LEBIH BAIK MEMBERI DARIPADA MEMINTA
https://kumparan.com/hipontianak/rekomendasi-5-hadiah-menarik-pengganti-thr-untuk-anak-anak-saat-lebaran-1vk4AYIlBdN |
Alhamdulillah, bunda Yunita tersenyum bahagia melihat putra putrinya selesai menjalankan ibadah puasa. Tahun ini memang tahun paling seru karena semua anggota keluarganya ikut berpuasa, tak terkecuali si bungsu yang berusia 5.5 tahun. Alika yang masih belajar di taman kanak-kanak bersemangat menjalani puasanya purna waktu. Walau bunda harus menyediakan stok sabar untuk tetap mendampingi si bungsu di kala rewel karena haus atau lapar. Siang hari menjadi fokus bunda untuk siap siaga menghibur Alika dengan cara mengajaknya beristirahat, membacakan buku cerita sampai alika tertidur.
"Malam ini kita berbuka untuk hari ke 30 ya, dek. Besok kita lebaran. Adek seneng gak besok lebaran?" Alika tertawa dan meresponnya dengan semangat. "Seneng, dong bunda. besok kan aku gak puasa lagi. aku bebas makan apa aja sepuasnya!'. Lagi-lagi bunda hanya mngelengkan kepalanya melihat tingka lucu Alika. Si Sulung, bang Kaafi, malah mengajak Alika berkeliling selepas sholat Isya menyambut Idul Fitri dengan berkeliling kampung. Rangkaian acara yang sudah menjadi budaya di malam takbiran pun meriah dengan pawai obor dan iringan anak anak, remaja, dewasa hingga para orang tua yang bergembira menyelesaikan satu bulan puasa.
Sepulang pawai, Alika yang nampak lesu, mendatangi bundanya yang sedang menyiapkan menu untuk esok hari. "Bunda, kata Aisyah besok kita bakal dapat duit banyak dan uangnya bisa buat beli apa aja, begitu bunda." Bunda mencolek hidung si bungsu sambil bertanya,"Adek juga kepengen dapat uang lebaran juga?". "Ya bunda, aku kan udah puasa penuh jadi aku bisa dapat hadiah uang, boleh kan bunda?" Bunda mengambil tempat untuk duduk di samping Alika, "Mendapat hadiah berupa THR atau Angpao itu boleh, dek, asalkan kita tidak meminta apalgi berharap banyak karena kita akan seperti peminta minta yang mendatangi setiap rumah dengan tujuan mendapatkan amplop atau angpao yang isinya sejumlah uang". Alika segera menyela, "Memang kita dilarang meminta ya bunda?', Bunda menjawab, "Meminta untuk sesuatu yang kita inginkan boleh, dek. Allah malah meminta hamba hambanya untuk meminta apapu yang diinginkannya. Hanya saja, Kita dilarang meminta-meminta apalagi berharap orang orang pasti memberi jika kita mendatanginya. Niat bersilaturahmi dan berlebaran akan sedikit ternoda karena ada niat lain yang bisa merusak niat awal". Alika terdiam dan mencoba mencerna kata kata sang bunda. Bunda menyederhanakan kalimatnya, "Yang penting besok adek dan teman teman yang datang berlebaran ke rumah rumah tetangga harus dengan niat bersilaturahmi dan saling mendo'akan kebaikan ya. Jika mereka memberi, boleh kita terima tetapi jika mereka tidak membagi angpau ya adek dan teman-teman lain jangan diam dan menengadahkan tangan ya". Ingat dek, lebih baik memberi daridapa meminta". Kalimat penutup bunda membuat Alika melotot, "Jadi kita dilarang menjadi pengemis ya bunda?" "Betul, dek. Jadilah manusia yang bermanfaat yang akan memberi kebaikan apa saja kepada sekeliling. Agar Allah makin sayang kepada kita". "Yuk istirahat, cuci kaki, basuh muka, sikat gigi dan tidur. Besok kita bangun pagi untuk sholat sunnah dua rakaat ya". Bunda mengantar Alika ke kamarnya dan memastikannya tmembaca do'a sebelum tidur.
Bunda Yunita membayangkan akan jadi apa anak anaknya kelak bila budaya menerima THR menjadi budaya berharap pemberian orang lain dan bunda khawatir jika generasi muda menjadi orang seperti peminta-minta padahal ada momen lain yang jauh lebih bermakna di hari Raya Idul Fitri yaitu saling menguatkan dan mendo'akan untuk melaksanakan amalan ibadah lain di bulan bulan selanjutnya. Bunda berharap besok adalah hari baik yang menjadi awal amalan kebaikan untuk seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar