GUNTING RAMBUT DAN KUKU
https://id.pngtree.com/freepng/scissors-cartoon-element-icon_7186346.html |
Setiap hari Selasa sebelum masuk kelas untuk belajar, ibu guru akan mengajak para murid kelas 1A berbaris di halaman sekolah. Semua murid yang hadir pada hari tersebut akan bergerak mengikuti instruksi ibu wali kelas dan membuat empat baris berjajar; dua deret siswa para siswa dan dua baris lainnya para siswi. Kegiatan tersebut berlangsung sekitar 15 menit.
Pembiasaan kegiatan di luar kelas sebelum belajar adalah memeriksa kondisi para siswa dengan mengajak mereka membaca beberapa surat pendek, memberi arahan atau nasehat selama kegiatan di kelas, hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan seperti berkata tidak sopan, tidak memukul atau perbuatan lain yang buruk. Setelah melakukan afirmasi, bu guru akan melanjutkan kegiatan selanjutnya, yaitu memeriksa kuku dan rambut untuk para siswa.
Seperti biasa ibu akan menyapa Aira pulang sekolah dan menanyakan beberapa hal terkait kegiatannya di sekolah.
"Dek, hari ini kamu ngapain aja di sekolah?"
"Periksa kuku ma dan anak laki-laki diperiksa juga rambutnya." Aira menerucutkan bibirnya dan menyampaikan info yang kurang enak dia terima.
"Kuku aku panjang. Mama lupa ya gak potong kuku aku?"
"Innalillahi, maaf ya dek, mama lupa. Yuk kita potong kukunya sekarang aja, biar besok kamu bisa lapor bu guru kalau kuku kamu sudah rapi dan bersih, ya".
Dengan senyumnya ibu menatap Aira dan memberikan jawaban yang dibuat sederhana agar Aira paham. "Coba lihat ke sini dek." Ibu meminta Aira mmeperhatikan kuku yang akan dipotong oleh ibu."Mama potong ya kukunya. Lihat, keluar darahkah dek dari jari ades?" Aira menjawab spontan, "Gak mah gak ada darahnya dan gak sakit juga." Ibu menyimak jawaban Aira dengan puas. "Betul, dek. Rambut yang dicukur dan kuku yang kita potong tidak mengeluarkan darah atau terasa sakit karena kedua bagian tersebut tidak dialiri syaraf hidup yang akan menimbulkan sakit atau rasa nyeri".
Ibu melanjutkan penjelasannya dengan memberi contoh dan sebisa mungkin membuat putri bungsunya mengerti. "Coba, mama cubit kulit tangan kamu ini ya, Sakit kah?" Seketika Aira menjerit, "Aww, sakit mah, kalau tangan ku dicubit mama, lihat tuh jadi merahkan kulit aku?" Tunjuk Aira pada bagian kulit tangan yang tercubit. "Nah, selain Kuku dan Rambut, maka bagian lain di tubuh kita dialiri syaraf-syaraf hidup yang berfungsi mengaliri darah, memberi tanda atau menunjukan sesuatu yang bisa jadi rasanya tidak nyaman. Salah satu ciri rasa tidak nyaman itu bila kita cubit, potong atau tergores akan terasa sakit atau nyeri atau lebam, bahkan bisa berdarah".
Aira sudah mendapat jawaban yang menurutnya mudah dipahami. "Aku gak boleh malas potong kuku ya ma. Karena potong kukukan gak sakit. Lagian kuku kita jadi bersih. LIhat nih ma, sekarang kuku aku sudah rapi dan bersih.Terima kasih mama."
Ibu gembira mendapat respon baik dari sang putri. "Alhamdulillah anak mama udah pintar, yuk kita lanjut ganti baju, cuci tangan dan kaki terus makan dan istirahat." Ibu menutup percakapannya siang hari itu dengan manis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar