Senin, 08 September 2025

Cerita pendek #9 Generasi gen Z

 KAKA DAN ADIK

Jalan-jalan at Living world_06092025

"Mama, kita nonton yuk!, aku udah lamagak ke bioskop".Permintaan si bungsiu mengingatkan ibu jika mereka pernah menimati hari bersama keluarga dengan cara mengajak anak anak nonton film. "Ah... itu kan udah lama banget ya", gumam ibu yang tersentak sedikit 

rttr

Sabtu, 06 September 2025

Pengalaman #13 SDG 13 Group 9

 BATTLE OF TAHFIDZ QUR'AN-PART 2

Battle of Tahfidz Qur'an_23082025_Ibu Pembaharu

The team work and the successful event are two correlated coins. You have to be willing to be together to realize the team's dream. The event will be more meaningful when all members took part to complete each part. It's like building a house. There is someone who lead the team, then there is the one who responsibvle to arrange the meeting, create the ideas into some activities. There are also people who will help with the design, flyers and the captions. There are also team who will take in charge in guiding the facilitators, the candidates before-while and after the battle. as well as the juries who will evaluate the candidates' performance.  There is also somebody who takes responsibility with the treasurer and all in all the mission of our group is how to develop the previous event to be more different an has a colorful point.


Tahfidz and English have close relationship. Both of them are foreign languages for us, Indonesian people. However, Arabic is used in our daily worship and even we get usually say Islamic words such as "Bismillah", "Alhamdulillah", "Masya Allah", "Allahu akbar" and others. Meanwhile, English is also one of the world language that we familiar with many of the vocabularies around us. For example, when you go to a shop, you will look at the notice "pull" or "push". Then other thing to see is when you deal with your gadget or online sites like social media. related to our event, then there is a silver lining on both sides. The Islamic activity that is tahffidz and how to cover the language through English.

There are some points that English becomes the color of the event. The MC, the jury and the candidadtes speak up in simple English. There are simple expressions for MC and jury when they play their parts. Then, the candidates also practice English when they mention their full names, ages and address. They also get some guide to listen to some simple instructions or answer simple English.

In general, Our team represented nine group of ibu pembaharu has finally completed the mission. We also learn from the meeting that candidates are OK with English. They don't have problems to speak up simple language in the situation of competition. Hopefully, we could collaborate different event with different taste and different target of achievement. Insya Allah.

https://zerogpt.net/id/results/5c6f3d5a-4aca-4dd5-a4e7-6535ce889919?v=IxXjxYaywk

Cerita pendek #8 Resep baru

REQUEST ABANG FATTAH

Olahan sayur daun singkong_06092025

"Mah, tetangga share info sayuran murah. Kita beli yuk?" Sarah mendapat ajakan dari sang suami kemarin pagi untuk membeli sayuran di tempat yang direkomendasikan tetangga mereka. "Memang harganya murah, ya? Terus sayuran apa saja yang dia jual, jauh gak tempatnya dari sini yah?" Lontaran pertanyaan Sarah pun dijawab satu persatu oleh duaminya. "Dia bilang harga kangkung dan daun singkong empat ikat besar cuma lima ribuan, mah". "Sebentar, dia bilang dekat jembatang belakang bendungan koja ada masjid belok kiri, tempatnya di samping komplek perumahan baru". "Ya, udah kita beli. Udah lama juga bang Fattah, pas minta dibuatin sayur daun singkong ala rumah padang", imbuh Sang Istri.

Setelah menyusuri sungai kecil dan mengikuti petunjuk via pesan singkat Whatsapp, bu Sarah dan suaminya membeli dua ikat kangkung dan daun singkong seharga lima ribu. Tempat jualannya diarea kebun seluas 2.000 meter yang mereka tanami beberapa tanaman konsumsi. Setelah mendapatkan sayuran tersebut mereka bergegas pulang dan tidak lupa mampir ke warung biru bu Dewi."Wah seger-seger banget sayurannya, bu!" Sambutan hangat pemilik warung menyapa calo pembeli. "Iya bu. aku mau olah daun singkong. Ibu bisa kasih sara Cara mengolahnya?" dengan antusias bu Dewi memberikan resepnya. "Gampang bu. Saya biasa bikin sayur daun singkong kalau lagi kumpul keluarga di kampung". lanjutnya. "Ibu punya ikan teri?" "Ada bu". saya punya sebungkus di rumah." Bu Dewi melanjutkan panduannya. "Nah, siapin bawang merah, bawang putih, kemiri. kalau suka pedas tambah beberapa buah cabe merah keriting". Bu Sarah mengulangi bumbu yang disebutkan bu Dewi, "Semua bumbunya diulek atau diblender bu?" "Yang lebih enak diulek bu, jangan lupa tambahkan penyedap dau salan dan potongan lengkuas biar wangi".  Bu Sarah mengangguk paham dan pertanyaan berikutnya yang terlontar, "Perlu pake santankah bu?", "Pake aja bu, sebungkus santan kara pun cukup. Ikan terinya dibersihkan dan digoreng dulu ya bu. Terus daun singkongnya direbus tambah kan sedikit garam biar warna hijaunya gak pudar." siap bu. Terima kasih, "Bumbu yang dihaluskan ditumis dulu kan bu?" "ya ditumis dulu, tambah air masukan santan baru masukan daun singkong yang sudah di potong-potong. Tambah bumbu instant, lada dan gula pasir baru terakhir masukkan ikan terinya ya". Bu Dewi seesai memberi petunjuk cara mengolah daun singkong dan bagaimana memasaknya dan bu Sarah membayar barang-barang yang dia beli ke pemilik warung.

Saatnya eksekusi yang ternyata tidak butuh waktu lama untuk mengolahnya. Ditambah panduan singkat, jelas yang tersampaikan dengan mudah membuat bu Sarah leluasa menyelesaikannya. Tidak lupa diakhir penyelesaian masaknya, koreksi rasa penting dicek kwembali agar rasanya diterima di lidah. Tidak harus membuat masakan rumit dengan harga bahan baku yng mahal, sayur sederhana seperti olahan daun singkong pun bisa menggoyang lidah seluruh anggiota keluarga walau bu Sarah tetap dapat masukan dari putranya bang Fattah, "Enak sayurnya tapi gak mirip rasanya seperti yang ada di rumah makan Padang". Bu Sarah menghela nafas puas walau ada krikitan, paling tidak permintaan anak lelakinnya udah gugur dan rasa makanannya masih bisa diterima lidah dan buktinya satu mangkok ukuran sedang habis dikonsumsi semua anggota keluarga.


Rabu, 03 September 2025

Belajar #14 Menimba Ilmu

 MENGULANG KEMBALI

Kamis 04092025_Pertemuan 1

Ternyata membuka Al-qur'an serta membacanya dengan baik dan benar membutuhkan usaha dan ilmu. Padahal saya termasuk lulusan pesantren yang banyak belajar ilmu agama termasuk tafsir, tajwid dan ilmu-ilmu bahsa arab lainnya. hanya saja memang, saya merasa ilmu tajwid yang dipelajari lebih pada hapalan teori dilanjut latihan mencari contoh-contoh nya sesuai topik yang dibahas. Sekilas terlihat mudah karena teorinya dan contoh-contoh yang dicari bisa dikerjakan bersama teman atau dibantu ustadz (guru). Berbanding terbalik dengan yang saya lakukan mulai minggu ini setiap kamis. Saya bergabung di sebuah kelompok baca qur'an di lingkungan komplek perumahan dengan para ibu-ibu tetangga. Terlihat sederhana, tetapi pada kenyataannya yang dipelajari satu bagian saja justru ada cara cara lain untuk melatihnya agar benar dan sesuai.

Hal penting yang perlu dipahami mengapa harokah "a" dinamakan fathah, lalu harakat "u" dinamakan dommah dan harakat "i" dinamakan kasrah? Jababannya sebagai berikut.
"Fataha" artinya membuka karena itu tanpa membuka mulut pengucapan fathah tidak akan sempurna. "dhommah" artinya mengumpulkan (dua biibir maju ke depan/berkumpul) tanpa itu, pengucapan dhommah tidak sempurna. "Kasrah" artinya pecah (menurunkan bibir bawah ke bawah). Tanpa itu, pengucapan kasroh tidak sempurna.

Pertemuan pertama menjadi bahan renungan saya. Saya terlecut karena selama ini saya membaca qur'an, tetapi banyak melakukan kekeliruan terutama pada tajwidnya. Tahsin adalah nama kegiatan kami melatih cara membaca Al-qur'an secara bertahap. Contoh tajwid Hari ini yang saya pelajari hari ini yaitu "Mad". Dari topik yang satu ini saja, saya belajar mengulang cara membaca ayat-ayat Al-qur'an sesuai tajwidnya. Saya mendapatkan penjelasan rinci tentang Mad. Mad ialah memanjangkan suara (ketika membaca huruf mad). Huruf mad ada tiga. "Alif" yang didahului harakat fathah. "Ya" mati yang didahului harakat kasrah. "Waw" mati yang didahului harakat dhammah dan ketiganya baik ada rasanya ataupun tidak. Mad terbagi menjadi dua.

Mad Ashli/Mad Thobi'i yaitu apabila ada huruf mad yang sesudahnya tidak berupa hamzah atau huruf mati atau tasydid. Mad Ashli/ Mad Thobi'i ini dibaca panjang dua harakat. Selanjutnya Mad Far'i Zaaid yaitu apabila ada huruf mad yang sesudahnya berupa hamzah atau huruf mati atau tasydid. Mad Far'i artinya cabang, Zaaid artinya bertambah atau lebih, yakni Mad Far'i dibaca panjang lebih dari dua harakat.

Untuk memeriksa pemahaman materi di atas, maka ustadzah meminta saya membaca surat yabg sedang saya baca yaitu At-Thur sebanyak 10 ayat. Saya diminta membaca dan mempraktekkan bacaan Mad Ashli dengan cara membacanya setiap ayat dan menyebutkan mana saja yang masuk hukum Mad Ashli. Pertemuan pertama ini tidak membuat saya berkecil hati atau menjadi sombong karena pernah belajar di pesantren selama tujuh tahun. Pengalaman baru ini justru membuka kesempatan saya untuk mengulang kembali materi yang sem[at saya pelajari dahulu dengan metode atau cara membaca dengan ilmunya sekaligus berlatih langsung di depan ustadzah. Alhamdulillah, walau cuma satu bahasan tetapi pengaruhnya signifikan untuk saya pribadi dan memperbaiki mindset saya untuk terus belajar mengasah ilmu tajwid serta membaca qur'andari awal kembali. Better late than never! Semangat!

Pengalaman #12

 JAM TERBANG

https://www.harianjoglosemar.com/apa-itu-jam-terbang/

Memiliki profesi sesuai keinginan adalah kenikmatan tersendiri karena di situlah kita akan mencurahkan segala cara untuk merampungkannya sesuai standar kerja perusahaan. Sebuah profesi, apapun nama profesi tersebut, akan menjadi bagian profesionalisme karena pemahaman tentang profesi apa yang sedang dikerjakan, target juga waktu yang sesuai jadwal, juga cara penyelesaiannya yang sistematis dan terstruktur. Hal yang bisa masuk sebagai asahan terbaik adalah jam terbang tinggi disertai peningkatan keterampilan kerja yang menanjak dan meningkat hingga pihak lain melihat hasilnya.

Profesiku adalah pengajar. kegiatanku mengajar sudah dimulai semenjak aku kuliah semester 1. Karir pertamaku adalah menjadi pengajar di madrasah dan tugas utamanya adalah mengajar IQRA untuk tingkat TKA/TPA. Berlanjut ke ranah yang berbeda dan sesuai dengan ilmu yang sedang dipelajari di kampus. Dari sanalah keterampilan mengajar dilatih dan diasah. Mengajar anak-anak adalah bagian dari tantangan besar untuk menaklukkannya. Karakter anak yang khas juga cara mereka berinteraksi menjadi kesempatan besar untuk menyelami kebutuhan mereka, serta mencari cara yang efektif untuk berkomunikasi, menarik perhatian, melatih kemapuan hapalan, atau mengajak bermain sambil belajar topik baru.

Rasa yang mudah terpancing karena perilaku peserta didik dan cara mensiasatinya ternyata membutuhkan usaha dan ilmu serta aplikasi metode dan teknik pengajaran untuk membuat peserta didik merasa aman, nyaman dan dapat menerima ilmu. Strategi dan gaya belajar merekapun harus diselami dan dipraktekkan untuk menemukan cara yang efektif dan efisien bagaimana mengajar kelas kecil, besar bahkan privat. belum lagi tantangan teknologi yang tidak bisa dihindari dan menjadi integritas pendukung keberhasilan pengajarsn di kelas. Variasi kegiatan kelas yang mewarnai suasana belajar di kelas pun menjadi pekerjaan rumah lain yang tidak kalah menantang. Yang menarik dari pengalaman ku sebagai pengajar bahasa asing adalah penampilan di depan kelas serasa standup comedy di mana aku yang berbicara, berdialog tetapi juga membuat kelah riuh karena kelucuan kata, tingkah laku atau ungkapan wajah. 

Semua yang sudah terlampaui tidak serta merta diraih dengan kemudahan. Pasang surut pengalaman yang berulang, dipelajari, dikembangkan, dibagikan dan memberi manfaat kepada pengajar lain adalah prestasi tinggi yang harus terus ditingkatkan mutunya. semakin banyak mengasah kemampuan semakin luas celah yang dapat terus diulik menjadi satu bagian yang dapat diturunkan ke banyak manfaat seperti penyusunan materi, penguatan metode dan teknik pengajaran, evaluasi materi, perencanaan pelatihan sampai pada laporan perkembangan kelas.

Jam terbang yang diimbangi dengan semangat belajar, berkembang, berkarya, bermanfaat dan yang paling menentukan adalah apakah yang kita susun dari A sampai Z berdampak pada kemampuan output peserta didik. Banyakhal yang belum tersentuh, tetapi aku yakin selama kita mau terus berubah dan memperbaiki kemampuan dan mengasah keterampilan kita, maka hasil tidak membohongi proses. Semoga 20 tahun pengalaman menjadi pengajar bahasa Inggris menjadi indikator tingginya jam terbang sehingga kualitas profesi yang kita emban dihargai oleh pihak terkait bukan karena pintar secara IQ tetapi cerdas dalam merangkai, berkarya sesuai kapasitas diri.

 

Cerita pendek #9 Generasi gen Z

  KAKA DAN ADIK Jalan-jalan at Living world_06092025 "Mama, kita nonton yuk!, aku udah lamagak ke bioskop".Permintaan si bungsiu m...