TANTANGAN MEMASAK
 |
Bengkel Bunda-Labu di Pojok_Meal Prep 25062025-WAG Pojokan Bengkel Bunda |
Lain lalang lain belalang, lain orang lain rasa. Begitu juga dengan memasak, sepertinya mudah tetapi ada saja yang kurang. Saya masih merasa bila tugas memasak adalah tantangan yang membutuhkan kerja keras and strategi karena tidak hanya soal bagaimana memilih menu untuk semua anggota keluarge, memastikan rasa yang bisa menggoyang lidah dan yang paling penting adalah alokasi dana untuk menu menu masakan yang akan dieksekusi setiap hari. Jadi, memasak makanan walau sederhana jenis dan cara memasaknya, tetap saja menurut saya menjadi tantangan untuk membuat rasa tetap sama enaknya, bergizi dan sesuai budget.
"Food preparation" istilah keren sebelum mengolah makanan mentah menjadi masak adalah bagian dari tantangan memasak yang pertama. Alokasi dana dan pemilihan bahan bahan masakan sangat berpengaruh terhadap suksesnya misi memasak. Saya senantiasa berusaha untuk menyiapkan bahan-bahan mentahnya untuk keperuan dua sampai enam hari ke depan dengan mensiasati mana saja bahan bahan yang bisa di stok untuk bumbu dapur, daging serta bumbu instant, frozen food juga minyak goreng. Saya akan membeli perbawangan plus bumbu dapur untuk persediaan enam hari. Kemudian, untuk sayur mayur, tempe dan tahu, cabe hijau besar saya akan mengusahakan kombinasi olahan yang bisa diselang seling, seperti wortel, kol, sawi putih dan hijau, kentang dan labu siam bisa di olah berbeda beda. Sedangkan frozen food, saya dan suami biasanya membuat sendiri olahannya seperti dimsum, nugget dan siomay goreng agar anak-anak bisa makan selain lauk dan nasi. Kalaupun membeli, saya hanya akan memilih sosis dan nugget saja. Untuk bahan protein, jika saya tidak menyediakan frozen food, makasaya akan buat ayam kalasan atau ayam goreng ungkep yang siap di masak mendadak.
Jika persiapan bahan-bahan makanan sudah cukup, maka tantangan selanjutnya adalah mengolah sayur mayur dengan olahan berbeda. Walaupun saya lebih banyak menumis, menggoreng, dan membuat sayur bening, tetapi saya mencoba resep-resep sederhana untuk membuat olahan yang sedikit berbeda agar saya memiliki variasi dan suami serta anak-anak akan menikmati menu lain setiap harinya.
Terakhir adalah tantangan membuat rasa masakan tetap enak. Menumis, menggoreng adalah dua hal yang terlihat sederhana tetapi buat saya membuat rasa enak itu tetap menjadi PR karena ada saja rasa yang kurang, malah berlebihan seperti rasa asin yang sedikit kuat atau manis yang menurunkan rasa secara umum. Saya sendiri masih belajar memasukkan bumbu instan atau garam, gula, kecap untuk menyeimbangkan rasa agar bisa menggoyang lidah.
Tantangan memasak buat saya adalah kegiatan yang harus dikerjakan setiap hari, apalagi menyangkut sarapan dan perbekalan suami dan anak anak. Bila kegiatan rumah tangga lain bisa dikerjakan siapa saja maka memasak bahan bahan mentah tetap tanggung jawab saya sebagai ibu rumah tangga. Strategi memasak yang harus sesuai dengan alokasi dananya tetap menjadi tantangan pun cara mengolahnya agar seluruh anggota keluarga tidak bosan, tetap mendapat asupan karbohidrat, protein serta serat juga sesekali buah-buahan bervitamin yang cukup dan tentunya bisa menjaga kesehatan tubuh.