Rabu, 12 November 2025

Belajar #22 MOVE ON

FOKUS KE DEPAN

Work plan 12122024

Impian tidak seindah kenyataan atau memang kita yang terlalu berharap tinggi sehingga yang terjadi adalah sakit karena jatuh dari ketinggian mimpi yang jauh dari keinginan hati.

Jangan ditanya bagaimana kondisi hati saya pada saat berita "penolakan" kerja bersama di akhir tahun lalu. Semua rencana sudah tersusun rapi, topik diskusi sudah dibuat, target poin untuk satu tahun ke depan pun sudah dirangkum dalam peta konsep yang tertulis sederhana dan yang pasti saya juga membayangkan situasi nyaman, tenang, damai saat menikmati udara di luar ruangan. Ketika undangan tersemat di grup dan saya pun bergairah untuk merencanakan perlengkapan apa saja yang perlu dibawa selama dua hari satu malam. Satu bagian yang mengusik pikiran saya ketika ada dorongan hati untuk mengkonfirmasi acara tersebut pada atasan. Dengan semangat 45 saya menghubungi beliau untuk memastikan apa saja yang perlu saya siapkan untuk kegiatan raapt kerja tersebut. Hempasan rasa yang jatuh tidak saya prediksi dan rasanya sangat kecewa ketika responnya hanya rangkaian kalimat, "Ibu tidak perlu ikut kami untuk terlibat pada kegiatan rapat kerja tahun ini". Seketika rasa hati ini seperti di remas sekaligus dipelitir hingga tidak terasa titik air mata jatuh tanpa bisa ditahan. Semua yang sudah rampung seperti laporan kerja satu tahun terakhir, rencana kerja satu tahun ke depan, target projek mana saja yang menjadi prioritas luluh lantak dan gugur serta langsung terkubur seperti benda yang sudah jadi tetapi tidak diharapkan kehadirannya. Hari itu adalah hari terpuruk saya dan saya masih meraba raba apa yang salah jika saya ikut hadir terlibat walau dalam kesehariannya kehadiran fisik tidak terlihat. Hancur dan tatapan nanar hanya saya tuju pada lembar kertas rencana kerja yang akan saya selesaikan sendiri dan saya akan tunjukkan bila saya mampu menyelesaikannya karena di dalamnya ada kerja bareng bersama almarhum rekan kerja dan saya berharap apa yang nanti saya selesaikan akan menjadi amal kebaikan kami di dunia dan penerima manfaat akan menikmatinya.

Hari ini sayapun tidak diundang dan saya tidak mengejar angan-angan seperti tahun lalu bukan karena frustasi tetapi saya harus berpijak pada tujuan awal saya yaitu menempatkan profesionalisme kerja dalam kondisi tatap muka ataupun tatap maya. Kata Frustasi yang harus saya ganti beberapa hurufnya menjadi kata Prestasi. F yang mewakili kata Failure dan E yang mewakili kata Egoist cukup menjadi lecutan pengingat bila apa yang sudah di rencanakan harus diselesaikan, apa yang sudah menjadi target tujuan harus segera direalisasikan. Semoga yang saya ikhtiarkan saat ini sampai seterusnya adalah realisasi "Growth mindset" yang mengubah hambatan menjadi tantangan. Walaupun posisi saya saat ini sepertinya menggantung, paling tidak semangat dan tekad untuk menyelesaikan apa yang telah kami diskusikan akan lengkap sampai batas waktu di tahun depan. Hari ini saya berjanji pada diri sendiri untuk tetap mengasah kemampuan diri di semua lini seperti batu kali yang berubah menjadi indah karena diolah dengan proses yang baik sehingga tampilannya mènjadi berkilau dan indah dipandang mata. Saat ini saya sadar bila apa yang harus saya asah bertujuan untuk memantaskan diri baik secara adab, ilmu dan pengalaman di dunia kerja bukan untuk disanjung dan dipandang tapi untuk dihargai dan diakui kapasitasnya sebagai pribadi yang profesional serta menjadikannya amal kebaikan untuk penerima manfaat. Saya masih merasa perjalanan pembuktian saya sebagai seorang profesional masih panjang dan berliku karena pembuktian itu tidak bisa sebatas janji manis, malahan, upaya-upaya yang sedand saya garap harus terus diuji ketahanan serta prestasinya agar kilauannya nyata dan abadi; KERJA, PRESTASI, HASIL
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar #22 MOVE ON

FOKUS KE DEPAN Work plan 12122024 Impian tidak seindah kenyataan atau memang kita yang terlalu berharap tinggi sehingga yang terjadi adalah ...