang tua juga diharapkan tidak mematok satu kegiatan serta menilai secara dini bakat anak hanya karena anak menikmati kegiatan tersebut. Dari berbagai bentuk kegiatan yang ada, berikut ini panduan yang diberikan ibu Septi dan pak Dodik yang memudahkan para orang tua untuk memilih dan menumbuhkan serta mengembangkan 3 kaya di atas. 

Kaya Wawasan
Kaya wawasan bisa dimulai dengan mengajak anak anak mengenal lebih dekat berbagai profesi dan peran hidup orang orang di sekitar kita. Contoh kegiatannya adalah silaturahmi, menonton video berbagai profesi, magang, diskusi, role play sampai kegiatan field trip.

Kaya Kegiatan. Pandu 45 memberikan 30 kegiatan yang berkaitan dengan sifat dan peran, 15 kegiatan yang berkaitan dengan Panca Inera yang dituangkan dalam bentuk buku aktifitas beserta keterangannya (BB, BSH, BSB, MB).

 Kaya Gagasan
Setelah anak-anak kita kaya wawasan,kaya kegiatan, saatnya kini mengasah kekayaan gagasannya. Latih anak untuk menggunakan rasa ingin tahu dan daya imajinasinya yang tinggi. Rumusnya
adalah :

KAYA WAWASAN + KAYA KEGIATAN + IMAJINASI =
GAGASAN CEMERLANG

 "FOKUS PADA KEKUATAN, SIASATI KELEMAHAN"

"Magic Words" di atas membuka mata dan pikiran saya untuk tetap melihat sisi baik anak anak. Anak anak dengan kondisinya saat ini memiliki segudang kehebatan yang mungkin saya lewatkan dan akan terlewat ketika kita menyadarinya pada saat mereka berusia 16 tahun. Salah satu contoh yang diberikan ibu Septi adalah ketika anak dilibatkan orang tua mengunjungi tamu adalah dengan meyakinkan bahwa dia memahami adab bertamu dan orang tua melatih keberanian anak melalui bahasa bakat. Beberapa bahasa bakat yang diperkenalkan oleh Ibu adalah:
1. Command (Singa): Anak yang berani berkonfrontasi dan ingin menjadi pengendali
2. Activator (Cheetah): Anak yang tidak sabar menunggu, ingin segera bertindak, melompat dulu sebelum melihat
3. Competition (ikan Cupang): Anak suka membandingkan kinerjadirinya dengan orang lain
4. Significance (burung Merak): Anak senang tampil dan diperhatikan
5. Maximizer (Kupu kupu): Anak sangat perfeksionis dalam hal hasil
6. Self Assurance ( Gajah): Anak memiliki indera keenam
7. Woo (Semut): Winning Others Over : Anak selalu menyapa orang meski belum dikenalnya
 Pesan yang diberikn oleh kedua pembicara hebat adalah "Perbanyak kegiatan anak-anak di ranah kekuatannya, kemudian mulai berkolaborasi ddengan orang lain yang bisa saling melengkap

#IBU PRFESSIONAL JAKARTA
#Workshop PANDU 45
#Fokus pada Kekuatan, Siasati kelemahan
#Museum Nasional, 08 Desember 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...