TEMPAT MAIN BARU: TANTANGAN
"Bu Dewi, klien kita yang di Salemba mengajukan request ibu untuk mengisi pelatihan guru di tahun ajaran baru besok ya", begitu pesan masuk yang kubaca di grup WAG kantor. "Apa alasannya bu, mereka minta aku mengisi pelatihan guru", responku kukirim karena peanasaran terhadap permintaan klien. "Mereka sudah nyaman belajar bahasa Inggris dengan bu Dewi dan meminta ibu yang mengisi pelatihan selama satu semester ke depan. Alasan lain agar konsistensi trainer jelas dan evaluasi diakhir dapat terukur", jawaban yang terkirim membuatku membelalakan mata dan tidak lupa mengucapkan hamdalah karena kepercayaan mereka.
Selama menjadi instruktur bahasa Inggris, Dewi memang selalu berusaha fokus dengan pekerjaannya dan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dengan berinovasi dalam mengembangkan modul ajar. Dewi adalah instruktur bahasa Inggris yang ditunjuk pimpinan sebagai penanggung jawab program bahasa Inggris kesehatan, ya amanah yang dulu dia terima begitu berat karena dia tidak pernah tahu apa bahasa Inggris yang berkaitan dengan pekerjaan di rumah sakit, seluk beluk prosedur kesehatan, komumokasi terapetik sampai kolaborasi kerja tim. Pekerjaan yang dulu dirasa sangat asing karena ketika dia melihat buku buku keperawatan yang tebal ditambah bahasa Inggris menjadi bahasa pengantarnya. Karena dulu masih muda dan pekerjaan ini butuh keseriusan, jadilah Dewi berusaha sebaik mungkin menyelesaikan modul modul ajar, juga berinteraksi langsung dengan mahasiswa di kelas agar pengalaman serta seluk beluk pekerjaan mereka dapat dipahami sedikit demi sedikit.
Pekerjaan sebagai penanggung jawab program bahasa Inggris khusus memberikannya keleluasaan untuk berkreasi mengembangkan materi sesuai tingkatan kemampuan bahasa dan topik topik. Di sisi lain, kemahirannya mengajar dan berinteraksi dengan peserta didik menambah keluwesannya dalam kegiatan belajar mengajar. Berbagai masukan positif sebagai pengajar, fasilitator juga penguji mendapat penghargaan tersendiri dari klien dan pimpinan di kantor.
Sekian tahu terlibat di bahasa Inggris kesehatan, maka perasaan jemu pun muncul. Walau semua pekrjaan diselesaikan tepat waktu tidak peduli seberapa khusus permintaan klien, karena kemampuan menuntaskan permintaan klien menjadi target kerjanya. "Spertinya aku harus ambil tantangan lain, kalau main di zona ini sudah nyama dan tidak bisa dapat pengalaman lain", pikirnya pada saat Pandemi dan lock down diberlakukan. "Sepertinya aku harus bantu tim bilingual di bagian pelatihan guru", begitu rencananya. Dia pun menyeampaikan keinginan nya untuk membantu tim di penyediaan materi pelatihan. Tidak diduga dia mendapat dukungan positif dari tim yang sebenarnya sedang membutuhkan bantuan tenaga untuk menyusun dan merapikan silabus pelatihan selama 4 tahun. Gayung bersambut dan Dewi merasa tertantang dan siap masuk ke arena baru, bertarung dengan materi materi baru yang asing dan mulai mengumpulkan sumber sumber bacaan sebagai rujukan menyusun modul ajar.
#writober2023
#takarena
#RBMJakarta
#IbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar