I'M ALWAYS OK WITH A SMILE
Kata orang, "Life begins at forty". Apakah mungkin itu bermakna kita akan menemukan kesulitan tau hambatan hidup setelah kita memasuki usia 40 tahun atau mungking ada sebagian yang berasumsi bila usia 40 itu rawan dengan "puber kedua". Gumam Lyda yang mencoba mengartikan kata kata "Hidup dimulai di usia 40 tahun". Aku kan sekarang usianya sudah 49 tahun, dan pastinya bagiku semua tantangan hidup justru dimulai di usia 48 tahun pada saat aku membuat keputusan besar untuk berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga yang harus mendampingi 4 anak ABG. Walaupun yang tertua sedang belajar di negeri jiran tetapi rasa was was tetap menyertainya. Belum lagi 2 ABG laki-laki yang sudah sulit diatur bahkan untuk mengerjakan sholat yang pengerjaannya cuma 5 menit dan malah asyik dengan permainan daring. Tantangan berikutnya adalah ekonomi. Lyda yang memutuskan hanya akan menjadi pekerja lepas pun harus bersiap dengan pendapatan yang turun drastis, belum lagi sang kepala keluarga hanya memberi uang belanja 50 ribu yang artinya Lyda harus memutar otak untuk mengatur belanja serta pengeluaran yang lain. Sedih, itu pasti. Kecewa itu jelas. Karir yang sudah ditekuninya lebih dari 20 tahun dia relakan dilepas karena dia memilih keluarga serta anak anak yang harus didampingi dan dijaga.
"Mengapa sesulit itu hidup yang aku jalani ini ya Allah", apakah aku berada di bawah saat ini sedangkan pada saat aku leluasa, aku begitu menikmati hidup, tidak kekurangan materi, Alhamdulillah kebutuhan rumah tangga aman tetapi sekarang....." Lyda mengeluh dan kemudian dia segera beristighfar karena merasa lelah dengan kondisi kehidupan keluarga nya di tahun ketiga di tempat baru. Tidak ada pengasuh yang membuatnya melepas pekerjaan purna wakt dan tidak ada ART yang bisa dibayar karena pendapatannya pun habis untuk makan keluarga. Bagaimana hari esok pun, Lyda masih tetap berpikir positif bila Allah SWT akan memberi keluarganya rezeki. Satu yang selalu dia usahakan dan afirmasi ke dirinya adalah kata kata: I'm OK with a smile. Seberat apapun perjalanan hidup yang akan dia lewati, baik sebagai istri, ibu serta anggota masyarakat, tetap kata profesional dia upayakan untuk terealisasi.
Memutar otak, berupaya dan berdo'a mungkin bagian yang harus Lyda lakukan dengan lebih keras lagi agar dia tidak terlalu oleng dan tetap bisa menjaga kewarasannya. Apa yang dia baca di cerita cerita Novel online ternyata kejadian juga pada dirinya. Beratnya beban hidup dengan 4 anak yang harus dia jaga adalah pekerjaan rumahnya bersama suami sampai mereka dewasa dan setidaknya ketika mereka lulus sekolah menengah atas mereka bisa hidup mandiri. Tidak ada kata lelah yang boleh terlintas di pikiran Lyda, karena kata tersebut akan menjungkalnya jatuh dan membuatnya tersungkur dan membuat syetan mudah membuatnya berputus asa.
"Jalanku masih panjang, ya robb. Berikan kami kemudahan jalanMU membimbing putra-putri kami menjadi anak anak salih dan saliha", Berikanlah kami tambahan rezeki sabar, istiqomah dan materi agar kami senantiasa mengusahakan yang terbaik untuk keluarga kami", Do'a yang Lyda panjatkan di akhir setiap sholat malamnya. Lyda pun memulai kembali hari barunya dengan afirmasi "Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin dan besok harus lebih baik daripada hari ini!