Sabtu, 06 Januari 2018

PentingkahMembangkitkanFitrahSeksualitasAnakn#11Day2

Reviu Fitrah Seksualitas Anak

Tantangan Level #11
Hari # Ke-2
Bunda Sayang
7 Januari 2018

 Memasuki hari kedua pembahasan Fitrah seksualitas, maka pada pertemuan semalam, kami dari kelompok 2 (Mba Natie dan saya) yang mendapat giliran menyampaikan hasil membaca kami dan menyampaikannya ke forum diskusi. 

Menurut saya ada hal menarik dari beberapa pertanyaan tadi malam yang dapat saya simpulkan berkaitan dengan topik yang dibahas adalah mengenai solusi dari tantangan mengahdapi maslah masalah yang berkaitan dengan fitrah seksualitas. Pertanyaan pertama dari mba Eka yang menanyakan tentang maksud dari menyicil "hutang jiwa". Kami berpendapat bahwa hutang jiwa adalah berhubungan dengan usaha memperbaiki kesalahan-kesalahan Ayah Bunda dalam pengasuhan yang sudah lewat. Ayah Bunda memahami betul apa yang seharusnya dilakukan pada keluarga mereka terutama dengan peran mereka mendampingi putra putri nya mengenali, mempelajari serta memahami makna tersirat dari fitrah seksualitas yang disesuaikan dengan fase usia serta dengan berbagai aktifitas yang dapat membantu mereka memahami makna tersebut.

Pertanyaan berikutnya yang juga menjadi tantangan saya sehari hari di rumah adalah pertanyaan yang diajukan oleh mba Pipit. Beliau menanyakan perihal sosialisasi anak-anak di lingkungan rumah dan beliau menanyakan apakah sebaiknya orang tua memilihkan teman teman untuk anak mereka atau membiarkan mereka terlebih dahulu bermain bersama. Jawaban yang kami sampaikan, adalah jawaban berdasarkan pengalaman kami sebagai orang tua yaitu orang tua sebagai penanggung jawab utama tetap harus memberi ruang yang baik utk mereka bisa bersosialisasi dengan tetap mengadakan pedampingan dan monitoring melalui komunikasi produktif. Jika ada kejadian yg menyimpang maka kerjasama sesama orang tua utk membicarakan, mengantisipasi serta mencari solusi untuk menghadapi resiko yg berbahaya di kemudian hari.

Pertanyaan Terkhir yang diutarakan mba Leila adalah hal yang berhubungan dengan jenis pekerjaan yang kita (orang tua) ajarkan pada anak- anak baik laki-laki maupun perempuan. Apakah mereka tetap harus belajar keterampilan tertentu. Tanggapan yang kami berikan adalah sependek pemahaman kami, keterampilan bisa diberikan pada anak laki-laki atau perempuan misalnya memasak. Dengan tetap memperhatikan tujuan dari keterampilann tersebut maka baik anak laki laki maupun anak perempuan tetap bisa terampil mengerjakannya.

Secara umum, diskusi tadi malam memang mengarah pada kegiatan anak-anak yang bagaimana yang tepat serta lingungkungan yang kondusif untuk menjaga fitrah eksualitas anak agar tetap terjaga eksistensinya dan tetap dapat menjalankan aktifitas mereka dengan tantangan berbeda di setiap fase usianya dengan tetap berada di bawah tanggung jawab orang tua sebagai pihak yang memiliki wewenang dalam mengawal kematangan fitrah seksualitas putra putri mereka.

Bagi saya pribadi, pengalaman pengalaman saya bersama anak anak harus dikuatkan kembali dengan membekali berbagai informasi yang benar serta panduan strategis yang mudah diaplikasikan kepada anak anak saya dan menjadi PR terbesar saya untuk menambal hutang jiwa dalam urusan pengasuhan anak.





Referensi :

1. Harry Santosa, Fitrah Based Education.
2. youtube chanel Diah H Soehadi, https://youtu.be/Kb7zWBolJvM
3. http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-2.html


#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunSayIIP
#PentingkahMembangkitkanFitrahSeksualitasAnak


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...