Kamis, 14 Agustus 2025

80 tahun merdeka #2

 MERDEKA UNJUK DIRI

Lomba Tumpeng 14082025_MI Al Hikmah

80 tahun merdeka bukan angka sedikit untuk menunjukkan berapa lama kita bebas hidup bernegara tanpa dijajah oleh bangsa lain. Tetapi bukan berarti kita mengalami penjajahan kreatifitas atau terkurung dalam kubangan masalah dan hanya menunggu belas kasih negeri lain. Tidak harus megah, memeriahkan kemerdekaan dengan cara sederhana adalah bentuk kecil rasa bersyukur bahwa hidup memang harus dikawal dengan aksi baik dan menjaganya dalan ikatan persatuan bangsa. Tidak ada rasa paling istimewa atau paling berjasa hanya untuk berperan dalam pembangunan Indonesia.

Saatnya ambil peran dan bebas apa saja yang mau di tunjukkan. Ibu-ibu orang tua murid memang kaum dominan untuk urusan lomba tumpeng. Kami bergerilya melaksanakan semua hal sampai ke titik tujuan. Walau di hari penilaian ada beberapa poin mendadak yang diputuskan tetapi ketuntasan karya tercapai sebelum para juri datang, bertanya, mengamati, mencicipi dan akhirnya memberi penilaian. Tim sukses pun tetap berdiri di depan tumpeng untuk menjaga dan mendampingi juri pada saat mampir dan memberi penilaian.

Tumpeng hanya simbol dari sebuah cara sekolah serta pihak komite untuk menggalang kerukunan dan kebersamaqan semua pihak dengan ragam dinamikanya. Seribu cerita dibalik suksesnya tampilan tumpeng menjadi representasi wajah masing masing kelas. Bukan karena aneka kemewahan lauk pauk dan dekorasinya, tetapi kesungguhan menggalang rasa memiliki dengan mengambil peran masing-masing yang saling mengikat dan menganyam senyum serta tampilan anggun warna kuning tumpeng dan bendera nuansa merah putih cukup menunjukkan adanya rasa kekeluargaan, keramah tamahan, sentuhan nusantara dalam aneka rasa lauk pauknya. Semua itu seperti pemandangan nyaman menyeyukkan mata dan tentunya membanggakan.

Semoga apapun hasilnya nanti, menang atau kalah, bukan menjadi ajang saling membanggakan diri atau kelompok. Di balik hiruk pikuk riweuhnya suasana persiapan, proses, penyelesaian sampai penilaian dapat menjadi ajang saling mengisi hati dan membenahi ruang gerak yang sempat sempit bahkan sesak karena adanya hambatan atau gesekan yang kemudian mengendap dan membakar bagai api dalam sekam. Sedikit tapi membekas baik di mata dan di hati hingga kikisan rasa menjauh berkurang dan menurun perlahan. Dibalik lelah nya para ibu-ibu hebat di ranah domestik, mereka pun ternyata bisa kompak dan solid untuk satu tujuan; merdeka berkreasi merdeka mencurahkan ide dan merdeka memupuk asa agar ujungnya menjadi berkah untuk Madrasah, staff, guru, orang tua dan tentunya peserta didik. Contoh yang baik tidak harus melulu tentang menceramahi atau memberi instruksi. Yang terbaik adalah menunjukkan komunikasi efektif, diskusi sehat, eksekusi, lalu ditutup dengan dukungan penuh cukup untuk  memberi pelajaran hidup bagi para siswa tentang bagaimana bersosialisasi dalam keberagaman keluarga. 80 tahun merdeka, merdeka mengambil peran sesuai versi masing masing, itulah selayaknya wajah kebanggaan Indonesia.

Selasa, 12 Agustus 2025

Belajar #13 Bersosialisasi

 MENEMPATKAN DIRI

Lomba 17 agustus 2025_TF 12 10082025


Semarak kemeriahan acara kemerdekaan 17 Agustus 2025 menjadi atmosfir sejuk bagi warga negara Indonesia, yang sepenuh hati meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama bersama semua anggota keluarga dalam balutan lomba sederhana tapi memaicu adrenalin. Kesempatan setiap tahun yang sayang bila dilewati karena suasana kemerdekaan lah yang mampu membangkitkan rasa bersama, saling menyapa, bertanya bahkan berbagi pengalaman. Terkadang untuk bergabung dan masuk ke sebuah lingkungan baru terasa sungkan karena belum banyak kenal tetangga,nama-nama mereka, atau kegiatan kegiatan komplek. Saya sendiri yang baru dua tahun menempati rumah sendiri di komplek perumahan ini memiliki rasa sungkan dan was-was bila kehadiran kami belum bisa diterima karena belum mengenal banyak tetangga. 

Kalau menarik diri dari kegiatan komplek rasanya kurang bijaksana karena kita hidup dalam satu lingkungan besar yangpastinya butuh sokongan satu sama lain. Bukan karena ingin menonjolkan diri atau keluarga sendiri tetapi ingin melibatkan diri dan keluarga untuk mengikat rasa dan tali silaturhmi sesama warga. Keanekaragaman suku, agama, latar belakang pendidikan dan kultur keluarga yang harus dipahami dan disiasati agar hubungan baik tetap terjaga dan keberlanjutan hidup bertetangga aman dan lancar.

Gesekan atau gap mungkin ada dan  bisa di siasati dengan cara    menempatkan diri sebagai warga yang mau dan berkenan mengambil peran sesuai kemampuan bukan dengan cara menghindar dan enggan terlibat aneka kegiatan karena suatu masalah atau hambatan yang terjadi dan kurangnya komunikasi terbuka untuk mencari jalan tengah atau solusinya. Untuk saya pribadi, tidak gampang hidup bertetangga karena kebetulan saya orangnya kurang bergaul, lebih banyak di dalam rumah. Apalagi saya terlibat pekerjaan di ranah publik yang konsentrasinya jauh lebih banyak di luar. Sedangkan kebersamaan bukan lahir dari kebiasaan bertatap muka saja tetapi lebih dari itu berkenan bersama sama membuka diri, membangun komunikasi efektif walau tersampaiakan lewat daring. 

Salam, sapa, senyum adalah bagian komunikasi yang harus dilatih, dikembangkan paling tidak untuk mencairkan suasana kaku. atau paling tidak memperliatkan wajah ramah dan kontak mata bisa menjadi langkah awal membuka percakapan atau sapaan halo, hai. Kalaupun tidak bisa lagsung dekat tetapi paling tidak kita bisa merasakan bila kita bersama ada di dalam lingkungan yang kondusif dan saling memberi ruang nyaman bagi setiap warga yang tinggal. Tidak melulu harus dengan keluhan atau mencari kambing hitam bila merasa terabaikan. Cukup dengan kehadiran fisik, sapaan sopan dan bercakap-cakap seperlunya agar suasana tetap terjalin.

Minggu, 10 Agustus 2025

Belajar #12 Luruskan niat kuatkan motivasi

KERJA TIM ITU TETAP HARUS PROFESIONAL

Riung SDG 2025_Ibu Pembaharu 30072025


Tim sudah jelas, diskusi perta telah selesai, runutan kerja sudah tersusun serta gambaran, tujuan dan koordinasi kegiatan sudah tersampaikan di grup Whatsapp. Bagiku, ambil peran aktif dari awal diskusi kelompok seperti mengingatkanku tentang kebiasaan zaman kuliah dahulu. Aku selalu ambil duduk di deretan depan, posisinya di tengah dan dengan begitu aku bisa leluasa memperhatikan dosen menjelaskan materi, menyimak penuturannya dan mencatat pesan-pesan pentingyang beliau utarakan. Kebiasaan ku yang satu itu telah menjadi bagian strategi belajar bukan untuk dipuji dan mendapatkan perhatian pengajar, tetapi karena menimba ilmu itu harus dilandasi niat, motivasi dan adab belajar agar hasilnya jelas yaitu paham topik yang sedang dibahas.

Begitupun situasinya di kerja bareng tim dalam wadah besar bernama Riung SDGs 2025 yang mengusung tema yang jelas yang berkaitan tentang Perempuan Merdeka dan memerdekakan. Mengambil peran aktif dari awal memberikan ku motivasi bila yang akan kita tuju adalah kegiatan bersama yang membutuhkan support semua anggota tim serta menuntuk koordinasi terstruktur demi tujuan yang sudah disepakati. Aku sendiri merasa bahagia, sekaligus bangga karena aku masuk ke dalam bagian tim yang memiliki peran lebih banyak, tanggung jawab secara profesional dan amanah yang harus dipegang sampai tuntas. Karena itu, aku berusahauntuk kerja di jalur yang benar, terus mengasah diri dengan tetap meluruskan niat dan mengikatnya dengan motivasi ikhlas dan menyelesaikannya dalam kerangka ilmu dan pengalaman. Aku sendiri sadar, bila kerja dalam kelompok maka harus memahami dinamikanya yang pasang-surut, menjaga hubungan tetap baik, menurunkan ego pribadi dan terus menyelaraskan ide-ide di awal kesepakatan.

Untuk tetap profesional seperti seorang yang bekerja di ranah perusahaan, maka akupun sudah menyusun bagian-bagian yang sudah diamanahi tim, merumuskan merancang serta membuat panduan sederhana selama kegiatan berlangsung. Bersyukur karena semua yang akan ku lakukan adalah bagian kerja sehari-hari. semua ide, bahan materinya sudah ada. Tinggal disusun, dikemas dan dipresentasikan dengan baik dan mencerminkan profesionalisme. Kerja tim bukan sekedar kumpul bareng, say hello, kangen-kangenan dan ngalor ngidul tidak jelas arah. Ini adalah kesempatan untuk mengembangkan diri sewrta menguji sejauh mana kebersamaan anggota untuk kerja besar, sukses bersama.

80 tahun Merdeka #1

 RIUNG BARENG WARGA KOMPLEK

Jalan santai keluarga besar TF 12_04082025

Agustus 2025 hadir dan itu artinya seluruh rakyat Indonesia bersuka cita menyambut gelaran akbar hari Kemerdekaan negeri tercinta. Usia bangsa yang tidak lagi muda, 80 tahun, penuh dengan lika liku pengalaman hidup beragam dan yang pasti, kita berada di zona merdeka. Merdeka berkarya, merdeka beraksi dan merdeka mensyukuri arti kebebasan hidup berdaulat dalam payung Indonesia. Kami pun sebagai warga negara yang mencintai negeri sendiri pun punya agenda kegiatan yang tujuannya tidak hanya ikut-ikutan trend tetapi ingin lebih berdekatan secara fisik dan bercengkrama sesaat di tengah-tengah kehidupan harian yang padat merayap. Selain berinteraksi, lomba-lomba pun menjadi daya tarik tersendiri agar kedekatan  semakin terasa dan kehangatan yang merata di setiap hati. inilah salah satu cara kami mengungkapkan kemeriahan merdeka dengan melaksanakan riung bareng warga beserta keluarga besar.
     
Mengawali rangkaian kemeriahan Indonesia Merdeka, warga dan pengurus memasang umbul umbul serta bendera merah putih di sekitar komplek perumahan. Selain itu para warga yang menjadi panitia menyiapkan kegiatan-kegiatan lomba khusus untuk anggota keluarga, ayah dan ibu. Walaupun tidak semua warga komplek hadir tetapi aura positif yang keluar dari setiap kelurga memberi atmosfir hangat tentang kebersamaan dan rasa mengikat dalam bingkai kemerdekaan.

kegiatan pertama adalah jalan santai yang jaraknya seitar 1km mengelilingi lingkungan rumah, lanjut meberkelilingarea perumahan lain dan kembali ke tempat mulai. Bila jalan bersama tidak terasa lama, maka yang tumbuh adalah kedekatan fisik dan tatapan mata serta obrolan ringan seputar keluarga, aktifitas sehari-hari dan anak-anak. Masuk ke gerbang perumahan, dengan peluh di sana sini, wajah tetap riang dan lanjut dengan sarapan bersama. Menu sederhana yang kami nikmati bukan karena isi kotaknya tetapi nilai kebersamaan yang lebih berarti karena obrolan-obrolan yang mengalir di setiap kelompok memberi kesan manis yang akan meninggalkan jejak cerita lain di kemudian hari.

Acara bagian terakhir adalah rangkaian lomba masak anak feauturing ayah, lomba tepung dan lomba sarung untuk para ayah dan ibu. Jenis lomba-lombanya yang sederhana berjalan lancar, ramai, seru dan dipenuhi gelak tawa, serta canda dari semua pihak. Mungkin inilah makna lain dari arti merdeka di zaman now. Merdeka menciptakan    suasana hangat dan nyaman di antara warga perumahan, menyatukan rasa dan yang pasti saling menguatkan bila kita hidup tidak bisa sendiri dan akan senantiasa membutuhkan dukungan lain dalam setiap gerakan untuk tujuan kebersamaan dalam keberagaman.


Senin, 04 Agustus 2025

Cerita pendek #10 Kena Mental

 MENCIUT

https://www.catrescueguy.com/2015/05/cat-stuck-in-tree_25.html

Tidak perlu mendapat hal berat untuk jadi ciut karena bila seseorang tidak biasa mendapat kesusahan maka masalah sepelepun bisa jadi ciut hati atau malah gelisah tingkat tinggi karena hentakannya memberi goyangan panik dan membuat diri menjadi ketakutan karena merasa tidak mampu menyelesaikannya.stilah kena mental jadi viral karena kasus atau insiden yang membuat situasi dapat memburuk dan membuat hati oleng. Asahan pisau yang benar akan memudahkan penggunanya memotong daging dengan mudah, cepat dan baik. Sebaliknya, bila tumpul pengalaman apalagi iman, maka yang dirasakan adalah kejutan dan tegangan hati, pikiran dan jiwa yang membuat nyali jadi ciut dan motivasi jadi turun drastis.

Tidak banyak orang yang kuat secara emosi yang dapat menghadapi situasi sulit aspalagi yang dihadapi adalah sesuatu yang menjadi kekuatan dan keterampilan diri serta keyakinan pada kapasitas ilmu yang indikatornya adalah ketuntasan kerja, projek, tugas bahkan amanah. Pengalaman adalah guru terbaik memang benar karena belajar dari pengalaman akan mengurangi kekecewaan dan hambatan yang dihadapi pun dapat dihindari atau ditaklukan.

Dampak buruknya masalah atau perlakuan tidak  nyaman berpengaruh pada pola pikir yang tersangkut dengan prasangka buruk dan kemudian menguasai emosi serta pikiran yng kemudian membuat pekerjaan terhambat. Bisa jadi kepercayaan diri menurun dan langkah tersendat bahkan terhenti karena rasa kalut dan tidk percaya pada masalah yang sedang dihadapi. Lagi-lagi emosi jiwa yang mendominasi diri sering kali mennginstruksikan pikiran untuk menunjukkan rasa marah dan kecewa karena apa yang diharapkan tidak bertemu dengan kenyataan yang dihadapi.

Yang bisa dilakukan hanyalah berserah diri kepada yang maha Kuasa, dengan mengerjakan serangkaian amalan yang mengarahkan pada pasrah dan tawakal akan takdir di depan mata. Agama mengajarkan untuk mengontrol diri, pikiran dan hati dengan cara memohon ampun mengafirmasi diri untuk meredakan amarah yang mungkin akan meledak jika diikuti kemana dia membawa. Ajaran nabi menuntun manusia untuk tetap tenang, beristighfar, mencari tahu, mengkonfirmasi dan memperbaiki bila ada yang keliru atau menerima putusan yang sudah pasti dengan mengembalikannya kepada pemilik masalah. Kena mental istilah zaman sekarang mungkin lebih tepatnya kena masalah yang menyulut emosi harus segera dibenahi dengan siasat sederhana duduk, tidur atau berbaring atau mengambil wudlu serta sholat dua rakaat. Mencari solusi yang sederhana tanpa membayar jasa untuk menurunkan kegelisahan, kesedihan, kekecewaan, kemarahan dan frustasi.

Minggu, 03 Agustus 2025

Pengalaman #14 Kerja bareng

 KERJA BARENG TIM

Rapat perdana Riung SDG 2025

Kerja bareng tim dalam payung SDG (Sustainable Development Goals)  adalah kesempatan kedua bagi semua tim yang tergabung di kelompok #9 untuk menggelar kegiatan yang mengusung tema tertentu. Tahun ini, tema yang diangkat adalah "Perempuan Merdeka dan Memerdekakan"

Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini kemeriahan dalam tim sedikit senyap karena agenda masing-masing tim yang padat merayap. Aku sendiri sebenarnya bahagia mengambil peran aktif di event tersebut karena program yang akan kami persembahkan adalah lanjutan event tahun lalu, lalu fokusnya pada tumpuan merdeka belajar melalui bahasa asing. Kami menyelaraskan projek bilingual dalam satu acara, bahasa Indonesia, Inggris dan Arab (Al Qur'an). Modifikasinya membalut acara mengaplikasikan tiga bahasa tersebut sehingga kami berharap program Battle of Tahfidz Quran akan berwarna dengan panduan bilingual (dua bahasa). Yang menarik bagi aku adalah peluang berperan kembali lebih besar karena ada tugas yang mencerminkan "pekerjaan ku sehari-hari"; berkecimpung di dunia pelatihan guru yang memfasilitasi mereka dengan ungkapan bahasa umum yang diaplikasikan di kelas atau sekolah.

Tugas yang kuemban berlapis juga; menyiapkan, menyusun, membagikan, melatih dan menjadi MC atau host. Kelihatannya banyak tetapi rangkaian itu seperti alunan kegiatan harian dari pagi sampai petang. Bayangan sudah tergambar, penyusunan sudah bisa dituangkan secara sederhana, pelatihan juga sudah siap dan pastinya muncul di layar bagai Youtuber andal pun sudah menari-nari di depan. mata.

Semua yang akan kami laksanakan di grup dan bagian aku lah yang terpilih menjadikan ku pribadi yang dihargai bukan karena menguasai materi bahasa Inggris tetapi karena ada kepercayaan yang diamanahi kepada ku sebagai bagian dari komunitas inovasi ibu profesional; ibu pembaharu. Aku pun tidak akan memberikan janji-janji surga tetapi aku akan menjaga tugas tersebut menjadi sebuah arena bermain profesional yang akan dimintakan laporan dampaknya dan jelas menjadi bagian event Veztifal show 21_ yang passionnya berbagi ilmu, memberi manfaat dan meluaskan dampak baik untuk masyarakat. Seperti khalayan tingkat tinggi yang sarat idealisme. Semoga even SDG tahun ini mendulang sukses seperti tahun lalu.





                         


80 tahun merdeka #2

  MERDEKA UNJUK DIRI Lomba Tumpeng 14082025_MI Al Hikmah 80 tahun merdeka bukan angka sedikit untuk menunjukkan berapa lama kita bebas hidup...