Kamis, 12 Oktober 2023

Writober #2 Andala

 DUNIA TIPU-TIPU



Seperti judul lagu Yura Yunita, dunia yang Dira hadapi menggambarkan lika-liku perjalanannya sebagai seorang remaja yatim-piatu. Banyak sekali kekecewaan yang dia rasakan. Entah berapa banyak keluhan yang dia lontarkan. Bagaimana bisa dia yang usianya masih 17 tahun harus berjibaku dengan kerasnya kehidupan, belum lagi ketidakk ramahan orang orang di sekelilingnya. "Aah, kalau aku bisa aku terjun aja ke laut yang paling dalam, terus masuk ke perut ikan Paus terus sembunyi di situ selama mungkin, agar kesalahan yang ku perbuat dengan tidak sengaja tidak harus diperbesar hanya aku anak yatim piatu yang miskin.", tangisnya pecah seiring langkah kaki nya masuk ke rumh bibinya melalui pintu belakang. Ya, dia tidak pernah diizinkan masuk lewat pintu depan, karena dianggap sial oleh keluarga bibinya. Dira pasrah, walau kondisinya tidak menguntungka, tapi dia masih tetap bersyukur memiliki tempat berteduh yang letaknya di dekat dapur dan kamarnya yang menyendiri dari ruangan ruangan lain di rumah pamannya. "Seandainya aku memiliki tempat yang sangat luas, maka setiap omelan, caci maki, celaan bahkan hujatan akan ku simpan di dalam setiap laci dan semuanya aku simpan di bagian paling bawah dan akan ku kubur dengan benda lain yang tidak akan menggangguku", gumamnya pada diri sendiri. "Ya, seperti lautan yang luas dan dalam, mungkin aku harus punya tempat seperti itu agar hidup ku gak stress dan akan lebih ringan kaki ini melangkah", senyumnya menghiasa wajah bulatnya dan dia bertekad untuk menambah stok sabar juga hati yang lapang jika kejadian yang menyakitkjan hati terulang kembali. 

Setiap hari yang dia lakukan, dimulai di jam 04.00 WIB. Kewajibannya adalah membantu ART di rumah bibimya dengan mencuci baju. memilah mana baju yang perlu disikat mana yang perlu dikucek dan setelah selesai dibersihkan, dia akan masukkan ke dalam mesin cuci satu tabung. Berikutnya, dia akan menyapu lantai ruangan tengah, makan dan bagian kebun belakang. Selanjutnya, dia akan mandi dan sholat shubuh dan menyiapkan diri untuk berangkat sekolah. "Aku sarapan gak ya pagi ini? atau aku puasa aja ya? Hari ini hari Kamis, kalau aku puasa aku gak perlu beli makan siang dan bawa minum, jadi uangnya bisa ditabung, tapi kalau gak kuat, bagaimana ya?" Ah, sudah bismillah puasa saja, semoga Allah SWT memudahkan jalanku hari ini, Aamiin.", begitulah harinya pagi ini, dengan langkah kakinya dia segera mengambil sepeda butut dan segera mengayuhnya ke seoklah. 

Cibiran pertama yang dia terima datang dari tetangganya yang juga kelas 12. "Eh, Dira, pake speda butut itu ke sekolah kapan nyampenya? "Pagi-pagi udah ada yang bikin down, aja" gumamnya dalam hati. "Ya, Alhamdulillah masih punya sepeda walau butut, yang penting gak terlambat, Wi!, jawabku sambil menunjukan wajah senang. Walau dalam hati dongkol tapi dia sudah berjanji akan memberlakukan hatinya seperti luas dan dalamnya lautan. "Duh, susahnya memulai, padahal lagi puasa lagi. Berat bener tantangannya...Semangat semangat Dira"pungkasnya.

Alhamdulillah, masih jam 06.15 WIB. Masih ada 15 menit untuk istirahat. Gegas dia parkir sepedanya di bagian pojok parkiran motor. Langkahnya menuju kelas disambut oleh teman teman nya yang satu grup di kegiatan ekskul PMR. "Dira, sini. Sarapan yuk. Aku bawa 2 bungkus nasi bungkus." "Aku lagi puasa Sunnah, Ki. Terima kasih". Alhamdulillah, ada teman teman yang ramah, Terima kasih ya Rabb Engkau berikan teman teman baik". 

Jam belajar sudah usai dan waktu menunjukkan pul 14.00 WIB. Panas terik matahari membuat Dira berpikir ulang untuk pulang. "Apa aku tunggu sebentar lagi ya, aku lagi haus. Kalau pulang jam segini pasti lemes banget sampe rumah". Tapi kalau telat, nanti bibi bakal ngasih hukuman". Sesalnya. "Ya, sudah lebih baik pulang aja sekarang. Nanti sampai rumah istirahat dulu baru lanjut setrika dan nyiram tanaman". Dira melanjutkan hari nya dengan langkah gontai.

Di perjalanan pulang, Dira melewati pasar yang dipinggiran trotoarnya berjajar pedagang makanan kaki lima. "Seandainya, aku punya uang lebih, mau banget beli lauk untul tambahan buka puasa, tapi aku kan harus nabung biar bisa beli tas baru", Dia tepis keinginannya dan dia lajukan sepedanya. Sampai di pertigaan, Gerombolan sepupu nya berpapasan dengan Dira dan dengan senyum liciknya Fina dengan suara kerasnya memberikan terapi shock untuk Dira. "Guys, lihat tuh siapa yang lewat, kura-kura lemot yang pengen kuliah di Turki", "Gak ngaca apa ya? Sudah yatim, miskin eh pengen lanjut kuliah ke negeri orang. Kira-kira punya otak ga nih orang?" Seketika, semua orang menatap dira, karena Fina memberikan telunjuknya ke arah muka Dira. Malu, pake banget, tapi ini di tempat umum, gimana jawabnya? Sedetik dua detik kemudian, "Fina, do'a in aja ya semoga impanku terkabul" Jawaban yang tidak terduga dari Dira membuat Fina melongo karena Dira tdak memperlihatkan wajah malu atau sedih. Dia melenggang dan melanjutkan perjalannya untuk pulang.

"Yuk simpan lagi celaan Fina tadi dilaci Celaan terus lacinya dikunci supaya gak kebuka", Seolah Dira sedang memberekan sesuatu, dia merasa lega karena bisa membalas celaan dengan jawaban yang berisi do'a. "Semoga do'aku terkabul. Aamiin ya Allah, Bila Turki bisa menjadi jalan sukses ku, mudahkanlah". Untaan tulus dari hati Dira mengantarnya masuk ke halaman rumah sang bibi.

Malam dingin yang sunyi. Setelah berbuka puasa, menyelesaikan PR sekolah juga rumah tangga, dia naik ke tempat tidur dan merenung juga memikirkan 2 kejadian hari ini. Ternyata, bila kita punya tempat seluas dan sedalam laut, maka kita bisa menyipan laci laci jelek dibagian bawah, dan laci laci bagus di bagian atas. Jadi sakit hatinya gak sampai menusuk ke relung jiwa dan jangan tertipu dengan bisikan syetan yang memperburuk keadaan". Dira tersenyum dan seolah mendapat energi baru untuk menghadapi hari hari beratnya ke depan. Yang dia punya adalah mimpi, harapan, semagat dan do'a. Semoga  aku bisa meraihnya. Terima kasih atas kemudahan mu ya Allah. Jadikanlah aku hamba yang selalu bersyukur atas rezeki yang Kau berikan untuk ku. Aamiin. 

#writober2023

#andala

#RBMJakarta

#IbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...