BELAJAR SAMBIL BERMAIN
https://zh.pngtree.com/freepng/mother-and-daughter-walking-together_8627632.html |
BELAJAR SAMBIL BERMAIN
https://zh.pngtree.com/freepng/mother-and-daughter-walking-together_8627632.html |
Di mana kemauan, di situ ada jalan
https://frankghopluna.blogspot.com/2022/08/maksud-di-mana-ada-kemahuan-di-situ-ada.html |
"Jika mempunyai cita-cita seseorang akan berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapainya."
"Apakah belajar bahasa asing atau bahasa kedua harus dimulai dari usia dini? Bagaimana dengan kami, para orang tua dan wali murid yang usianya sudah matang?" Pertanyaan seorang ibu muda yang disampaikan pada sesi tanya jawab Seminar tentang Program bilingual di Sekolah Kita yang menunjukkan perhatian besar dari para hadirin yang menyimak sesi pemaran oleh seorang konsultan pendidikan. Aku pribadi sebagai guru bahasa Inggris pun tergelitik dengan pertanyaan tersebut.
Pemerolehan bahasa baik bahasa ibu maupun bahasa kedua atau bahasa asing dapat dilatih dan diaasah sedari dini. Walaupun mereka yang baru mempelajarinya di waktu dewasa tetap bisa mencapai hasil yang ditargetkan. Lalu bagaimana kemampuan bahasa asing yang saat ini sudah masuk sebagai keterampilan lunak yang digunakan di dunia kerja, usaha, industri, dan pendidikan. Maka cara meraih kesuksesan tersebut harus dilatih terus menerus dan dimulai sedari kecil.
Program Bilingual yang diterapkan di sekolah sekolah tertentu memiliki tujuan dan target pendidikan di mana para lulusannya kelak mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan mampu masuk ke lembaga pendidikan yang berstandard nasional maupun internasional. Kebanyakan para orang tua yang memiliki visi ke depan akan menyiapkan anak-anaknya agar mampu secara akademik dan bahasa. Maka pembiasaan berbahasa asing (Inggris) di sekolah menjadi program bersama agar semua pihak, baik sekolah, management, staff, guru, orang tua murid dan siswa memiliki lingkungan yang mendukung kelancaran program tersebut dan target yang sudah ditentukan dapat diraih dalam kurun waktu tertentu.
Lalu bagaimana sebaikanya orang tua berperan? apalagi peserta yang menanyakan bagaimana posisi mereka di rumah agar program bilingual tersebut juga dapat didukung dan difasilitasi oleh keluarga siswa di lingkungan tempat tinggalnya. Jawaban yang dapat diterima semua pihak adalah belajar bahasa asing tersebut bersama-sama. Paling tidak pihak sekolah yang diwakili guru dapat memberikan panduan apa saja yang sudah dipelajari disekolah (Kosakata apa saja yang sudah dilatih, ungkapan bahasa Inggris mana saja yang dibiasakan diulang ketika siswa belajar dan kosakata khusus apa saja yang sudah diajarkan pada saat mereka membahas materi matematika dan ilmu pengetahuan alam)
Cara lain yang dapat mendukung kesuksesan program bilingual di sekolah adalah pertemuan rutin orang tua murid dan sesi belajar bahasa Inggris bersama tutor yang ditunjuk agar kesamaan pelafalan, ungkapan bahasa serta model penjelasan baik dalam bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka selaras seperti yang siswa siswa dapatkan di kelas. Selain itu, para orang tua pun dapat mengulang pembiasaan bahasa kelas (Classroom language) di rumah pada saat mereka berinteraksi baik membahas keseharian mereka maupun materi pelajaran. Semakin banyak siswa mendengar atau menyimak bahasa komunikasi kelas (Classroom language) maka semakin mudah interaksi yang akan terjadi ketika mereka terlibat membahas materi belajar.
Semua yang disampaikan di atas tidak mungkin terjadi secara signifikan tanpa adanya perencanaan, pelathihan, penderasan, praktik baik dan evaluasi. Maka poin penting yang dapat dilakukan adalah adanya kerjasama antara semua pihak terkait dengan para orang tua yang akan terlibat di rumah melalui pertemuan rutin yang rumusan nya sudah jelas, dengan langkah-langkah atau kegiatan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, serta topik dan tujuan mana saja yang akan dijadikan prioritas di awal pembelajaran siswa dalam lingkungan habitasi bilingual. Memang benar ungkapan yang menyatakan "It needs a village to raise a child", (dibutuhkan satu komunitas untuk mendidik seorang anak) karena bila tidak ada ekosistem yang memadai maka sasaran akhir sebuah tujuan akan tersendat mencapai kesuksesan.
Jadi siapapun yang ingin mencapai kesuksesan, maka tiada jalan kecuali membangun sebuah lingkungan yang bersinergi satu dengan lainnya. Pihak sekolah dengan kurikulum, silabus dan turunannya, tim guru yang melakukan proses pendidikan di kelas dengan pengawasan pimpinan sekolah, para siswa yang terlibat aktif pada kegiatan belajar-mengajar, masyarakat yang terkait serta orang tua murid yang akan terus mendukung putra putrinya di rumah.
MERENUNG
PASTI ADA CARANYA
https://education-ff.com/how-to-improve-your-english-speaking-skills/ |
"Ternyata belajar bahasa Inggris itu mudah ya Ms. Rita!", tanggapan seorang mahasiswa yang juga pemilik klinik bersalin setelah selesai mengikuti kelas perkuliahan bahasa Inggris pada pertemuan pertama. "Betul, mam Rahayu. Belajar bahasa Inggris memang tidak sesulit yang dibayangkan karena metode dan tekniknya beragam. Hari ini kita belajar bagaimana berkenalan secara sederhana dan ungkapan bahasa yang dilatihkan tidak banyak, seperti: Hello, I'm Rita. What's your name?", It's nice to meet you. It's nice to meet you, too. Antusias para mahasiswa yang sebagian besarnya adalah para bidan senior pun terlihat ketika mereka mengucapkan terima kasih and menyalami Ms Rita ketika beliau keluar kelas. "thank you Ms. Rita and see you later!, "Sure. See you next week!" "Have a nice day, class!. Betapa bahagianya seorang pengajar ketika ilmu yang disampaikan di depan peserta didiknya mendapat respon positif. "Semoga di pertemuan-pertemuan selanjutnya mereka tetap semangat", gumam Ms. Rita dengan senyum puasnya.
Mendapat tanggapan sangat baik dari para mahasiswa kebidanan tadi pagi membuat Ms. Rita menyiapkan persiapan pembelajaran berikutnya yang mudah, sederhana dan langsung dipraktekkan mereka. Agar lebih berwarna lagi, dia pun menyusun kegiatan atau permainan yang merangsang semua peserta aktif di kelas. Walau kelasnya nanti akan berisik karena yang dimainkan lebih banyak di speaking, maka diapun harus siap siap mendapat keluhan dari kelas sebelah bila kegiatannya nanti mengganggu pengajar lain yang juga sedang mengajar.
Ini tantangan baru yang akan mendatangkan ide-ide berbeda ketika kelas berlangsung. Metode yang akan diterapkan pun akan dia coba diaplikasikan untuk melihat dampak positif pada kemampuan para ibu - ibu yang sedang mengambil kelas strata 1. Perencanaan A dan B harus disiapkan juga agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan baik. Permainan fisik seperti yang ada di metode TPR juga bagus diaplikasikan untuk pembelajar pemula. Tidak sabar rasa yang dialami Ms Rita karena kesan pertama dari mahasiswa-mahasiswanya membuat dia yakin bila target pencapaian berbicara bahasa Inggris sampai di angka minimal 50% karena selebihnya adalah target lain seperti membaca, menyimak dan menulis.
Seperti kata pepatah, banyak jalan menuju Roma maka banyak cara membantu yang lain mencapai target seperti pembelajaran bahasa Inggris. Masih ada 14x pertemuan lagi yang harus mereka tuntaskan dan semoga saja kerikil-kerikil tajam yang ada disepanjang perjalanan kelas dapat teratasi dengan ragam kegiatan seperti warm-up, filler, games, role play atau tugas belajar lainnya yang menyenangkan dan memudahkan. Pesan yang selalu diingat Ms Rita di pertemuan pertamanya dari para mahasiswanya adalah, "Ms. jangan susah - susah ya belajar bahasa Inggrisnya, kita kan udah ema-emak!" UNgkapan mereka seperti inspirasi bagi pengajar yang berusaha untuk membuat kelas nyaman dan belajanya pun menjadi menyenangkan.
BUKU HARIAN https://bprsku.co.id/contoh-buku-harian-diary-dan-cara-membuatnya-dengan-benar/ Apakah kamu punya pengalaman yang sama dengan s...