50 MEANS ....
![]() |
| SDIT At-Taufiq_31102025 |
50 MEANS ....
![]() |
| SDIT At-Taufiq_31102025 |
STICK TO THE GOAL
![]() |
| MTsN 21_24102025 |
HANYA PEREMPUAN BIASA
| https://www.youtube.com/watch?v=n8e2CbdSaPg |
Bayangan langkah pertama ayu keluar rumah menimba ilmu empat tahun yang lalu menari-nari indah di benaknya. Perjalanan hidupnya sebagai mahasiswi di kampus negeri dan kerja kerasnya sebagai karyawan lepas pada sebuah lembaga bimbingan belajar pun kreatifitasnya membuat aneka kue dan cemilan membuat dia mampu bertahan di kerasnya hidup di ibukota. Selama empat tahunpun Ayu tidak pulang ke kampung halamannya tetapi tetap memberi kabar teratur kepada ayah ibunya. Sesekali ayu pun mengirim paket untuk kedua orang tuanya sebagai penghargaan juga rasa syukurnya memiliki rezeki lebih untuk dibagikan. Minggu depan ayah dan ibunya akan berangkat ke kota untuk menghadiri wisudanya sebagai sarjana teknik komputer. Pada saat itu Ayu akan menunjukkan hasil jerih payahnya sebagai seorang putri yang membanggakan kedua orang tuanya, juga untuk keluarga besarnya. Pengalaman hidup yang dia jalani memberikan bekal berharga untuk melaju ke jenjang berikutnya. Berikutnya, dia akan mendapat kunjungan calon mertua yang akan melamarnya dan memintanya untuk menikahi putra mereka dalam waktu dekat.
Di sinilah Ayu dan suaminya, Rian yang telah menikah dan menjalani hidup baru mereka di luar provinsi karena suaminya mendapatkan kerja dan Ayu bersedia mendampinginya di daerah baru. Walaupun berat menjalani hidup berdua di tempat yang asing tetapi Sang suami mendampinginya dan memperlakukannya sebagai permaisuri. Ayu berulang kali mengucap syukur karena semua lika liku perjalanan hidupnya berujung pada sebuah kebahagiaan. Mungkin cara Allah SWT yang memberikan jalan yang yang tidak mulus dan selama itu pun Ayu berusaha dan berupaya untuk terus memantaskan diri dan inilah hasil yang dia dapatkan. Do'a tulus kedua orang tua, serta keridhaan mereka menjadi bekal keselamatan serta keteguhan Ayu menghadapi ranjau-ranjau ujian hidup yang dia jadikan tantangan. Ayupun tidak merasa puas atau bangga dengan pencapaiannya hari ini. Hidup barunya bersama suami yang mencintainya adalah awal perjalanan berumah tangga yang mungkin ke depannya akan lebih menantang. Tekadnya satu, terus belajar, membuka diri serta bekerja sama dengan suami menjadi istri, kelak menjadi ibu penerus generasi bangsa.
https://kbbi.co.id/arti-kata/prameswari
UPS AND DOWN
| https://www.istockphoto.com/id/bot-wall?returnUrl=%2Fid%2Fphotos%2Fups-and-downs |
"Bukan tidak memiliki beban, tetapi berusaha untuk tidak mengeluh"
https://kbbi.co.id/arti-kata/asiri
WAKTU ITU YANG BERHARGA
![]() |
| RISDEBANG Project Report_2022 |
BUKAN BANGSAWAN, BUKAN PEJABAT
| Syahira_02092025 |
Ayah Dewi yang sedari tadi menyimak obrolan ayah dan putrinya pun, tergelak dengan pendapat anaknya yang sederhana. Di sisi lain, ayah yang memang sudah terlanjur memberikan nama putrinya Dewi Azmya pun hanya mampu menarik nafas panjang dan merenungi kata-kata sang ayah. "Semoga anakku akan menjadi anak saliha yang akam memberikan manfaat karena kecerdasannya, kepribadiannya juga mampu menjaga nama baik keluarga. Jauh di lubuk hatinya dia bertekad akan menjaga, mendidik, melindungi, mendampingi, memantau, mengawasi tumbuh kembangnya. Do'a orang tua tidaklah muluk karena dari semua cita-tanya, satu yang paling menonjol adal memiliki anak-anak sehat, salih/saliha.
Keinginan ayah Dewi sama seperti keinginan semua orang tua di dunia. Tidak hanya mengingankan anak yangcantik raga dan hati tetapi lebih dari itu, memiliki anak salih atau salihalah yang membuat hati para orang tua akan tenang, nyaman dan selebihnya adalah perilaku, akhlak anak anak salih dan saliha akan mencerminkan akhlak muslim dan insya Allah senantiasa membawa kebaikan pada kehidupannya di dunia dan kelak di akhirat. Semoga semua anak yang memiliki nama Dewa atau Dewi akan tetap menjadi permata hati para orang tua, penerus bangsa yang akan memperjuangkan kebaikan, kesejahteraan dan tentunya menjaga nama baik melalui tutur kata, tindak tanduk, menentramkan hati dan jejak hidupnya.
CEPAT TANGGAP, CEKATAN
https://www.kompasiana.com/liliagandjar/62f39552a51c6f6d40149264/minimalis-dan-manajemen-waktu-ibu-rumah-tangga
Salah satu pengalaman yang menantang saya untuk bekerja lebih cermat dan cekatan adalah ketika salah satu anak sakit atau malah ketiga anak saya sakit di waktu yang bersamaan. Di sisi lain, saya pun harus mampu berbagi waktu, energi dan perhatian di dua tempat yang berbeda; domestik dan publik. Pengalaman yang membuat saya terus belajar untuk tidak mudah reaktif apalagi menyerah dan melatih diri untuk tetap tenang, cepat dan tanggap juga cekatan. Semua harus dihadapi berdasarkan kondisi yang terjadi dan tetap membuat prioritas untuk menyelaraskan semuanya sesuai porsinya masing-masing. Hal ini pun yang mungkin menjadi kesalahan saya ketika saya akan langsung membawa anak ke dokter specialis atau ke dokter umum untuk mendapatkan penawar obat. Setiap kali anak sakit maka saya akan bergerak secara otomatis dan seperti naluri seorang ibu yang tidak ingin anaknya kesakitan ketika demam tinggi, kepalanya pusing atau keluhan llain yang akan menghabat saya sedikit ketika harus berurusan dengan kesehatan anak dan kewajiban saya di ranah publik. Alhamdulillah sepanjang memiliki empat anak saya memberlakukan hal yang sama. Mengajak mereka ke dokter langganan keluarga dan meminta saran dari tim medis terkait keluhan anak. Ditambah lagi kejadian yang sudah biasa terjadi adalah anak-anak saya akan memiliki inisiatif untuk minta obat ketika mereka merasa kurang nyaman dengan anggota tubuh mereka. Kebiasaan "tidak baik" tersebut harus saya lakukan demi untuk kelancaran saya sebagai ibu yang bekerja di ranah publik. Saat ini sayapun sedikit demi sedikit mengurangi penobatan medis dan beralih mengkonsumsi herbal seperti madu untuk anak, vitamin dan herbal untuk stamina tubuh.
Selama menjadi istri dan ibu emaot anak, saya mengalami berbagai situasi yang mengharuskan saya mandiri dan cepat beraksi mengambil keputusan atau melakukan tindakan untuk keluarga. Hubungan jarak jauh dengan suami mengajarkan saya untuk melakukan aksi cepat tanggap terutama bila anak anak sakit. Walaupun mungkin keputusan atau tindakan saya dianggap berlebihan tetapi saya memiliki alasan kuat untuk melakukannya. Setiap bergerak dan mengalami kejadian yang mirip atau sama maka kata hatilah yang akan bekerja dengan sendirinya seolah-olah apa yang dihadapi menjadi pola teratur yang memudahkan otak memberi instruksi kepada semua anggota tubuh untuk gerak cepat dan menanggulangi atau paling tidak mengatasi kondisi yang tidak nyaman.
50 MEANS .... SDIT At-Taufiq_31102025 Sudah banyak angka yang kusandang. Hari ini aku berada di angka 50. Banyaknya angka tersebut sejatiny...