Minggu, 09 Oktober 2022

Writober#5 Damai

JUJUR PADA KEMAMPUAN DIRI :
MENERIMA APA ADANYA 


"Kita harus bisa!, kalau kita bersama dan bekerja bersama sama dalam tim,pasti target kita tercapai" begitulah lamunanku di siang bolong hari itu. Semangat bekerja dan yakin akan mencapai semua impian bersama. 

Ternyata, impian tak seindah kenyataan. Semua target tidak bisa disulap sukses dalam satu malam. Apalagi melibatkan banyak anggota dalam sebuah projek. Terinspirasi dari pelatihan Growth Mindset, aku jadi punya semangat baru untuk bisa selangkah lebih baik dalam bekerja, bekerja sama dan berkolaborasi. Rencana kerja satu tahun pun sudah disusun bersama-sama. Setiap staff memiliki rutinitas kerja sesuai tanggung jawabnya, siap dengan "Argo Bromo" bila sewaktu waktu dibutuhkan ide dan keterlibatannya serta projek bersama yang akan digarap secara keroyokan. "Ah, impian yan indah serta mulus tanpa cacat bila semua perencanaan, proses, eksekusi, dampai evaluasi lancar seperti berada dalam mobil yang melaju di jalan bebas hambatan. Bahagianya bila setiap target tercapai sesuai jadwal dan setiap masalah bisa langsung terdeteksi serta dituntaskan dalam waktu singkat.

Lagi-lagi, semua aluryang kubayangan tidak sesuai dengan apa yang kualami. Komunikasi kuusahakan selalu berjalan walau melalui pesan singkat di aplikasi whatsapp, Perjalananku sebagai koordinator tim diuji dengan beberapa sikap slow response teman teman tim, sepertinya kesibukan di setiap program yang mereka emban mengurangi arus koordinasi yang sejatinya berproses dengan dinamis. Mungkin, ada yang salah dengan caraku berkomunikasi hingga aku hampir saja memiliki prasangka buruk karena tanggapan yang kuminta sangat lamban dan bila ku kirim pesan langsung mereka akan menjawab. 

Pada satu titik, ketika aku mulai bingung dan bagaimana cara berorganisasi dan berkolaborasi yang baik, aku membaca sebuah buku yang salah satu topiknya cocok dengan kondisiku saat ini. Aku mencoba mennelusuri apa yang menjadi kekuranganku dan bagaimana sebaiknya bersikap agar roda organisasi tetap berjalan baik. Cara itu adalah berpikir positif. Kemudian, mencari tahu apa yang sedang terjadi di tim kita, mengajaknya berbincang dan memahami apa saja yang menjadi kendalanya. Dari informasi informasi yang beragam, aku bisa memilah mana yang dapat kita kerjakan bersama, mana yang butuh bantuan dari departemen lain dan bagian mana saja yang dpat didelegasikan kepada tim lain. 

Awalnya berat, tetapi semakin kita memahami padat merayapnya tanggaung jawab setiap anggota tim yang harus dituntaskan membuat aku menjadi berpikir positif dan berusaha mengambil peran untuk membantu atau mencarikan bantuan agar beban teman teman di tim ku tidak berat sebelah. Lega rasanya setelah mencoba mencari jalan tengah untuk mengatasi dinamika tim yang tidak saling bertemu muka, sulit berkoordinasi karena waktu yang tidak cocok satu dengan yang lain. Satu satunya cara adalah dengan bersilaturahim, ngobrol atau megirim pesan melalui jaringan pribadi. 

Paling tidak, bila satu tantangan teratasi, maka kolaborasi kerja akan jauh lebih baik. Damai juga rasanya harmoni hatiku karena tidak lagi ada kata atau pikiran buruk sangka kepada teman teman tim. Yang ada adalah konfirmasi dan penjelasan hingga kami dapat tetap berjalan beriringan walau kerikil kerikil kecil menjadi pijakan kami untuk mencapai tujuan.

#writober2022
#damai
#RBMJakarta
#IbuProfesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...