Berendam Sejenak dalam air
https://www.otosia.com/photo/read/5304805/10-potret-pemotor-ketiban-apes-hingga-kecebur-sawah-cosplay-jadi-padi |
12 April 2025 yang lalu, aku dan suami jalan jalan ke daerah Tambelang untuk memeriksa tanaman padi yang sudah ditanam satu bulan sebelumnya. Kami memang berencana untuk tidak mampir ke rumah warga yang membantu menggarap sawah nya karena tujuannya adalah inspeksi mendadak turun langsung ke tempatnya dan melihat apa saja yang sudah terjadi. Singkat cerita kami berangkat dari rumah pukul 08.05 wib menggunakan kendaraan roda dua. Tidak menyangka akan mendapat pengalaman "lain" yang kejadiannya di luar kendali kami sebagai manusia dan tidak poernah terbesit sedikit puyn akan mengalami hal tersebut. Semua kejadian yang kami alami kami ambil hikmahnya dan pelajaran berharga langsung kami serap.
Sabtu pagi yang cerah, kami berangkat dari rumah meninggalkan anak anak. Mereka tidak berangkat ke sekolah karena memang tidak mengambil kegiatan tambahan di hari tersebut. Setelah saya menyelesaikan urusan dapur dan rumah tangga lainnya, kami pun mantap berangkat segera ke tempat yang dituju. Sepanjang perjalan yang memakan waktu 2 jam, kami melaluinya dengan lancar tidak mengalami macet di sepanjang perjalanan dan sampai di tempat pertama sekitar pukul 10.00 an. Walau londisi matahari mulai terik tetapi kami berhasil mencapai sawah dengan selamat dan menyaksikan perkembangan tanaman padi yang sudah berwarna hijau subur rata. Suami memeriksa tanaman tersebut sambil berkeliling sedangkan saya mengambil beberapa photo sebagai koleksi album sambil membaca novel online.
ketika dirasa sudah cukup melihat, memandang serta memonitor tanaman padi dan merasa cukup puas, kami lanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya. Saya pribadi belum pernah tahu tempat yang kedua karena memang waktu pertama kali ke wilayah tersebut, kami hanya berkunjung ke siempunya ladang.
Awal kedatangan kami ke tempat kedua memang sudah memperlihatkan tanda tanda "bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah jalur atau jalan yang harus kami lewati sangat sempit dan tanahnya basah karena beberapa hari tersiram air hujan. Kehati-hatian sudah kami terapkan dan kebetulan dua kali hampir terjadi 'musibah'. Karena cepat tanggap, saya langsung turun dan menahan motor agar tidak terjrembab ke lahan sawah. Akhirnya kami sampai di tempat yang dituju dengan selamat.
Selama tiga puluh menit kami beristirahat, sambil mengkonsumsi makanan dan minuman ringan yang kami bekal dari rumah. Seperti biasa kami bertemu dengan beberapa penggarap dan bertegur sapa serta berbincang sebentar untuk mengetahui kondisi umum lahan lahan di sana. Saya mengambil beberapa photo untuk disimpan dan menikmati hamparan sawah yang luas walau cahaya panas matahari menerpa. Seteah dirasa cuklup mengamati apa yang kami liat, kami memutuskan pulang. Saya sempat menolak dibonceng oleh suami saya karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Beberapa kali suami menawarkan dan akhirnya saya naik dan kami pun berjalan perlahan lahan.
Sambil menikmati pemandangan, suami menyesalkan mengapa si bungsu tidak ikut, padahal pemandangan yang ada saat itu adalah pemandagan langka yang sebaiknya dialami oleh anak anak zaman now. Saya sendiri berisiatif menceritakan pengalaman saya dan si bungsu yang berani masuk arena rumah hantu di Taman Safari bebrpa waktu lalu. Selama bercerita saya pun lupa untuk dzikir beristighfar dan tidak pernah berpikir buruk apa yang akan terjadi sesaat saya selesai bercerita. Tak lama motorpun oleng karena lambatnya laju motor dan pada titik tertentu saya mencoba mengimbangi agar posisi kami tidak miring ke kiri. Tetapi, apalah daya, saya pasrah saat suami saya tidak bisa mengendalikan stang motor dan saya pun sadar kejadian selanjutnya adalah, kami akan terjun ke motor. Sedetik kemudian ....byuuuuur kami pun masuk ke area sawah dengan mudahnya dan posisi kami berbarung miring. Bagian kiri kami benar benar terendam air swah yang sebenarnya sangat lunak dan empuk karena kami merasakan lembutnya tanah berlumpur tesrbut.
Bukannya kami sedih, kami malah tertawa dan merasa senang karena tuguh kami berendam di area tersebut. Saya vberusaha mendorong motor denagn kaki kiri saya walhasil semakin saya dorong ke atas semakin dalam saya berendam. Suami yang masih tertawa kemudian bingung kare hari yang sudah beranjak siang tetapi belum ada orang yang lewat. Posisi kami yang tidak terlihat karena ada di bawah pematang sawah. Dia berteriak meminta tolong dan akhirnya ada seorang bapak yang mau menolong kami. Posisinya yang tidak terlalu jauh mungkin mendengar suara permintaan tolong suami saya.
Alhamdulillah, kami bisa keluar juga dari lumpur sawah, Kebetulan di seberang kami ada aliran kali kecil yang dapat membersihkan lumpur yang ada di baju, jaket tas sepatu kami. Dengan bergantian, kami membersihkan sisa lumpur sambil mengulang kembali kejadian tadi. Pertama kali masuk sawah berendam sekitar 15 menit dan keluar dari area tersebut dalam keadaan kotor dan basah kuyup. Kami memutuskan segera pulang karena malu juga jika bertandang ke tempat pemilik sawah yang kami sewa.
Di sepanjang perjalanan pulang kami, udara dan cuaca masih terang dan saya berpikir baju yang basah ini bisa kering sampai di rumah. Kami mampir sejenak ke rumah makan gabus pucung untuk makan siang dan melanjutkan perjalanan kembali sekitar pukul 12.30 2ib. Allah memang sayang, DIA memberikan kami rezeki yang lain. Di tengah jalan hujan rintik rintik turun dan suami menginfkan lebih baik kita madi hujan saja karena terlajur sudah basah. Benar juga sepanjang perjalanan pulang hujan yang awalnya rintik-rintik menjadi semakin bayak dan deras dan jadilah kami mandi hujan walaupun akhirnya suami memutuskan turun untuk memakai jas hujan. Sampai rumah, kami tiba dengan selamat.
Perjalanan yang direncanakan ternyata tidak sesuai harapan. Kita berencana tetapi Allah yang menentukan. Satu hal lagi, jangan pernah lupa untuk tetap mengingat nama Allah dalam setiap perjalanan yang kita lalui karena bagaimanapun, bila kita lalai sedikit saja, maka mungkin bisa jadi ada musibah yang mengngatkan kita. Saya pribadi tetap bersyukur memuji asmaNya karena saya yakin Allah akan memeri kami rezeki lain jika kami ikhlas menerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar