Di mana kemauan, di situ ada jalan
https://frankghopluna.blogspot.com/2022/08/maksud-di-mana-ada-kemahuan-di-situ-ada.html |
"Jika mempunyai cita-cita seseorang akan berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapainya."
"Apakah belajar bahasa asing atau bahasa kedua harus dimulai dari usia dini? Bagaimana dengan kami, para orang tua dan wali murid yang usianya sudah matang?" Pertanyaan seorang ibu muda yang disampaikan pada sesi tanya jawab Seminar tentang Program bilingual di Sekolah Kita yang menunjukkan perhatian besar dari para hadirin yang menyimak sesi pemaran oleh seorang konsultan pendidikan. Aku pribadi sebagai guru bahasa Inggris pun tergelitik dengan pertanyaan tersebut.
Pemerolehan bahasa baik bahasa ibu maupun bahasa kedua atau bahasa asing dapat dilatih dan diaasah sedari dini. Walaupun mereka yang baru mempelajarinya di waktu dewasa tetap bisa mencapai hasil yang ditargetkan. Lalu bagaimana kemampuan bahasa asing yang saat ini sudah masuk sebagai keterampilan lunak yang digunakan di dunia kerja, usaha, industri, dan pendidikan. Maka cara meraih kesuksesan tersebut harus dilatih terus menerus dan dimulai sedari kecil.
Program Bilingual yang diterapkan di sekolah sekolah tertentu memiliki tujuan dan target pendidikan di mana para lulusannya kelak mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan mampu masuk ke lembaga pendidikan yang berstandard nasional maupun internasional. Kebanyakan para orang tua yang memiliki visi ke depan akan menyiapkan anak-anaknya agar mampu secara akademik dan bahasa. Maka pembiasaan berbahasa asing (Inggris) di sekolah menjadi program bersama agar semua pihak, baik sekolah, management, staff, guru, orang tua murid dan siswa memiliki lingkungan yang mendukung kelancaran program tersebut dan target yang sudah ditentukan dapat diraih dalam kurun waktu tertentu.
Lalu bagaimana sebaikanya orang tua berperan? apalagi peserta yang menanyakan bagaimana posisi mereka di rumah agar program bilingual tersebut juga dapat didukung dan difasilitasi oleh keluarga siswa di lingkungan tempat tinggalnya. Jawaban yang dapat diterima semua pihak adalah belajar bahasa asing tersebut bersama-sama. Paling tidak pihak sekolah yang diwakili guru dapat memberikan panduan apa saja yang sudah dipelajari disekolah (Kosakata apa saja yang sudah dilatih, ungkapan bahasa Inggris mana saja yang dibiasakan diulang ketika siswa belajar dan kosakata khusus apa saja yang sudah diajarkan pada saat mereka membahas materi matematika dan ilmu pengetahuan alam)
Cara lain yang dapat mendukung kesuksesan program bilingual di sekolah adalah pertemuan rutin orang tua murid dan sesi belajar bahasa Inggris bersama tutor yang ditunjuk agar kesamaan pelafalan, ungkapan bahasa serta model penjelasan baik dalam bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka selaras seperti yang siswa siswa dapatkan di kelas. Selain itu, para orang tua pun dapat mengulang pembiasaan bahasa kelas (Classroom language) di rumah pada saat mereka berinteraksi baik membahas keseharian mereka maupun materi pelajaran. Semakin banyak siswa mendengar atau menyimak bahasa komunikasi kelas (Classroom language) maka semakin mudah interaksi yang akan terjadi ketika mereka terlibat membahas materi belajar.
Semua yang disampaikan di atas tidak mungkin terjadi secara signifikan tanpa adanya perencanaan, pelathihan, penderasan, praktik baik dan evaluasi. Maka poin penting yang dapat dilakukan adalah adanya kerjasama antara semua pihak terkait dengan para orang tua yang akan terlibat di rumah melalui pertemuan rutin yang rumusan nya sudah jelas, dengan langkah-langkah atau kegiatan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan, serta topik dan tujuan mana saja yang akan dijadikan prioritas di awal pembelajaran siswa dalam lingkungan habitasi bilingual. Memang benar ungkapan yang menyatakan "It needs a village to raise a child", (dibutuhkan satu komunitas untuk mendidik seorang anak) karena bila tidak ada ekosistem yang memadai maka sasaran akhir sebuah tujuan akan tersendat mencapai kesuksesan.
Jadi siapapun yang ingin mencapai kesuksesan, maka tiada jalan kecuali membangun sebuah lingkungan yang bersinergi satu dengan lainnya. Pihak sekolah dengan kurikulum, silabus dan turunannya, tim guru yang melakukan proses pendidikan di kelas dengan pengawasan pimpinan sekolah, para siswa yang terlibat aktif pada kegiatan belajar-mengajar, masyarakat yang terkait serta orang tua murid yang akan terus mendukung putra putrinya di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar