MENEMPATKAN DIRI
![]() |
Lomba 17 agustus 2025_TF 12 10082025 |
Semarak kemeriahan acara kemerdekaan 17 Agustus 2025 menjadi atmosfir sejuk bagi warga negara Indonesia, yang sepenuh hati meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama bersama semua anggota keluarga dalam balutan lomba sederhana tapi memaicu adrenalin. Kesempatan setiap tahun yang sayang bila dilewati karena suasana kemerdekaan lah yang mampu membangkitkan rasa bersama, saling menyapa, bertanya bahkan berbagi pengalaman. Terkadang untuk bergabung dan masuk ke sebuah lingkungan baru terasa sungkan karena belum banyak kenal tetangga,nama-nama mereka, atau kegiatan kegiatan komplek. Saya sendiri yang baru dua tahun menempati rumah sendiri di komplek perumahan ini memiliki rasa sungkan dan was-was bila kehadiran kami belum bisa diterima karena belum mengenal banyak tetangga.
Kalau menarik diri dari kegiatan komplek rasanya kurang bijaksana karena kita hidup dalam satu lingkungan besar yangpastinya butuh sokongan satu sama lain. Bukan karena ingin menonjolkan diri atau keluarga sendiri tetapi ingin melibatkan diri dan keluarga untuk mengikat rasa dan tali silaturhmi sesama warga. Keanekaragaman suku, agama, latar belakang pendidikan dan kultur keluarga yang harus dipahami dan disiasati agar hubungan baik tetap terjaga dan keberlanjutan hidup bertetangga aman dan lancar.
Gesekan atau gap mungkin ada dan bisa di siasati dengan cara menempatkan diri sebagai warga yang mau dan berkenan mengambil peran sesuai kemampuan bukan dengan cara menghindar dan enggan terlibat aneka kegiatan karena suatu masalah atau hambatan yang terjadi dan kurangnya komunikasi terbuka untuk mencari jalan tengah atau solusinya. Untuk saya pribadi, tidak gampang hidup bertetangga karena kebetulan saya orangnya kurang bergaul, lebih banyak di dalam rumah. Apalagi saya terlibat pekerjaan di ranah publik yang konsentrasinya jauh lebih banyak di luar. Sedangkan kebersamaan bukan lahir dari kebiasaan bertatap muka saja tetapi lebih dari itu berkenan bersama sama membuka diri, membangun komunikasi efektif walau tersampaiakan lewat daring.
Salam, sapa, senyum adalah bagian komunikasi yang harus dilatih, dikembangkan paling tidak untuk mencairkan suasana kaku. atau paling tidak memperliatkan wajah ramah dan kontak mata bisa menjadi langkah awal membuka percakapan atau sapaan halo, hai. Kalaupun tidak bisa lagsung dekat tetapi paling tidak kita bisa merasakan bila kita bersama ada di dalam lingkungan yang kondusif dan saling memberi ruang nyaman bagi setiap warga yang tinggal. Tidak melulu harus dengan keluhan atau mencari kambing hitam bila merasa terabaikan. Cukup dengan kehadiran fisik, sapaan sopan dan bercakap-cakap seperlunya agar suasana tetap terjalin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar