Rabu, 19 November 2025

Belajar #24 Bersikap

 DIENG

Dieng 22112025

Perjalanan menuju puncak kesuksesaan membutuhkan niat baik, motivasi, kerja tim serta perencanaan dan target yang jelas. Ditambah lagi kesungguhan hati untuk berjuang menapaki satu persatu anak tangga yang terkadang licin, terlalu tinggi atau curam pijakan satu ke pijakan yang lain, pegangan pembatas yang terputus dan suasana yang temaram membuat motivasi menurun, energi terkuras, nafas terengah dan semangat menyala mulai redup. Di situlah saatnya beraksi.

Aksi yang tidak hanya berasal dari dalam diri, tetapi aksi nyata dengan berani berjalan, berproses menapaki semua kerikil tajam, batuan tajam hingga hambatan-hambatan membentur, tetap titik pointnya adalah tujuan akhir yang ada di ujung sebagai indikator kesuksesan.  Berat itu pasti karena beban yang harus dipikul dipundak. Yang pasti selama ada niat yang baik, motivasi terjaga aerta proses yang berjalan di jalurnya setidaknya satu bagian menjadi harapan baru yang akan terus tumbuh berasama kekuatan diri dan kemapanan pengalaman yang akan menaikan daya ungkit pencapaian bersama.

Seperti suasana hati yang membaur menjadi satu di antara rasa senang, sedih, kecewa, marah yang dibalut dalam momen semangat, bahagia pun kurasan tenaga, hati serta pikiran  yang membayangi setiap undakan proses kerja meras yang diharapkan berbuah manis. Jika para ibu masih terus berjalan ribuan kilometer untuk buah hati tercinta, maka saya pun sebagai ibu, istri sekaligus istri mencoba menjalani dan menyeimbangkannya bersama agar sikap dan perilaku sehari hari terimbangi dalam bingkai profesional. 

Langkah hari ini adalah awal jejak perjalanan satu tahun ke depan, apakah saya sanggup menerjang setiap badai yang datang, hadir dan membayangi setiap aksi menjadi bumbu-bumbu topping yang mewarnai dan mengasah kapasitas diri.


Pengalaman #17 Persiapan

 BIASA SAJA

https://oscas.co.id/merek-tas-travel-yang-bagus/

Sedia payung sebelum hujan, persiapan matang menjaga perjalanan nyaman karena semua sudah terdata, terdaftar, tersedia sehingga kapanpun dibutuhkan tinggal pakai. Sebagai perempuan, jalan jalan aalah bagian dari healing dan menjadi salah satu cara menghabiskan waktu santai untun memanjakan diri serta rehat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan profesional berikutnya. Sempat terkejut saat seorang teman memberi informasi undangan perjalanan beberapa hari ke luar kota. Saya pikir ini adalah undangan kerja sambil berlibur menikmati suasana alam, tetapi setelah dikonfirmasi kembali, ternyata besok adalah liburan bersama setelah selesai merampungkan rencana rutin tahunan kantor. "Ups", gumamku, ketika menerima undangan tersebut. Seketika kepala terasa "Blank" dan sesaat kemudian muncul ungkapan,"Apa yang harus dipersiapkan untuk mengerjakan tugas-tugas setahun ke depan, bila rencana tahunan umumnya saja tidak  paham atau tidak tahu sama sekali. Sama persis seperti tahun lalu dimana saya pun dibuat berpikir keras mau kemana amanah yang saya miliki ini harus saya selesaikan. Sendainya ada secuil informasi yang bisa saya terima, cermati, pelajari dan jelas akan seperti apa beban profesional yang harus diemban, paling tidak saya memiliki arah atau pijakan sendiri untuk memyesuaikan langkah agar selaras dan sejalan dan tetap berada di jalur "bersama" tim. Berbanding terbalik dengan tahun lalu yang full energi karena kesiapan diri bergabung bekerja bersama dan membawa rencana serta target projek yang akan digarap, sayangnya semua itu gugur bersama dengan tidak diharapkannya kehadiran saya pada kesempatan itu membuat saya harus segera memutar haluan untuk  "MOVE ON" dan fokus pada apa yang saya susun.  

Yang saya lakukan untuk kerja saya satu tahu ke depan adalah menyelesaikan laporan kerja saya selama satu tahun dan semua data yang telah saya sematkan menjadi bukti bila saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membenahi program agar dapat berjalan baik terutama di penyusunan modul, silabus, monitoring system, penilaian dan laporan klien. Pun membenahi revisi program bahasa yang berkaitan dengan kesehatan agar terkesan rapi dan tentunya kelengkapan paket akademik dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Terlepas ke depannya semua yang sudah saya usahakan penyelesaiannya untuk direvis, bahkan diganti sudah bukan wewenang saya. Hari ini yang terlintas adalah bagaimana saya merespon kondisi kerja di tahun depan yang belum jelas. 

Mencari cara untuk tetap berada di jalur sistem adalah tantangan tersendiri. Melihat dua bulan terakhir padatnya jadwal "teaching tour" di beberapa program yang berbeda membuat saya bersiap untuk mendapatkan amanah serupa yang membutuhkan energi, power, hati, serta ide-ide kreatif agar kinerja profesional tetap terjaga baik. Selain mengasah kapasitas kemampuan saya sebagai seorang pengajar dan pengembang materi, sayapun harus mencari cara untuk tetap menjaga hubungan baik di lingkungan klien tempat saya berbagi manfaat. Merekalah yang akan memberi penilaian baik atau buruknya penampilan saya karena di sanalah saya akan bertemu para peserta didik, peserta pelatihan, staf, bahkan manajemen yang berada di lapangan nyata. 

Semoga ada jalan lain untuk menunjukkan kemampuan public speaking. Tidak hanya sebagai pengajar yang tampil di depan kelas juga sebisa mungkin memberikan penjelasan program-program pelatuhan lain yang bisa ditawarkan pada staff dan manajemen dab menjadi projek kerjasama antar lembaga yang saling memberikan manfaat. Semoga langkah satu tahun ke depan dapat saya tanggapi sebuah tantangan yang mengedepankan konsistensi profeaionalisme dalam bekerja. Apapun yang ditugaskan nanti, saya usahakan untuk menuntaskanya dengan baik. 

Selasa, 18 November 2025

Belajar #23 Gaya ABG

 MAIN BARENG ABG

@MTsN 21_18112025_Native Visit

 "It's like a play ground for me to be able to play with energetic teenagers"

Beda aura kalau kita berada di tengah-tengah peserta didik yang baru gede alias ABG. Apalagi saya dan mereka beda jauh, beda usia yang jelas. Mereka seperti anak saya sendiri karena kebetulan anak saya ketiga sebaya dengan mereka. Saya sempat "freeze" sesaat ketika tugas menggantikan guru sebelumnya menjadi guru tetap sampai akhir periode pembelajaran. Rasanya seperti berapa di 25 tahun yang lalu di mana saya yang masih di bangku kuliahtingkat akhir menjajal kemampuan mengajar di level madrasah Tsanawiyah juga. Saat ini saya pun masih terbayang pengalaman unik yang tetap terjaga karena dari sanalah saya mendapat "Insight" pengajaran bahasa. 

Lain waktu lain pula suasananya. Dahulu di awal 2000-an, saya mencoba variasi cara mengajar bahasa Inggris di kelas dan andalan kami saat itu masih pada penggunaan buku paket atau Lembar Kerja Siswa dan papan tulis sebagai media mengajar. Alat bantu lain yang biasa saya gunakan dalam pengajaran di antaranya gambar (Flash Card) yang sumbernya dipilih, diambil dari koran atau majalah, lagu-lagu pendek bahasa Inggris yang dinyanyikan bersama atau menyimak audio menggunakan Radio kaset/CD, bermain peran, peta konsep sederhana dan pastinya pembiasaan bahasa kelas (Classroom language) sebagai pembiasaan  bahasa di kelas tanpa diterjemahkan. 

Bila dibandingkan dengan zaman sekarang, maka yang menarik dari pengajaran bahasa Inggris waktu itu adalah penugasan siswa yang berhubungan dengan pengumpulan gambar yang sumbernya diambil dari koran atau majalah atau dari selebaran promosi produk toko eceran yang tentunya sesuai topik yang sedang dibahas. Ditambah lagi, satu penugasan yangseslalu terkenang sampai saat ini yaitu tugas membuat sapaan, atau undangan atau kabar dalam bahasa Inggris sederhana menggunakan kartu pos, membubuhi perangko dan mengirimkannya melalui kantor pos. Tugas terakhir ini saya berikan berulang di kelas kelas berikutnya. Tujuannya untuk memberikan pengalaman pada peserta didik tentang salah satu fasilitas komunikasi yang dapat dilakukan selain bertatap muka, menelepon atau mengirim surat.

Saat ini atau sepuluh tahun terakhir, perkembangan teknologi luar biasa membangkitkan daya ungkit pengajaran serta pembelajaran para peserta didik. Saya pun mengalami masa masa awal penggunakan komputer jinjing dan Layar besar yang dipantulkan melalui LCD proyektor yang membuat kelas lebih interaktif karena selain mereka menyimak topik bahasan, mereka juga dapat menonton video pendek melalui pemutar CD atau DVD yang ada di fasilitas komputer jinjing. Kegiatan keblajar mengajar pun memberi warna lain karena siswa dilibatkan dalam kegiatan diskusi. 

Di era Pandemi Covid-19, Haluan arahpun berubah 360 derajat di mana saat itu para guru berlomba-lomba mensejajarkan diri dengan kondisi baru dan proses belajar teknologi menuntut setiap pengajar untuk menambah wawasan, mengembangkan kemampuan soft skill dan memanfaatkan aplikasi yang tersedia secara daring. bahkan siswa pun diberi kesempatan untuk menggunakan gawai pintar mereka sebagai fasilitas belajar. Sayapun merasa di era itu berada pada titik balik di mana daya ungkit saya sebagai pengajar diuji dan proses untuk  menguasai sebagian kecil aplikasi pendidikan pun menjadi ajang peningkatkan mutu keterampilan mengajar dalam menyajikan materi yang interaktif dengan memanfaatkan teknologi. Walaupun demikian, sampai saat ini pun saya tidak pernah melupakan "Papan Tulis", karena bagi saya sebaik apapun teknologi yang saya gunakan di kelas, tetap saja papan tulismenjadi fasilitas pertama dan utama.                  

Mengajar adalah bagian dari hidup saya, dan selama lebih dari dua puluh tahun saya sudah mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman termasuk membersamai  remaja di kelas. Saya yang bukan gen Z merasa harus mampu mendampingi mereka dan memberlakukan diri sebagai teman, sahabat dan fasilitator. Mengajar remaja bukan menunjukkan superioritas atau senioritas sebagai pribadi yang menguasai kelas tetapi bagaimana saya mampu menempatkan diri saya sebagai individu yang dapat mendampingi, memberikan fasilitas, mengawal, mengawasi dan menilai peserta didik dengan satu paket kemampuan berbagi ilmu yang pada akirnya mereka dapat menerima manfaat dengan baik. Bekerja sama adalah kunci kesuksesan dalam pengajaran. Secara usia mereka terlihat sangat muda tetapi untuk mendapatkan hubungan yang baik, saya pun tetap mengaplikasikan komunikasi dua arah. Bukan untuk menggurui atau terlihat hebat tetapi untuk menjaga hubungan baik yang membbuat mereka aman bersama saya, merasa nyaman selama berkegiatan di kelas dan yang terpenting mereka dapat mengikuti semua alur prosesnya dari awal sampai akhir pembelajaran.

Ilmu Padi #3 Stay the same

 YOU PROVED  IT!

Feedback_18112025


The weather today was unfavorable. I suspected it was raining while speaking with one of the staff around 10:10 a.m. I needed to complete my tasks from the office without my laptop, which has become a routine for me, but I managed to carry out some activities to meet my responsibilities. I checked and rechecked all the lessons I was scheduled to teach, confirmed the module distribution and training, and discussed today's agenda regarding the client visit. I made sure I was prepared for the class activity.
Then, I had to travel to a client location where I would work with teenagers. Unfortunately, I felt somewhat anxious due to the circumstances; the sky was overcast, and the rain was heavy while I awaited the bus. When I boarded the bus, I felt a sense of relief as I arrived at the final stop just as the rain intensified. I opted to have a meal while waiting for the rain to subside. At exactly 1:30 p.m., I unexpectedly opened my mailbox and noticed something that caught my attention. I received news from my leader team that surprised me. I realized that the outcome was not the only reason to celebrate; it highlighted my progress toward becoming a professional examiner. I know that the assessor was monitoring my testing process while also evaluating my overall performance. I have been a speaking examiner for Cambridge Assessment for five years, and this marks a new step in my journey toward becoming a professional capable of working on an international level. Additionally, the feedback I received from my performance last Saturday indicated that I had made significant strides and represented a turning point for improvement. I felt pleased to learn that I received a "satisfactory" rating, along with suggestions for my next steps. For me, this signifies a fresh start and reinforces the importance of enhancing my English skills as both a competency and a language. Learning and practicing are essential strategies for improving my performance. Regardless of the challenges, I am committed to developing my skills, not only to contribute to quality but also to become my best version of a professional. I will remind myself that being an examiner requires intelligence and the ability to uphold a high standard of work.

https://www.grammar.com/paraphrasing-tool

Jumat, 14 November 2025

Ilmu Padi #2 Show the best Be the best

FIFTY-FIFTY

https://english-too.com/wp-content/uploads/2022/04/fce-hands-part-2.webp

"At least I have time to pursue my passions; there is a silver lining.".

Bersyukur adalah salah satu cara saya untuk mengungkan rasa yang membuncah dari dalam sanubari. salah satu indikator yang terlihat jelas adalah senyum bahagia yang terpancar dari gerak bibir dan binar mata yang menunjukkan kebahagiaan yang dibingkai dengan luapan emosi jiwa yang mengalun damai ketika merespon penilaian dari Assessor International untuk Indonesia; Seorang Todd Cordy dan Peter Grant di sesi menguji bahasa Inggris tingkat B2 (FCE) berstandar Cambridge. Saya merasa peristiwa Sabtu, 15 November 2025 di sekolah Menengah Atas (Alexandria Islamic School) adalah bagian dari rencana Allah yang Indah setelah badai hati memenuhi relung jiwa beberapa hari sebelumnya. Walaupun diinfokan mendadak oleh tim panitia, tetapi saya tidak terlalu terkejut karena pemberitahuan diberikan pada saat annual meeting di bulan Januari. Apresiasi yang diberikan kedua assessor cukup menenangkan karena merka memberikan penilaian tentang kerja kami sebagai penguji bahasa Inggris berbasis Cambridge.

Bagian pertama yang saya dan Mr. Zul alami adalah supervisi oleh Mr. Peter Grant. Beliau memberikan informasi apa saja yang akan beliau amati dan beliaupun akan mendokumentasikan beberapa poin terkait waktu yang digunakan selama test untuk satu pasangan kandidat, serta cara interlocutor memberi pertanyaan, mengarahkan peserta dan menunjukan bantuan dalam bentuk gesture tangan atau ungkapan wajah untuk memastikan tes berjalan baik. Kemudian beliau pun akan memberikan umpan balik setelah selesai kami bertugas menilai satu pasangan kandidat. Bagian Pertama, saya menjadi assessor dan bertugas untuk menilai empat bagian penilaian, sedangkan rekan saya akan menjadi examiner yang bertugas memberikan pertanyaan dan memberikan penilaian secara umum. Hal yang menarik dari bagian ini adalah saya menikmati kegiatan supervisi ini karena secara tidak langsung saya pribadi dapat langsung konsultasi dengan Mr. Peter berdasarkan kasus yang saya hadapi. Sedangkan umpan balik yang beliau berikan memberikan saya rasa bahagia karena beliau memberikan kata "S" yang artinya Satisfactory yang artinya apa yang saya laksanakan sesuai kriteria yang dinilai. Sedangkan cara beliau memberi masukan kepada kami berdua begitu santun dan memotivasi kami untuk memperhatikan bagian bagian yang sebaiknya kami lakukan tanpa menggunakan kata atau kalimat seperti menmberikan tangan yang memutar yang dimaksudkan untuk terus berbicara, atau mengulang pertanyaan untuk memastikan kandidat paham untuk merespon pertanyaan tersebut.

Sesi kedua yang sebenarnya agak menegangkan di mana Mr Todd Cordy dan Mr. Peter Grant berada di dalam dan mensupervisi kami. Seperti halnya Mr. Peter, Mr. Todd Cordy pun memberikan nilai "Satisfactory" kepada saya dan memberikan beberapa masukan tentang jeda waktu menunggu peserta menjawab pertanyaan sekitar 15 - 30 detik, mengulang pertanyaan dan bila peserta tetap tidak merespon maka saya diminta untuk melanjutkan pertanyaan berikutnya. Satu hal yang saya ingat dari pesan beliau adalah konsistensi pengucapan kata "Famous". Saya senang mendapat hal kecil yang harus diperhatikan pengucapannya. Secara umum beliau sepakat dengan nilai yang saya berikan dan meminta saya untuk menjelaskan nilai tersebut. Beliau sepakat dengan penjelasan saya dan mereka memberikan dukungan untuk kami berdua.

Di balik peristiwa yang saya alami Sabtu yang lalu memberi ruang nyaman yang membuat rasa hati membaik adalah apresiasi dan pengakuan dari pengalaman bekerja sebagai penguji bahasa Inggris. Apresiasi yang menumbuhkan keyakinan diri bahwa semua yang kita lakukan yang terbaik akan berbuah manis. Pengakuan yang memberikan ruang kepercayaan diri bila apa yang kita asah akan mendapat hasil yang diinginkan. Walaupun masukan serta kritikan menjadi bumbu penambah vitamin yang mendorong motivasi untuk menjadi lebih baik menjadi profesional karena asahan yang tepat serta jam terbang yang membuktikan bila apresiasi dan pengakuan layak saya terima sekaligus menjadi obat hati untuk melewati rasa yang tidak nyaman beberapa waktu yang lalu. Terima kadih Allah, karena Mu, saya berada di titik ini, keyakinan bila pasti ada sejumput asa dibalik lara.

Belajar #25 Teruji