Rabu, 10 Januari 2018

PentingkahMembangkitkanFitrahSeksualitasAnak#11Day4

Tantangan Level #11
Hari # Ke-4
Bunda Sayang
9 Januari 2018


Reviu Fitrah Seksualitas Anak
 
PENDIDIKAN SEKS SESUAI KAIDAH AGAMA SEBAGAI UPAYA MENJAGA FITRAH SEKSUALITAS


Setelah mengikuti ketiga kelompok yang meaparkan mengenai materi ke 11, maka sebelum saya lanjutkan ke pembahasan berikutnya. Dua kelompok pertama menjelaskan secara umum tentang fitrah seksualitas, sedangkan dua kelompok kedua menjelaskan tenang cara mendidik anak untuk menghindari diri dari pelecehan seksual dan pada hari keempat kemarin, kelompok 4 (mba Evy dan Mba Ela) melanjutkan pembahasannya tentang cara mendidik anak tentang pendidikan anak sesuai akidah agama. 

Konsep Pendidikan Seks Dalam Perspektif Islam

Pengertian pendidikan seks tidak bisa dilihat dalam arti sempit yaitu membahas tentang jenis kelamin ataupun cara dan posisi dalam melakukan hubungan seksual, namun justru pendidikan seks sebagai usaha untuk membimbing seseorang agar dapat mengerti benar-benar tentang arti dan fungsi kehidupan seksnya sehingga dapat menggunakannya dengan baik selama hidupnya, singkat kata semua ada pedomannya atau aturannya.

💡Penerapan pendidikan seks menurut kaidah agama Islam :

memberi nama yang baik sesuai jenis kelamin nya.
mengajarkan toilet training
mengkhitan dan mendidik menjaga kebersihan alat kelamin.
menanamkan rasa malu
melarang anak laki2 menyerupai anak perempuan
pengajaran pendidikan seks melalui sholat
memisahkan tempat tidur anak
mengenalkan waktu berkunjung ke kamar orang tua ( meminta izin di 3 waktu )
mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata
memerintahkan anak perempuan berhijab bila telah baligh

Pentingnya akan pemahaman konsep diri  anak akan berpengaruh terhadap perilaku seksualnya dimasa dewasanya. Konsep diri ini terbangun sejak anak usia 1 tahun, dimana anak mulai mengidentifikasikan dirinya sesuai jenis kelamin.
Pemahaman konsep diri tersebut dapat berupa mengidentifikasi dirinya sendiri (laki-laki atau perempuan), menghargai dan menghormati dirinya sendiri, memahami perilaku-perilaku yang mungkin berpotensi merendahkan dan mengacu kepada pelecehan seksual.

Dengan demikian pendidikan seks yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pemahaman dan usia anak sebagai upaya untuk menjaga fitrah seksual serta mencegah dari terjerumusnya perilaku yang menyimpang yang dapat memicu terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual pada anak.


Dari penyampaian bahasan di atas, ada tiga pertanyaan yang diajukan oleh para anggota lain; di antaranya tentang maksud dari pengajaran pendidikan seks melalui sholat, bagaimana mengatasi serta membatasi kesenangan supaya tidak menyimpang yang berkaiatan dengan fase anal dan pertanyaan penutup berkaitan tentang bagaimana mensikapi kejadian pada anak ketika dia menyentuh area genital dalam komunikasi sedeerhana.

Semua tanggapan yang diberikan oleh pemateri memberikan gambaran tentang bagaimana sepatutnya orang tua memahami tentang arti pengajaran sholat yang berkaiatan dengan fitrah seksualitas seperti yang dijawab oleh pemateri bahwa Pada usia 7 tahun, adalah saat anak sudah dibiasakan untuk sholat 5 waktu. Kemudian, dalam aktifitas sholat ada bagian yang bernama shaff untuk laki2 dan perempuan. Dari situ kita bisa memberikan penjelasan ke anak mengapa dibedakan shaffnya, bagaimana batasan aurat untuk laki2 dan perempuan. Kemudian saat anak mulai sholat, berarti anak harus sudah mengerti bahwa dia harus berwudhu, bersih dari najis..bagain2 tubuh mana saja yg harus dibersihkan.
Pada bagian lain, menanggapi pertanyaan berikutnya, pemateri memberikan panduan tentang cara memberikan pendidikan seks pada anak dalam beberapa langkah; Pertama-tama anak harusdi edukasi (diberi pengetahuan) tentang tubuh dan fungsi nya. Penyampaiannya bisa melalui bantuan media lain,seperti ensiklopedi tubuh manusia.
Saat menyampaikan kita bisa menambahkan bagaimana jika organ tubuh tdk di gunakan sesuai fungsi nya. Jadi titik tekannya adalah membuat anak memahami bahwa anus seperti juga alat kelamin atau organ tubuh lainnya mempunyai fungsi dan harus di gunakan sesuai fungsi nya. Pada pengalaman, pribadi, sang pemateri menambahkan bila penjelasan ke anak bisa lebih efektif saat anak sedang BAB (Buang air besar) atau BAK (Buang Air Kecil). Sebaiknya anak diberi penjelasan bahwa area anus hanya digunakan saat kita mempunyai hajat.

Secara umum, menurut saya apa yang kita sampaikan kepada anak memang terasa "membumi" ketika kita memberikan pemahaman mengenai sesuatu hal dalam bentuk cerita atau menjelaskann sebuah kejadian ke dalam pola pikir anak ditambah dengan dukungan ajaran agama Islam (Islamic values).

Sumber :
- Camelia  Lely dan Ine Nirmala Penerapan pendidikan seks anak usia dini menurut perspektif Islam, 2017
https://id.theasianparent.com/pendidikan-seks-dalam-perspektif-islam/
https://www.dakwatuna.com/2012/06/27/21327/pendidikan-seksual-untuk-anak-kenapa-tidak/amp/


#Tantangan10hari
#Level11
#KuliahBunSayaIIP
#PentingkahMembangkitkanFitrahSeksualitasAnak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...