Keep on Moving through writing
Kamis, 20 November 2025
Rabu, 19 November 2025
Belajar #24 Bersikap
DIENG
Dieng 22112025Pengalaman #17 Persiapan
BIASA SAJA
| https://oscas.co.id/merek-tas-travel-yang-bagus/ |
Selasa, 18 November 2025
Belajar #23 Gaya ABG
MAIN BARENG ABG
![]() |
| @MTsN 21_18112025_Native Visit |
Beda aura kalau kita berada di tengah-tengah peserta didik yang baru gede alias ABG. Apalagi saya dan mereka beda jauh, beda usia yang jelas. Mereka seperti anak saya sendiri karena kebetulan anak saya ketiga sebaya dengan mereka. Saya sempat "freeze" sesaat ketika tugas menggantikan guru sebelumnya menjadi guru tetap sampai akhir periode pembelajaran. Rasanya seperti berapa di 25 tahun yang lalu di mana saya yang masih di bangku kuliahtingkat akhir menjajal kemampuan mengajar di level madrasah Tsanawiyah juga. Saat ini saya pun masih terbayang pengalaman unik yang tetap terjaga karena dari sanalah saya mendapat "Insight" pengajaran bahasa.
Lain waktu lain pula suasananya. Dahulu di awal 2000-an, saya mencoba variasi cara mengajar bahasa Inggris di kelas dan andalan kami saat itu masih pada penggunaan buku paket atau Lembar Kerja Siswa dan papan tulis sebagai media mengajar. Alat bantu lain yang biasa saya gunakan dalam pengajaran di antaranya gambar (Flash Card) yang sumbernya dipilih, diambil dari koran atau majalah, lagu-lagu pendek bahasa Inggris yang dinyanyikan bersama atau menyimak audio menggunakan Radio kaset/CD, bermain peran, peta konsep sederhana dan pastinya pembiasaan bahasa kelas (Classroom language) sebagai pembiasaan bahasa di kelas tanpa diterjemahkan.
Bila dibandingkan dengan zaman sekarang, maka yang menarik dari pengajaran bahasa Inggris waktu itu adalah penugasan siswa yang berhubungan dengan pengumpulan gambar yang sumbernya diambil dari koran atau majalah atau dari selebaran promosi produk toko eceran yang tentunya sesuai topik yang sedang dibahas. Ditambah lagi, satu penugasan yangseslalu terkenang sampai saat ini yaitu tugas membuat sapaan, atau undangan atau kabar dalam bahasa Inggris sederhana menggunakan kartu pos, membubuhi perangko dan mengirimkannya melalui kantor pos. Tugas terakhir ini saya berikan berulang di kelas kelas berikutnya. Tujuannya untuk memberikan pengalaman pada peserta didik tentang salah satu fasilitas komunikasi yang dapat dilakukan selain bertatap muka, menelepon atau mengirim surat.
Saat ini atau sepuluh tahun terakhir, perkembangan teknologi luar biasa membangkitkan daya ungkit pengajaran serta pembelajaran para peserta didik. Saya pun mengalami masa masa awal penggunakan komputer jinjing dan Layar besar yang dipantulkan melalui LCD proyektor yang membuat kelas lebih interaktif karena selain mereka menyimak topik bahasan, mereka juga dapat menonton video pendek melalui pemutar CD atau DVD yang ada di fasilitas komputer jinjing. Kegiatan keblajar mengajar pun memberi warna lain karena siswa dilibatkan dalam kegiatan diskusi.
Di era Pandemi Covid-19, Haluan arahpun berubah 360 derajat di mana saat itu para guru berlomba-lomba mensejajarkan diri dengan kondisi baru dan proses belajar teknologi menuntut setiap pengajar untuk menambah wawasan, mengembangkan kemampuan soft skill dan memanfaatkan aplikasi yang tersedia secara daring. bahkan siswa pun diberi kesempatan untuk menggunakan gawai pintar mereka sebagai fasilitas belajar. Sayapun merasa di era itu berada pada titik balik di mana daya ungkit saya sebagai pengajar diuji dan proses untuk menguasai sebagian kecil aplikasi pendidikan pun menjadi ajang peningkatkan mutu keterampilan mengajar dalam menyajikan materi yang interaktif dengan memanfaatkan teknologi. Walaupun demikian, sampai saat ini pun saya tidak pernah melupakan "Papan Tulis", karena bagi saya sebaik apapun teknologi yang saya gunakan di kelas, tetap saja papan tulismenjadi fasilitas pertama dan utama.
Mengajar adalah bagian dari hidup saya, dan selama lebih dari dua puluh tahun saya sudah mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman termasuk membersamai remaja di kelas. Saya yang bukan gen Z merasa harus mampu mendampingi mereka dan memberlakukan diri sebagai teman, sahabat dan fasilitator. Mengajar remaja bukan menunjukkan superioritas atau senioritas sebagai pribadi yang menguasai kelas tetapi bagaimana saya mampu menempatkan diri saya sebagai individu yang dapat mendampingi, memberikan fasilitas, mengawal, mengawasi dan menilai peserta didik dengan satu paket kemampuan berbagi ilmu yang pada akirnya mereka dapat menerima manfaat dengan baik. Bekerja sama adalah kunci kesuksesan dalam pengajaran. Secara usia mereka terlihat sangat muda tetapi untuk mendapatkan hubungan yang baik, saya pun tetap mengaplikasikan komunikasi dua arah. Bukan untuk menggurui atau terlihat hebat tetapi untuk menjaga hubungan baik yang membbuat mereka aman bersama saya, merasa nyaman selama berkegiatan di kelas dan yang terpenting mereka dapat mengikuti semua alur prosesnya dari awal sampai akhir pembelajaran.
Ilmu Padi #3 Stay the same
YOU PROVED IT!
![]() |
| Feedback_18112025 |
Jumat, 14 November 2025
Ilmu Padi #2 Show the best Be the best
FIFTY-FIFTY
| https://english-too.com/wp-content/uploads/2022/04/fce-hands-part-2.webp |
"At least I have time to pursue my passions; there is a silver lining.".
Bersyukur adalah salah satu cara saya untuk mengungkan rasa yang membuncah dari dalam sanubari. salah satu indikator yang terlihat jelas adalah senyum bahagia yang terpancar dari gerak bibir dan binar mata yang menunjukkan kebahagiaan yang dibingkai dengan luapan emosi jiwa yang mengalun damai ketika merespon penilaian dari Assessor International untuk Indonesia; Seorang Todd Cordy dan Peter Grant di sesi menguji bahasa Inggris tingkat B2 (FCE) berstandar Cambridge. Saya merasa peristiwa Sabtu, 15 November 2025 di sekolah Menengah Atas (Alexandria Islamic School) adalah bagian dari rencana Allah yang Indah setelah badai hati memenuhi relung jiwa beberapa hari sebelumnya. Walaupun diinfokan mendadak oleh tim panitia, tetapi saya tidak terlalu terkejut karena pemberitahuan diberikan pada saat annual meeting di bulan Januari. Apresiasi yang diberikan kedua assessor cukup menenangkan karena merka memberikan penilaian tentang kerja kami sebagai penguji bahasa Inggris berbasis Cambridge.
Bagian pertama yang saya dan Mr. Zul alami adalah supervisi oleh Mr. Peter Grant. Beliau memberikan informasi apa saja yang akan beliau amati dan beliaupun akan mendokumentasikan beberapa poin terkait waktu yang digunakan selama test untuk satu pasangan kandidat, serta cara interlocutor memberi pertanyaan, mengarahkan peserta dan menunjukan bantuan dalam bentuk gesture tangan atau ungkapan wajah untuk memastikan tes berjalan baik. Kemudian beliau pun akan memberikan umpan balik setelah selesai kami bertugas menilai satu pasangan kandidat. Bagian Pertama, saya menjadi assessor dan bertugas untuk menilai empat bagian penilaian, sedangkan rekan saya akan menjadi examiner yang bertugas memberikan pertanyaan dan memberikan penilaian secara umum. Hal yang menarik dari bagian ini adalah saya menikmati kegiatan supervisi ini karena secara tidak langsung saya pribadi dapat langsung konsultasi dengan Mr. Peter berdasarkan kasus yang saya hadapi. Sedangkan umpan balik yang beliau berikan memberikan saya rasa bahagia karena beliau memberikan kata "S" yang artinya Satisfactory yang artinya apa yang saya laksanakan sesuai kriteria yang dinilai. Sedangkan cara beliau memberi masukan kepada kami berdua begitu santun dan memotivasi kami untuk memperhatikan bagian bagian yang sebaiknya kami lakukan tanpa menggunakan kata atau kalimat seperti menmberikan tangan yang memutar yang dimaksudkan untuk terus berbicara, atau mengulang pertanyaan untuk memastikan kandidat paham untuk merespon pertanyaan tersebut.
Sesi kedua yang sebenarnya agak menegangkan di mana Mr Todd Cordy dan Mr. Peter Grant berada di dalam dan mensupervisi kami. Seperti halnya Mr. Peter, Mr. Todd Cordy pun memberikan nilai "Satisfactory" kepada saya dan memberikan beberapa masukan tentang jeda waktu menunggu peserta menjawab pertanyaan sekitar 15 - 30 detik, mengulang pertanyaan dan bila peserta tetap tidak merespon maka saya diminta untuk melanjutkan pertanyaan berikutnya. Satu hal yang saya ingat dari pesan beliau adalah konsistensi pengucapan kata "Famous". Saya senang mendapat hal kecil yang harus diperhatikan pengucapannya. Secara umum beliau sepakat dengan nilai yang saya berikan dan meminta saya untuk menjelaskan nilai tersebut. Beliau sepakat dengan penjelasan saya dan mereka memberikan dukungan untuk kami berdua.
Di balik peristiwa yang saya alami Sabtu yang lalu memberi ruang nyaman yang membuat rasa hati membaik adalah apresiasi dan pengakuan dari pengalaman bekerja sebagai penguji bahasa Inggris. Apresiasi yang menumbuhkan keyakinan diri bahwa semua yang kita lakukan yang terbaik akan berbuah manis. Pengakuan yang memberikan ruang kepercayaan diri bila apa yang kita asah akan mendapat hasil yang diinginkan. Walaupun masukan serta kritikan menjadi bumbu penambah vitamin yang mendorong motivasi untuk menjadi lebih baik menjadi profesional karena asahan yang tepat serta jam terbang yang membuktikan bila apresiasi dan pengakuan layak saya terima sekaligus menjadi obat hati untuk melewati rasa yang tidak nyaman beberapa waktu yang lalu. Terima kadih Allah, karena Mu, saya berada di titik ini, keyakinan bila pasti ada sejumput asa dibalik lara.
-
FAKTOR "U" “Aging is not lost youth but a new stage of opportunity and strength.” —Betty Friedan "Punteun mam Rita, this is...
-
PANTANG RAPUH EBC_20082025 Bunyi notifikasi whatsapp muncul bersamaan dengan kesibukanku sebagai ibu rumah tangga. Rutinitas yang terjadi ...
-
MELEPAS AMANAH https://www.diaryguru.com/2023/01/surat-serah-terima-jabatan.html Setelah peristiwa "Amputasi" Legowo #1 berlalu...


