Minggu, 19 Februari 2023

Gerak ku mengejar harapan 2023

 TIDAK PERLU MULUK-MULUK UNTUK MERAIH HARAPAN 2023



Bisa-bisa nya kamu buat timeline "Raih Sukses 2023", apa bedanya dengan timeline kamu tahun lalu? Itu-itu aja! Gak ada yang istimewa, gak ada hal baru yang perlu diperjuangkan, semuanya tetap merujuk pada kenyataan diri, "BERJUANG" menaklukkan asap dapur yang tidak kunjung usai. Begitulah perang rasa yang kualami semenjak PANDEMI awal Maret 2020 yang lalu. Setiap hari otak ku harus ku putar 360 derajat untuk bisa menutupi semua kebutuhan harian keluargaku. yang kuusahakan cuma bagaimana caranya menutupi kebutuhan perut yang tidak bisa ditahan apalagi ditunda. Aku anak pertama, aku tahu diri bila kondisiku tidak sebaik teman-teman sekelasku yang punya banyak mimpi serta cita-cita masa depan. Yang kuhitung sampai akhir Maret 2023 adalah menghabiskan hari demi hari bergelut dengan buku, tugas dan persiapan ujian sekolah SMA ku. Tidak ada harapan lain selain lulus, cari kerja dan penghasilanku untuk kebutuhan keluarga. Sedih?, pasti! Kecewa? Aku sangat kecewa dengan yang kualami. Ujung-ujungnya aku hanya menangis sendiri sambil terus mencari cara untuk mendapat tambahan uang saku ku agar bisa terus berjuang sampai ke sekolah. 


Ibu ku selalu bilang, "Ini ujian, mba. Jangan pernah disesali karena di sisi lain Allah SWT sedang memberi kamu pelajaran untuk bertahan hidup dengan cara kamu." Kamu kan jadi kuat tidak manja dan mau terus berjuang untuk bertahan". Jangan terus bersedih, lihat ke bawah, mereka yang tidak sempurna anggota tubuhnya, mereka yang harus berjuang 3x lipat daripada kita". Begitulah nasehat ibuku yang kudapati setiap kali beliau memergokiku sedang menangis. 

Seandainya dunia bisa kuatur semauku, mungkin hidupku gak sesusah ini. Mau makan aja pikir pikir 2x lipat. Mau makan di rumah bareng ketiga adikku atau makan sendiri di warung menikmati hasil kerja ku memunguti botol botol plastik. "Ah, mengapa mimpi itu indah banget. Aku mau apapun pasti bisa kudapatkan dalam mimpu ku". Bangun-bangun, Tuti!, ini kenyataan! terima saja dan terus bangkit walau harus terseok-seok. Lihat tuh ke bawah! lihat mereka yang jauh lebih menderita dan kembalilah bersyukur dengan yang kamu miliki." Kalau saja aku gak kuat iman, aku sudah ngamuk tiap hari di depan orang tua ku. kalau perlu ku maki-maki mereka karena membuat aku dan adik adik ku hidup susah! 

"Tuti...Tuti.... kamu di mana? sini sebentar", Biasanya ibu kalau panggil aku begitu sambil teriak. "Ya, bu. Sebentar, Tuti beresin tugas prakarya dulu". Segera ku tutup tugas prakaryaku dan bergegas menghampiri ibu.

"Ada apa ya bu, kok manggil Tuti sambil teriak?", "Maaf ya nak". Ini ada kerjaan buat kamu, besok Minggu pagi di rumah pak RW. Beliau ada syukuran rumah, terus minta kamu bantu cuci piring. Lumayan lho! kamu dibayar 150 ribu. Tugas kamu simpel, cuci piring ya." Ibu begitu bersemangat menyampaikan info tentang kerjaan.

"Cuci piring bu?" "Berapa jam?" kalau seharian gak bisa bu, tugas menyusun laporan belum kelar bu", begitu protesku kalau waktunya menyita tugasku yang lain. Ibu yang tetap sumringah tidak terpengaruh dengan protesku, "Tenang, nak. kerjaannya cuma dari jam 08 pagi sampe jam 12 siang aja. Gak lama kan?." "Lumayan, nak untuk beli beras 10liter terus sisanya buat kamu. Gimana mau ya?" Aku yang tidak bisa melihat wajah ibu yang penuh harapan, hanya bisa mengangguk mengiyakan permintaannya. Lumayanlah 60ribu buat tambahan beli pulsa data.

Tidak yang salah dengan pekerjaan mencuci piring kotor sepanjang cara mendapatkannya halal, pekerjaannya ringan dan tempat nya tersembunyi. Aku menghibur diri agar semangat ku tetap terjaga. Walaupun, sbetulnya aku lebih suka mengetik di depan PC dan mendapat bayaran perlembarnya Rp 1500 rupiah, tapi tak apalah, karena ibu yang meminta dan sebagian uangnya untuk dibelikan beras, jadi aku kuatkan diri dengan mengucap basmalah, aku ambil pekerjaan cuci piring minggu ini. Senyuman ibu adalah satu satunya harapan yang kutulis dalam timeline ku di 2023, dan semoga dengan senyuman ibu, aku mendapat ridhanya untuk mendo'akan kumendapatkan pekerjaan setelah aku lulus sekolah. "Ya Allah yang Maha Kasih, kabulkanlah do'aku" Aamiin.

#TATITATU
#RBMIPJakarta

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...