Senin, 02 Oktober 2023

Writober #1 Haru

 CITA CITAKU YANG TERTUNDA

PENGUMUMAN WISUDA SARJANA XIV – STAI Darul Ulum Kandangan

"Baik bu, setelah saya periksa melalui USG, ibu dinyatakan tidak hamil. bercak flek yang ibu alami beberapa hari lalu ternyata darah haid",  merespo pernyataan dr. Isnariani Sp.OG., membuat mataku berbinar. Aku pun tidak mengerti, mengapa aku bisa bergembira seperti ini seolah ada rasa lega luar biasa dan senyuman mengembang yang kulebarkan menambah bahagia perasaan ku hari ini. Aku hanya mengangguk dan mengucap terima kasih seraya pamit, karena urusan ku dengan dr. ahli kandungan tersebut telah usai. Aku keluar ruang konsultasi dengan langkah ringan dan aku merasa melayang karena kebahagiaan ku akan kesempatan emas yang akan aku manfaatkan sebaik-baiknya. Suamiku sendiri tidak tahu jika aku mengalami flek dan bolak -balik ke dr. kandungan untuk periksa, penobatan dan akhirnya dinyatakan negatif hamil. Kepulanganku dari rumah sakit malam ini memberikan ku rasa haru tidak terkira karena impianku harus ku raih segera.

Keesokan harinya, seperti biasa, aku menitipkan anak sulungku di rumah mamaku dan pengasuh akan datang untuk merawat nya selama aku bekerja. Hari ini, aku sudah bertekad untuk menyelesaikan pendidikan S1 ku yang tertunda karena saat itu aku hamil anak pertama. Tuntutan perusahaan yang mengharuskan karyawannya bertitel Strata 1 pun memicu ku untuk segera menggapai nya. Tepat jam 12.00 WIB. aku bergegas sholat Dzuhur dan keluar kantor untuk mendaftar ke sebuah Sekolah Tinggi bahasa Asing yang kebetulan jarak antara kantor dan kampus hanya 250 meter!. Aku terus bersyukur dan hatiku berbunga bunga karena Allah sang Pencipta mengabulkan permohonanku dan memberikan jalan kemudahan untuk ku bekerja sambil kuliah. Tidak perlu waktu lama aku ke bagian pendafaran dan mengisi formulir serta uang kuliah yang uangnya adalah tabunganku hasil kerja ku selama ini di perusahaan tempat ku bekerja. Semoga jalan mulus diawal memberiku kemudahan lain dalam berproses menjadi seorang sarjana. Begitu do'aku setelah kembali lagi ke kantor dan berkutat dengan pekerjaan rutin ku. 

"Bu Rita, jadi daftar ke kampus yang kita datangi minggu lalu?" Tanya Fera, teman kerjaku sambil berbisik. "Aku hanya mengangguk cepat dengan senyuman karena aku ingin dia merahasiakan kondisi ku saat ini, sampai aku menerima ijazah S1 ku kelak. "Kapan mulai belajarnya, bu?" Fera mendekat dan duduk di sebelah ku. Obrolan kami yang berbisik-bisik tidak mengganggu karyawan lain. "Insya Allah minggu depan, Fer." Jawabku dengan sumringah. "Do'akan aku ya biar lancar dan selesai tepat waktu", "Aamiin" Fera mengaminkan do'aku sambil mengacungkan dua jempolnya tanda dia mendukungku dengan sepenuh hati. 

Perjalanan hari hariku sebagai ibu, istri, karyawan dan mahasiswa S1 pun aku jalani sebaik mungkin, Walau berat karena selain biaya, juga tenaga, waktu juga pikiran yang harus terbagi-bagi agar bisa berjalan beriringan agar aku tidak oleng. Kondisi LDR ku dengan suami pun menambah tantangan ku untuk selalu tegar dan kuat menjalani semuanya sendiri. Setiap hari, aku harus bangun jam 04.00 melakukan keajinbanku sebagai seorang ibu, memasak, mencuci, merapikan rumah dan menyiapkan anak sekolah. lanjut aku berangkat kerja sambi mengantar anakku yang bersekolah di Playgroup, dan menitipkan baaju gantinya di rumah mamaku. Aku segera meluncur ke kantor, berjibaku dengan tugas pekerjaan yang datang silih berganti. Jelang sore, aku siap siap menyiapkan mata kuliah apa saja yang akan aku pelajari di kampus. Pukul 17.00 WIB. aku keluar kantor dan bergegas ke kampus dengan berjalan kaki. Aku harus semanagt, karena hanya ini jalanku menuju sukses. Penat yang kurasakan aku nikmati saja, sampai aku selesai belajar di kampus jam 21.30 WIB. Sekali lagi, aku bersyukur karena aku bisa ikut mobil temanku yang searah ke rumah ku, Aku hanya melanjutkan berjalan kaki ke rumah mamaku dan menjemput buah hati ku.

Begitulah, kegiatan ku selama satu tahun enam bulan. Setiap hari selama 6 hari aku berjuang menjalani hari hariku untuk menggapai sarjanaku. Berat, itu pasti. Apalagi jika anakku sakit dan aku merasa was-was karena meninggalkannya hampir 15 jam setiap hari. Sampai akhirnya, hari itu pun tiba. Aku menangis haru, menitikkan air mata, dan masih tidak percaya jika hari ini di bulan Pebruari aku menerima sertifikat Strata 1. Di sisi lain, hadiah terindah yang aku dapatkan dari jerih payah ku serta do'a - do'aku yang kupanjatkan ke langit adalah kehamilanku. Akhirnya aku hamil setelah aku menyelesaikan satu bagian terberat. Terima kasih ya Allah yang Maha Pengasih. Harapanku dari lulusan Diploma 3 tercapai dan sekarang menjadi seorang sarjana. Berikutnya, kehamilanku yang aku syukuri dan aku menganggap hadiah ini adalah Rezeki terindah Allah SWT. Rasa haru dan bahagia saja yang kurasakan setelah apa yang aku jalani. 

#writober2023

#haru

#RBMJakarta

#IbuProfesional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...