Rabu, 29 November 2017

GrabYourImagination#10Day1

Tantangan Level #10
Hari # Ke-1
Bunda Sayang
30 November 2017


  Memiliki anak perempuan ABG, buat saya, harus rajin - rajin dan sabar mendengar cerita-ceritanya, keluhannya, keinginannya, dan yang paling penting memahami apa yang dimauinya.

Berkaitan dengan tantangan level 10 ini, tugas saya harus mampu menjadi teman dan sahabat untuk tetap memahami apa yang diinginkannya. Seperti pagi ini, ketika saya menyetrika kerudung untuk keperluan sekolahnya, Teteh Shafira tiba-tiba mulai membuka pembicaraan. 

"Mamah, mamah tahukan mamanya Zeeges, temen sekelas aku?"
"Iya, mama tahu dan pernah ngobrol pada waktu ambil raport UTS, Kenapa teh?"
"Kata Zeeges, mamanya belajar agama Islam juga mah", dengan mata takjub dia menyampaikan sesuatu yang membuatnya terkejut?
"Memangnya menurut teteh,  kalo Mamanya Zeeges belajar agama Islam apa dia terus masuk Islam,?", Terus bagaimana keluarganya?". Tiba-tiba ide muncul dibenak saya, "Teteh, ingat cerita sahabat nabi yang bernama Umar bin Khattab?"
Dengan mata berbinar dan penuh semangat dia langsung mengungkapkan sesuatu dari pikirannya. "ya, aku ingat, Umar bin khattab, pernah berantem sama adik perempuannya, gara-gara adiknya masuk Islam". Sesaat kemudian, "Tapi, kenapa dia harus marah terus bikin susah hidup adiknya ya?", saya kemudian merespon pertanyaannya, "teteh kan tahu agama mereka sebelum Islam datang dan nabi Muhammad menyebarkan Islam?" Mereka sangat teguh sama agamanya dan kalo ada yang keluar atau murtad maka dia harus rela dapat hukuman. Begitu juga sahabat Umar, Dia malu kalo anggota keluarganya masuk Islam, karena dia pribadi menentang keras ajaran nabi Muhammad". 
Pembicaraan menjadi agak melebar,"Bilal bin rabah juga disiksa mah sama majikannya, terus dibeli Abu Bakar", tambahnya masih dengan semangat 45. 
Sebelum mengakhiri obrolan pagi kami, saya menutup dengan menyampaikan sesuatu, "Teteh, kalo teteh bertemu dengan orang orang non muslim dan mereka terbiasa dengan ungkapan-ungkapan agama Islam, jangan terpengaruh ya, karena kata kata itu sudah biasa kita sampaikan dan mereka pun bisa dengan mudah menyampaikannya", Dia langsung membalas, "Ya mah, temanku Timoty pake  ngomong Allohu Akbar pas ada guru yang ngomong sesuatu". "Aku juga tahu mah, mereka udah biasa ngomong begitu",

Demikiannlah obrolan kami yang tidak sengaja dan sangat sesuai dengan tantangan level 10. Apalagi anak ABG yang dapat informasinya gampang banget melalui sosial media serta pergaulan teman teman sekolahnya. Semoga ini awal yang baik dan menjadi alat serta salah satu cara efektif memberi edukasi tanpa harus menggurui apalagi memaksakan kehendak.

#Tantangan10hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#Grabyourimagination

Rabu, 22 November 2017

Aliran Rasa#9#Think Creative

ALIRAN RASA#THINK CREATIVE
GAME LEVEL9
23  NOPEMBER 2017

Kegiatan bersama keluarga telah menjadi bagian dari kelas Bunda Sayang, bahkan dari kelas Matrikulasi sebelumnya. Keterlibatan setiap anggota keluarga dalam setiap projectnya menandakan adanya dinamisasi aktifitas yang mengalir sesuai dengan perencanaan dan ditutup dengan evaluasi. 
Pada Level 9 yang bertema Think Creative, membuat saya merenung sejenak tentang kata kreatif dan mengikuti diskusi dengan tim fasil di kelas BunSay, sehingga saya bisa menemukan panduan ketika menyelesaikan tantangan ini. 
Banyak hal yang sebenarnya bisa digali dari anak-anak saya yang tipenya "Meledak-ledak", "maunya spontan", "cepat berubah pada pendiriannya" dan "mudah bosan" . Kondisi-kondisi seperti itulah, yang membuat saya harus berpikir keras dan mencari cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Saya akui, apa yang saya lakukan masih pada tataran "problem Solving", maka kegiatan-kegiatannya pun seputar target itu. Belajr dan terus belajar, membaca banyak referensi serta sumber bacaan, menjadi strategi saya selanjutnya untuk bisa terus kreatif menghadapi sehari-hari di rumah dengan tetap memprioritaskan Komunikasi produktif anatara saya dan suami, saya dan anak-anak, kakak dengan adik-adiknya dan sebaliknya juga antara ayah dengan putra putrinya. Semoga semangat dan tekad untuk menjadi lebih baik terus terpelihara dengan baik. Aamiin.

#AliranRasa
#Level9
#KuliahBunSay IIP
#ThinkCreative

Rabu, 15 November 2017

ThinkCreative#9 Day 10

Tantangan Level #9
Hari # ke 10
Bunda Sayang
November 15 2017

Kali ini, Harits masih dengan senang hati menunjukkan nilai nilai ulangan hariannya yang bagus. Dia mampu memaparkan kondisi teman teman lain yang tidak sebaik dia nilainya. ketika saya tanya kenapa dia bisa dapat nilai jauh lebih baik, jawabannya, "aku kan belajar dulu mah, sebelum ulangan, terus aku gak kasih contekkan ke teman sebangku". 
Masih dengan menggebu gebu dia bercerita denagn raut muka cerianya, seolah dia sudah mendapat sukses yang besar untuk mencapai nilai KKM. "Yang lain masih di bawah nilai KKM, mah"
Anak-anak bila diberi semangat dan melalui proses, dia akan terus belajar dan mendapati sesuatu yang lebih baik, dibandingkan dengan memaksa dan memberi instruksi yang membuat anak marah dan frustasi.

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative
 


Selasa, 14 November 2017

ThinkCreative#9 Day 9

Tantangan Level #9
Hari # ke9
Bunda Sayang
November 14 2017
Hari ini, adalah hari di mana saya sedang mengalami radang tenggorokan sejak hari Ahad sore. Hari Senin kemarin mengajar bahasa Inggris untuk mahasiswa masih dibantu dengan speaker (pengeras suara) jadi saya tidak merasa perih dan gatal di tenggorokan. Kebetulan hari ini saya mengajar pagi dan sayangnya di kelas tidak disediakan pengeras suara. Jadi Kegiatan yang  saya buat tidak seperti biasanya. Saya memberikan sedikit pengarahan tentang Penyuluhan kesehatan dengan topik pemberian informasi, maka mereka saya minta bekerja berdua (pair work), mencari kasus, mendiskusikannya serta mempraktekan tiga langkah komunikasi efektif kepada klien dengan mengaplikasikan beberapa ekspresi bahasa Inggris yang saya berikan. Selebihnya, mereka harus mengembangkan sendiri situasi dan Penkesnya dan diakhiri dengan simulasi dari setiap pasangan di depan kelas. Alhamdulillah, mahasiswa kreatif mengembangkan ide yang saya jelaskan ke dalam bentuk dialog interaktif antara Nutritionist dan kliennya. Hal tersebut mengurangi rasa gatal dan perih di bagian tenggorokan, tetapi juga memberi kesempatan pada mereka untuk mengeksplorasi kemampuan bahasa Inggrisnya. 

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

ThinkCreative#9 Day 8

Tantangan Level #9
Hari # ke 8
Bunda Sayang
November13 2017

Harits, anak kedua saya, hari ini belajar bahasa Inggris di National English Centre dengan berbasah-basah karena memang cuaca nya tidak baik dan hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya. Semangat tetap ada, dan ketika sampai di tempat kursus (NEC), dia adalah siswa satu satunya yang adir di level 1. Tidak ada teman lain yang datang. Ms. Asiah, gurunya memberi semangat dengan memberkan kreatifitas kegiatan yang membuatnya tetap mau belajar. Sepanjang 1 1/2 jam dia lalui sendiri seperti sedang belajar private saja.
Kegiatan-kegiatan yang dia lakukan membuahkan hasil yaitu dengan mendapatkan hadiah 10 dinar uang yang dapat ditukar di koperasi NEC.
Ketika pulang, dia dengan ceria menunjukkan nilai 10 dinar yang dia dapatkan dan menceritakan kegiatannya hari ini di tempat les.
Alhamdulillah, melihat senyumnya hari ini seperti mengobati lelah saya yang baru pulang kerja dan kehujanan pula.

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

ThinkCreative#9Day7

Tantangan Level #9
Hari # ke7
Bunda Sayang
November 12 2017

Hari Ahad adalah hari saya dan anak anak memiliki acara berkesan. Karena hari ini anak anak ikut acara playdate dengan Kunang Kunang kuning
Acara kali ini bertema Kupu-kupu. Berkumpul dengan teman teman sebaya, anak saya, Fattah (6 tahun) awalnya malu dan seperti anak baru yang harus ditunggu ibunya, Dari satu bagian ke bagian acara yang lain, dia antusias mengikuti kegiatannya hingga di bagian akhir membuat kolase tentang siklus hidup Kupu-kupu. Hasilnya tidak mengecewakan, walaupun, jarinya berlumuran lem fox, tetapi dia anteng dengan kegiatan tersebut, Lama-lama dia mulai akrab dengan teman teman yang lain dan bergabung dalam permainan yang tidak butuh diskusi atau perkenalan. Dia langsung membaur. Ketika ditanya, kegiatannya membuat kolase, dia bilang"aku Senang", ikut kegiatan ini buat saya membangkitkan kreatifitas anank dalam hal sosial, mengenal lawan jenis dan berbaur dengan teman teman lama serta mengasah kerterampilan motorik halus.  Alhamdulillah.

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Senin, 13 November 2017

ThinkCreative#9Day6

Tantangan Level #9
Hari # ke 6
Bunda Sayang
November 4 2017

Kreasi makanan untuk merangsang selera makan memang pekerjaan yang menantang. Kebetulan anak anak dan suami senang mie instant. Biasanya, mie instant diolah seperti biasa, tetapi bila yang mengolah sang ayah, maka jadilah mie dengan campuran sayuran, telur dan potongan daging ayam.
Ketika selesai, makanan tersebut disajikan dalam satu piring dan di makan bersama keluarga, yummy...

Mie yang diolah, tetap 2 mie instant yang bumbunya dibuat sendiri di tambah saos pedas, kecap, dan bumbu penyebab. 
Hasilnya seperti ini.
#Tantangan10hari
#level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Kamis, 09 November 2017

ThinkCreative#9day 5

Tantangan Level # 9
Hari # ke 5
Bunda Sayang
November 3 2017




Awalnya, kebiasaan anak anak saya yang mudah banget minta uang buat jajan makanan kecil bikin saya pusing, karena semakin mudah anak mendapatkan yang dia mau semakin sering dia meminta uang. Ini juga yang membuat mereka jadi mengampangkan setiap urusan hanya dengan meminta.
Jadilah saya mencari cara bagaimana anak anak mengetahui betapa susah mendapatkan uang bila tidak berusaha sendiri atau paling tidak mereka mengetahui bagaimana cara menghasilkan uang dari cara berdagang. 
Alhasil, Sabtu kemarin saya membuat bubur kacang hijau yang tidak terlalu manis, di bungkus dengan kantong plastik seperti es mambo dan saya minta anak kedua saya mencoba menawarkan ke teman-teman mainnya. Harga yang saya berikan adalah Rp. 1000 rupiah perbuah. perjanjian dengan harits adalah, uang yang dia dapatkan dari hasil penjualan bisa dia ambil. 
Walaupun tidak menargetkan berapa banyak yang harus dia jual, saya berharap dia menyadari bila untuk mendapatkan uang, maka dengan kerja akan ada proses yang harus dilalui sebelum dia dapatkan uangnya. Berbeda dengan ketika dia menegadahkan tangan kepada orangtuannya dan dengan cepat uang itu dia dapatkan. 
Setelah beberapa hari (Ahad, Selasa dan Kamis), uang yang dia dapatkan tidak dikumpulkannya, tetapi dia alokasikan untuk jajannya. Ketika saya tanya,"Udah berapa bungkus es yang terjual Aa?", Gak banyak mah, cuma 6 bungkus (artinya setiap jualan dia hanya bisa menjual dua bungkus). "Jadi gimana  hasilnya, Aa dapat uangnya gampang, atau gak?", "Susah mah dapat uang yang cepet, aku harus nawar-nawarin dulu ke teman- teman, eh ada temen yang maunya minta aja, gak mau beli es aku!". Dari pernyataannya tersebut, paling tidak dia bisa merasakan proses mulai dari mengambil bungkusan es di Freeezer, membawanya keluar rumah, menawarkan "dagangannya" ke sekeliling, dan melalui rintangan dia mendapatkan 2 ribu untuk 2 bungkus es mambonya. Proses ini yang kemudian membuatnya berkesimpulan bahwa untuk mendapatkan uang itu tidak mudah, harus kerja dulu dan hasilnya belum tentu langsung laku semua. Bungkusan-bungkusan es yang ada di kulkas, pada akhirnya lebih banyak dikonsumsi sendiri. 
Kegiatan menjual bisa jadi kreatifitas anak bila dia mau berusaha dan lebih sabar ketikan menawarkannya. Pelajaran ini akan saya lanjutkan, dengan barang jualan lain yang disukai anak anak lain. 

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

ThinkCreative#9Day 4

Tantangan Menulis #9
hari # ke 4
Bunda Sayang
November 9 2017

Tantangan hari ini masih tentang kreatifitas saya mengembangkan kemampuan mahasiswa smester 1 untuk berani berbixcara berbahasa Inggris. Kebetulan hari ini topik yang dibahas adalah tentang prosedur keseatan. Selama ini mereka bekerja dalam kelompok dan dari penampilan kelompok tersebut, pasti ada yang dominan "menguasai panggung". Di sisi lain, saya juga ingin melihat setiap peserta didik ketika berbicara sendiri di depan kelas. Maka tugas pada tahap "Production", saya meminta setiap mahasiswa memilih salah satu prosedur kesehatan; pertama, "Taking oral temperature", kedua, "Taking Blood Pressure", ketiga, "Washing hands", dan yang keempat, "Vulva hygiene". Sengaja saya memberi bebrapa pilihan karena mahasiswa meminta ada opsi lain untuk mempraktekkan kemampuan berbicaranya.
Jadilah, setiap orang datang dan menunjukkan kemampuannya ketika berbicara. Secara umum, mahasiswa dapat menyampaikan prosedur secara sederhana dengan penuh percaya diri, ada juga yang tetap mencoba menyampaikan,walaupun dengan mengulang-ulang. Ada yang santai dan teratur menyampaikan ungkapan-ungkapan bahasa Inggris dengan baik dan lancar. Karena bahasa Inggris harus memberi bukti di bidang Speaking, maka kegiatan pembelajaran dengan topik "Giving procedure" dapat menjadi salah satu pilihan diskusi dan praktek para mahasiswa mengembangkan kemampuan berbicaranya.

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

Selasa, 07 November 2017

ThinkCreative#9Day3

TantanganLevel#9
Hari # ke3
Bunda Sayang
November 7 2017

 
 Sehari hari saya bekerja sebagai pengajar bahasa Inggris untuk mahasiswa kesehatan di beberapa kampus yang bekerjasama dengan lembaga kami (National English Centre) dari beberapa Prodi yang saya masuki, ada satu prodi yang buat saya perlu  banyak persiapan sebelum mengajar. Prodi ini adalah prodi S1 Gizi. Tugas saya di level Tinggi ini (Pre Advanced) harus mampu membuat mahasiswa terampil menyampaikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan gizi. Pada saat saya bingung bagaimana mengembangkan materi, maka yang terbentik di kepala saya adalah "SPEAKING", maka saya coba buat teknik mereka membuat suasana di mana mereka menghadapi klien dengan kasus masing-masing. Di mulai dengan menjelaskan tentanp prinsip -prinsip etika Konseling, beserta contoh-contohnya, kemudian dilanjut dengan tip tip konseling yang efektif serta memberikan contoh-contoh ungkapan bahsa Inggris yang membantu mahasiswa mengembangkan percakapan. Dengan harapan berjalan mulus, Alhamdulillah, mahasiswa terlihat nyaman dengan penjelasan saya dan terhibur karena saya menunjukkan ekspresi wajah, nada bicara dan gaya saya ketika memberikan contoh contoh ekspresi dalam bahasa Inggris. Pada tataran praktek, mereka diminta bekerja berdua (in pairs) menentukan kasus dan berlatih tiga tingkatan komunikasi dengan beberapa panduan yang saya sampaikan. Alhamdulillah, mereka sebenarnya mahasiswa-mahasiswa yang baik dalam berbahasa Inggris, hanya saja mereka masih menjadi "Reflective" Spakers. Mereka hanya akan berbicara ketika ditanya, dan ketika merespon pun, mereka akan menggunakan bahasa Inggris dengan sangat hati-hati.
Paling tidak hari ini, saya mendapatkan ide strategi mengajar untuk Prodi lain selain Bidan dan perawat yang membutuhkan banyak bacaan serta pengembangan topik pembelajaran.

#Tantangan10hari
#Level9
#KuliahBunSayIIP
#ThinkCreative

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...