Tantangan Level #11
Hari # Ke-4
Bunda Sayang
9 Januari 2018Bunda Sayang
Reviu Fitrah Seksualitas Anak
PENDIDIKAN SEKS SESUAI KAIDAH AGAMA SEBAGAI UPAYA MENJAGA FITRAH SEKSUALITAS
PENDIDIKAN SEKS SESUAI KAIDAH AGAMA SEBAGAI UPAYA MENJAGA FITRAH SEKSUALITAS
Setelah mengikuti ketiga kelompok yang meaparkan mengenai materi ke 11, maka sebelum saya lanjutkan ke pembahasan berikutnya. Dua kelompok pertama menjelaskan secara umum tentang fitrah seksualitas, sedangkan dua kelompok kedua menjelaskan tenang cara mendidik anak untuk menghindari diri dari pelecehan seksual dan pada hari keempat kemarin, kelompok 4 (mba Evy dan Mba Ela) melanjutkan pembahasannya tentang cara mendidik anak tentang pendidikan anak sesuai akidah agama.
Konsep Pendidikan
Seks Dalam Perspektif Islam
Pengertian
pendidikan seks tidak bisa dilihat dalam arti sempit yaitu membahas tentang
jenis kelamin ataupun cara dan posisi dalam melakukan hubungan seksual, namun
justru pendidikan seks sebagai usaha untuk membimbing seseorang agar dapat
mengerti benar-benar tentang arti dan fungsi kehidupan seksnya sehingga dapat
menggunakannya dengan baik selama hidupnya, singkat kata semua ada pedomannya
atau aturannya.
💡Penerapan pendidikan seks menurut kaidah agama Islam
:
✅ memberi nama yang baik sesuai jenis kelamin nya.
✅ mengajarkan toilet training
✅ mengkhitan dan mendidik menjaga kebersihan alat
kelamin.
✅ menanamkan rasa malu
✅ melarang anak laki2 menyerupai anak perempuan
✅ pengajaran pendidikan seks melalui sholat
✅ memisahkan tempat tidur anak
✅ mengenalkan waktu berkunjung ke kamar orang tua (
meminta izin di 3 waktu )
✅ mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata
✅ memerintahkan anak perempuan berhijab bila telah
baligh
Pentingnya akan
pemahaman konsep diri anak akan
berpengaruh terhadap perilaku seksualnya dimasa dewasanya. Konsep diri ini
terbangun sejak anak usia 1 tahun, dimana anak mulai mengidentifikasikan dirinya
sesuai jenis kelamin.
Pemahaman konsep
diri tersebut dapat berupa mengidentifikasi dirinya sendiri (laki-laki atau
perempuan), menghargai dan menghormati dirinya sendiri, memahami
perilaku-perilaku yang mungkin berpotensi merendahkan dan mengacu kepada
pelecehan seksual.
Dengan demikian
pendidikan seks yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pemahaman dan usia
anak sebagai upaya untuk menjaga fitrah seksual serta mencegah dari
terjerumusnya perilaku yang menyimpang yang dapat memicu terjadinya kekerasan
dan pelecehan seksual pada anak.
Dari penyampaian bahasan di atas, ada tiga pertanyaan yang diajukan oleh para anggota lain; di antaranya tentang maksud dari pengajaran pendidikan seks melalui sholat, bagaimana mengatasi serta membatasi kesenangan supaya tidak menyimpang yang berkaiatan dengan fase anal dan pertanyaan penutup berkaitan tentang bagaimana mensikapi kejadian pada anak ketika dia menyentuh area genital dalam komunikasi sedeerhana.
Semua tanggapan yang diberikan oleh pemateri memberikan gambaran tentang bagaimana sepatutnya orang tua memahami tentang arti pengajaran sholat yang berkaiatan dengan fitrah seksualitas seperti yang dijawab oleh pemateri bahwa Pada usia 7
tahun, adalah saat anak sudah dibiasakan untuk sholat 5 waktu. Kemudian, dalam aktifitas sholat ada
bagian yang bernama shaff untuk laki2 dan perempuan. Dari situ kita bisa memberikan penjelasan ke
anak mengapa dibedakan shaffnya, bagaimana batasan aurat untuk laki2 dan
perempuan. Kemudian saat anak
mulai sholat, berarti anak harus sudah mengerti bahwa dia harus berwudhu,
bersih dari najis..bagain2 tubuh mana saja yg harus dibersihkan.
Pada bagian lain, menanggapi pertanyaan berikutnya, pemateri memberikan panduan tentang cara memberikan pendidikan seks pada anak dalam beberapa langkah; Pertama-tama anak harusdi edukasi (diberi pengetahuan) tentang tubuh dan
fungsi nya. Penyampaiannya bisa melalui bantuan media lain,seperti ensiklopedi
tubuh manusia.
Saat menyampaikan
kita bisa menambahkan bagaimana jika organ tubuh tdk di gunakan sesuai fungsi
nya. Jadi titik tekannya adalah membuat anak memahami bahwa anus seperti juga
alat kelamin atau organ tubuh lainnya mempunyai fungsi dan harus di gunakan
sesuai fungsi nya.
Pada pengalaman,
pribadi, sang pemateri menambahkan bila penjelasan ke anak bisa lebih
efektif saat anak sedang BAB (Buang air besar) atau BAK (Buang Air
Kecil). Sebaiknya anak diberi
penjelasan bahwa area anus hanya digunakan saat kita mempunyai hajat.
Secara umum, menurut saya apa yang kita sampaikan kepada anak memang terasa "membumi" ketika kita memberikan pemahaman mengenai sesuatu hal dalam bentuk cerita atau menjelaskann sebuah kejadian ke dalam pola pikir anak ditambah dengan dukungan ajaran agama Islam (Islamic values).
Sumber :
- Camelia Lely dan
Ine Nirmala Penerapan pendidikan seks anak usia dini menurut perspektif Islam,
2017
https://id.theasianparent.com/pendidikan-seks-dalam-perspektif-islam/
https://www.dakwatuna.com/2012/06/27/21327/pendidikan-seksual-untuk-anak-kenapa-tidak/amp/#Tantangan10hari
#Level11
#KuliahBunSayaIIP
#PentingkahMembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar