Kamis, 17 Desember 2020

#1Menjadi Penulis: Dari kebiasaan menjadi Rezeki

 

HEMPASKAN HAMBATAN DAN SEGERALAH MEMULAI. TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK MENEBAR MANFAAT MELALUI GORESAN PENA


Menulis menjadi sulit bila kita tidak memulainya. Berbagai alasan datang dan menulispun menjadi kegiatan tertunda. Padahal kekuatan menulis dapat menembus jutaan pembaca. Tanpa disadari menulis pun bisa mendatangkan masalah. Bergantung pada pesan yang ingin disampaikan, menulis bisa menjadi senjata hebat mengajak ata meyakinkan pembaca tentang suatu hal. Di sisi lain Menulis pun dapat meracuni pikiran pembacakebiasaan menulis menjadi salah satu kunci kita untuk menekpresikan diri, juga membagi ilmu dan memberi manfaat baik untuk pihak lain. 

Saya termasuk pribadi yang maju mundur ketika menulis. Berbagai pertimbangan saya buat yang terkadang akhirnya tidak jadi menulis. Padahal kata kang Muvti, hambatan hambatan yang kita miliki akan menjadi benteng yang sulit kita rubuhkan jika kita sendiri tidak memiliki motivasi untuk mencobanya. BEJ adalah tiga hambatan yang akan terus menghantui diri kita sendiri ketika kita selalu mencari kesalahan yang memutuskan kita untuk tidak menulis (Blame). Kita pun tidak jarang mencari alasan (Excuse) yang melegalkan kita untuk menahan diri dari kegiatan menulis. Ditambah lagi, mungkin saja kita membbuat pembelaan (Justify) terhadap apa yang kita alami saat ini dan membenarkan bila kita memang belum memiliki waktu yang tepat untuk menulis.

Kang Muvti menegakan bila kita ingin terbebas dari hambatan BEJ maka satu satunya kunci yang harus kita pegang ya Hempaskan 3 hambatan itu dengan "Mulai" menulis. Tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk memupus ketiga hambatan tersebut selain memulai mnulis. Pertanyaan berikutnya, dari mana kita mulai? Kang Muvti membuka wawasan saya kembali untuk mulai dari mana saja,mulai dari apa yang bisa kita tulis,  mulai menulis dengan konsep EGP (Emang Gue Pikirin). Artinya, jangan memikirkan Ejaan, tanda baca, atau hal lain yang berkaitan dengan kaiodah penulisan. Mengawali kegiatan mnulis, kang Muvti lebih jauh memaparkan tentang 3Y; yang terdekat, yang kita alami dan yang kita baca.

Semua tidak ada yang kebetulan, begitu kata Ms. Ibad, teman satu kantor saya. Allah SWT sudah mengaturnya dan apa yang kita inginkan diberikan jalannya. Tinggal kita mengituti dan bersungguh sungguh menjalankannya. Pelatihan hari pertama tanggal 15 Desember 2020 bersama Co housing 13 (2) di kelas bunda produktif ini memberikan saya bayak jalan dan cara. Tiada lain yang harus saya kuatkan selain niat untuk terus menulis satu hari satu tulisan. Tekad dan motivasi ini harus saya bangung, pelihara dan kembangkan sampai saya bisa menulis berdasarkan ilmu saya dan merambah ke dunia cerita fiksi atau non fiksi. 


#Ayomenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...