Senin, 28 Desember 2020

#6 Seharusnya tidak ada BEJ di antara kita

 


Segudang alasan yang saya punya ternyata masuk kebagian hambatan yang belum saya hempaskan 100%. Kenapa? Karena ketika tubuh lemas, kemudian kepala pusing dan dada yang sesak karena minum obat dokter  dan ujung ujung nya tidur nyenya. Kembali ke pembiasaan menulis, saya juga mendapat masukan luar biasa dari coaching saya mba Leila Winanda terkait keikutsertaan saya di projek antologi RBM.

Ketika pertama kali melihat hasil edit beliau, wow....banyak sekali yang harus pelajari, Di antaranya format pnulisan, tanda baca, PUEBI dan alur ceritanya. Saya fokus dan berpikir keras tentang alur cerita yang saya buat itu ternyata terkesan kaku dan stagnan dan saya yakin pembaca pun akan meninggalkan cerita saya yang memang asli pengalaman sendiri dan akan memilih cerita lain yang gaya penyampaiannya lebih menarik. Ini pembelajaran pertama yang luar biasa bermanfaat karena saya akan berimajinasi dan mencari cara untuk mengalirkannya lebih santai dan menarik. Tetapi bagaimana cara nya agar menarik ya?. Jawabannya ya membaca cerita cerita lain yang bisa menginspirasi saya untuk memperbaikinya. 

Ala bisa karena biasa, saya yakin saya bisa menyelesaikan projek satu tulisan untuk antologi RBM IP Jakarta. Kesempatan tidak datang dua kali "and this is golden opportunity for me to prove that I can make it". Semua berawal dari diri sendiri, semua dimulai dari yang sederhana dan semua mulai dengan menulis. 

#Ayomulaimenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan


Selasa, 22 Desember 2020

#5 Menulis untuk berbagi manfaat

 BERBAHASA INGGRIS : BAHASA GLOBAL YANG MEMBUKA KESEMPATAN MAJU SELANGKAH


Setiap pribadi bisa memberi manfaat kepada siapa saja tidak sebatas kepada orang orang sekitar, juga kepada alam yang di dalamnya ada aneka ragam makhluk ciptaan Allah SWT. Manfaat pun bisa kita tebarkan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita juga berdasar ilmu yang kita miliki. Saat nya berbagi bukan berarti menyumbangkan materi saja. Berbagi bisa dalam bentuk waktu, tenaga juga ilmu. Apa pun ilmu yang kita miliki sepanjang kita mau berkontribusi untuk tujuan kebaikan, maka jalannya pun akan selalu ada. 

Saya juga ingin berbagi dengan ilmu yang saya miliki, dan ilmu itu adalah bahasa Inggris. Sebaiknya, bahasa asing yang satu ini sudah biasa kita praktekkan karena lingkungan internasional yang masuk ke sisi sisi kehidupan sehari hari baik di ranah publik maupun domestik. Tantangan yang masih sama seperti 10 tahun yang lalu adalah bagaimana mengaplikasikannya di kegiatan kita baik di rumah maupun di tempat umum. Sementara itu persaingan kerja luar biasa terasa karena tuntutan kemampuan bahasa asing menjadi persyaratan dan mungkin menjadi bahasa kedua untuk kelancarannya komunikasi bisnis, pendidikan, perbankan atau yang lainnya. Kesiapan menjadi pertanyaan bagi calon calon lulusan apakah mereka benar benar memiliki kepercayaan diri dan siap bersaing secara kemampuan intelektual,keterampilan teknologi dan juga komunikasi dalam bahasa asing.

Berbagai alasan bisa jadi benteng penghalang siapa pun untuk meraih target bahasa asing. Apakah ini akan terpelihara dalam diri setiap kita dan kita lebih banyak mengalah dengan keadaan dan menerima pekerjaan yang sebenarnya bisa bersaing sehat dengan masyarakat dunia lain. Jadi bagaimana tantangan ini harus kita taklukkan?

Beberapa hal yang harus dperhatikan adalah kita memiliki motivasi positif untuk belajar bahasa Inggris. cara dan tekniknya pun bisa beragam variasinya dan yang terpenting dari motivasi dan teknik nya adalah mempraktekkan bahasa Inggris melalui aneka fasilitas; mulai dari praktek berbahasa Inggris dengan kelompok, mengajak teman teman untuk ikut kegiatan berbahasa Inggris. Hal lain untuk mengekspresikan bahasa Inggris bisa kita tuangkan melalui tulisan, merekam suara dengan rekam video atau rekam suara, membaca informasi dalam bahasa Inggris. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membiasakan berbahasa Inggris adalah dengan bergabung dengan komunitas, mengikuti pelatihan atau kursus bahasa Inggris atau memilih mentor atau fasilitator yang menjadi media berbagi ilmu.

Saatnya memutuskan untuk memulai. Buang rasa malu dan kata tidak bisa dalam pikiran kita. Practice makes progress, akan terwujud sepanjang kita bersungguh sungguh untuk menunjukkan komitmen dan konsisten dan terus menerus meningkatkan semua usaha untuk mencapai tujuan. Selamat memulai, tidak ada yang terlambat, semua akan menuai sukses selaras dengan usaha dan upaya yang dilaksanakan dalam prosesnya.

#Ayomulaimenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan

 

Senin, 21 Desember 2020

Zona X #2

 KONSISTENSI PERAN DALAM KERJA TIM UNTUK MENCAPAI TARGET BUKU BERSAMA: LITERACY FOR YOU

 

 

Kesempatan menjadi bagian tim Co housing 13 (2) Literasi dan bahasa adalah kesempatan berkerja sama untuk menraih tujuan bersama. Kami memiliki 4 milestone yang harus segera dilaksanakan tepat waktu. Milestone pertama kami sudah rampung dan sudah tampil di media Hexa. Milestone kami kedua adalah project Literasi dan bahasa bersama yang setiap anggitanya mengambil peran sesuai kemampuan masing masing dan akan kami rampungkan akhir Desember 2020 dengan tampil life di IG Hexa. Sedangkan Milestone kami yang sangat menantang dan membutuhkan perhatian tingkat tinggi adalah menyelesaikan buku antologi dan untuk merealisasikannya, kami berusaha membekali diri dengan pelatihan menulis.

Saya bersyukur karena di kesempatan minggu kedua saya ini saya ditantang menunjukkan hexa karakter saya yaitu konsistensi. Dari penjabaran bu Septi yang jelas, saya memiliki kesempatan untuk unjuk kemampuan dalam bidang menulis. Alhamdulillah, salah satu anggota kami, memberikan bantuannya untuk menghadirkan seorang MUVTIVATOR yang memberikan pembekalan menulis selama 3 hari terhitung mulai 15 - 18 Desember 2020. Motivasi yang diberikan kang Muvti dalam pelatihannya, "mulailah menulis, hempaskan BEJ (Blame, Excuse dan Justify) serta praktekkan 3Y), harus saya buktikan. Maka saya ambil peran untuk merencakanan dan membuktikan menulis satu hari satu tulisan. Sebenarnya di hari pertama tanggal 17 Desember 2020 saya menulis 3 tulian artikel sederhana yang kebetulan sebagai salah satu tugas saya di E-project Cloud 9 IP Jakarta. Saya juga mempraktekkan materi materi yang disampaikan kang Muvti pada topik topik tulisan saya.

Bagi saya apa yang sudah saya dapatkan dan lakukan adalah kerja extramiles saya ang tertunda. Saat inilah pembuktian yang harus saya tunjukkan sebagai sebuah komitmen untuk membuat project bersama di Milestone 4. Pada saat saya menulis jurnal ini pun, saya selak sebentar untuk membatu panitia menyelesaiakan resume KULWAP Boga.

Saya percaya Practice Makes Progress dengan motivasi, tekad dan realisasi kegiatan menulis. Tanpa itu semua, saya yakin saya belum memulai.

 

 

#HexagonCity
#Hexagonia
#ZonaXtraMile
#ChallengeDeepDive
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

#4 Sumber Inspirasi Menulis

 HARI IBU: SUDAHKAH KITA MENJADI IBU PROFESIONAL?


Ibu, sejatinya hari ini, 22 Desember di dedikasikan sebagai hari ibu. Sebagai ibu yang memiliki 4 orang anak, saya tergelitik dengan pertanyaan di atas. Apakah saya sudah menjadi ibu profesional untuk keluarga dan anak anak saya?. Apakah saya mengalami kemundurun setelah menjadi ibu lebih dari 16 tahun? Prestasi apa saja yang sudah saya dapatkan untuk menjadi ibu yang profesional di hadapan anak anak.

Ibu, itu lah saya. Ibu yang sudah jungkir balik mengalami tahap demi tahap kehidupan dalam keluarga sendiri. Mulai merasakan beratnya menjadi seorang ibu ketika saya mengandung anak pertama, merasakan sakitnya melahirkan dan suka duka mengurus anak, mendampingi, menemani belajar sampai mendo'akan mereka di setiap sholat saya. Tetapi semakin mereka besar semakin buruk saya merasa menjadi ibu. emosi dan kondisi lelah menjadikan saya mudah marah dan membentak anak manakala mereka berulah dan saya tidak bisa menahan diri. Kadang saya pun segera meminta maaf dan mencoba mencari cara bagaimana menghadapi anak anak dengan beragam masalah dan keunikan mereka. 

Semenjak saya bergabung di Ibu Profesional, banyak ilmu yang saya dapatkan dan satu yang selalu saya terapka adalah komunikasi produktif. walaupun jatuh bangun mempraktekkannya, tetapi acap kali manfaat nya memberi dampak positif bagi saya dan anak anak. Beratnya sebagai ibu karena Pikulan tanggung jawab itu akan saya bawa sampai ke hari pembalasan. Saat di mana amal perbuatan setiap orang akan dihitung dan di kelompokkan ke dalam amal baik atau amal buruk. pertanggung ajwaban itu semakin lama semakin berat dijalani saat anak anak bertambah besar, bertambah tingkah polah dan kemauannya juga tantangan lain dunia sekitar yang lebih kuat mempengaruhi sikap dan akhlak anak anak. Bagaimana menyikapinya?

Sebagai ibu yang juga pengajar, saya memiliki ilmu untuk dipraktekkan di rumah. Ilmu komunikasi yang juga harus terus di asah dan ilmu parenting lain yang dapat mengatasi kekurangan saya dalam membersamai kehidupan mereka sampapai mereka dewasa. Bekal ilmu bisa jadi kurang memadai jika kita tidak memberikan contoh tladan yang akan ditiru dan diaplikasikan sehingga menjadi budaya kebaikan hidup mereka kelak ketika dewasa dan berkeluarga juga bermasyarakat. 

Alangkah indahnya bila kita semu para ibu yang memiliki tekad untuk menjadi ibu profesional untuk mencetak generasi muda yang tangguh harus dimulai dari kita dengan cara belajar dan mengelola ilmu serta emosi ke tahap pendidikan anak anak. Jangan sampai terlambat menjaga mereka dan menarik mereka ke lingkungan yang baik. Ibu sebagai orang pertama menjadi tempat terbaik bagi anak anak untuk menimba ilmu dan meniru serta melakukannya tanpa kita sadari. 

Saya juga harus terus belajar untuk menahan diri dan emosi, menunjukkan sikap yang baik, memperlihatkan aksi aksi kebaikan di depan anak anak, membuka komunikasi produktif, menjadi teman mereka bukan lawan yang terus bertempur dan menjadi tempat curahan hati mereka ketika mereka bersedih hati. Mari kita kuatkan tekad kita kembali untuk menjadi yang lebih baik di depan kelurga kita, karena mereka akan menilai kita dari apa yang kita kerjakan sehari hari, Semoga hari ibu bukan menjadi ajang mencari pujian dari manapun. Semoga hari ini menjadi hari memulai menjalankan setiap kebaikan untuk keluarga dan masyarakat. Pujian dan sanjungan hanya akan menurunkan prestasi kita karena bisa jafi kita terlena dan berpuas diri dengan prestasi kita selama ini. Selamat hari ibu, Marilah kita tunjukkan kepada keluarga bahwa kita adalah ibu profesional yang membanggakan keluarga dan masyarakat.

"KEPADA SEMUA IBU DI MANA PUN MEREKA BERADA, MARI KITA TINGKATKAN LAYANAN KITA KEPADA KELUARGA"

#Ayomulaimenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan

 

Minggu, 20 Desember 2020

#3 Seimbangkan Otak kanan dan Otak Kiri

 LAPORAN PERKEMBANGAN BELAJAR ANAK: BERPUAS DIRI ATAU IKUT MENGEVALUASI HASILNYA


Pandemi sudah berjalan lebih dari 9 bulan (Maret - Desember 2020) bisa jadi kondisinya bertambah lama karena satu dan lain sebab. Itu juga akan berdampak ke semua sisi kehidupan sehari hari, Sebagai ibu dari 4 orang anak yang tihga di antaranya bersekolah formal memahami betul kondisi anak anak yang labil, jenuh dengan pemberlakuakn PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan merasa kesal karena kegiatan bermainnya dipersempit hanya di area dalam rumah dan alasanalasan lain sehingga pengaruh belajar pun memberi perubahan ke arah yang kurang memuaskan.

Bukti tertulis saya dapatkan dari semua laporan perkembangan belajar dua anak laki laki saya yang isinya catatan catatan tidak baik seputar pemenuhan tugas tertulis, atau bentuk audio dan video. Kesulitan kami, orang tua yang bekerja pun bertambah berat karena pemantauan belajar anak sangat kendor dan sifatntya hanya mnggugurkan kewajiban. Penjelasan penjelasan masing masing guru yang tidak baguspun menambah panjang daftar pekerjaan rumah kami sebagai orang tua untuk memperbaiki pembiasaan belajar jarak jauh, pengawasan setiap tugas yang harus dikirim via daring serta pemahanan terhadap setiap mata pelajaran yang menurun.  

Saya tidak menyalahkan para guru yang sudah berjuang keras mengajar melalui tatap maya atau hanya mengirimkan tugas saja, karena lebih dari itu tugas administrasi mereka jauh lebih banya dan rumit dibandingkan jika hanya mengirim materi atau video pembelajaran. Kami sendiri seharusnya bekerja lebih keras lagi untuk memastikan setiap materi yang dikirim via Google classroom plaing tidak dibaca oleh anak, kemudian mereka mengerjakan soal soal yang diminta serta mengirimkannya kembali untuj dievaluasi guru. Saya sendiri sebagai pengajar paham betul bila penyiapan materi dan penjelasan via tatap maya akan banyak mendapat tantangan dari segi koneksi internet yang labil, keluar masuknya pembelajar ke media platform yang sudah di kita siapkan, sampai terputus putusnya suara pengajar membuat materi yang tersampaikan menjadi kurang jelas dan mereka tidak paham. 

Di sisi lain, saya memaklumi kondisi anak anak yang sudah jenuh dan tidak bisa kompromi dengan kondisi saat ini Tetapi, kami pun tidak memiliki pilihan lain  untuk memberikan variasi kegiatan sehari hari antara bermain untuk meyalurkan hobi mereka dan belajar untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Laporan perkembangan mereka saya terima dengan lapang dada, dan saya akui adanya bagian kami yang memacu kondisi belajar mereka yang tidak rajin. Semoga, ini tidak berlangsung lama. Kami pun sebagai orang tua bisa menilai kinerja kami sebagai guru di rumah yang masih jauh dari prestasi. Kami harus belajar bagaimana memberikan pemahaman kondisi saat ini kepada anak anak dan memotivasi mereka untuk mau belajar paling tidak 1 s.d. 2 jam setiap harinya. Kami merasa ini adalah tantangan berat karena di satu sisi kami berdua bekerja di ranah publik dan di sisi lain kami belum memiliki guru yang dapat menemani anak anak di rumah.

Semoga saja Pandemi ini segera berakhir, anak anak menemukan kembali keceriaannya belajar dan bermain sehingga kegiatan motorik kasar dan halusnya seimbang serta mengurangi emosi yang meledak ledak seketika karena ada bagian yang tidak terpenuhi. 

 

#Ayomulaimenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan


Jumat, 18 Desember 2020

#2 KEBIASAAN BAIK : MEMBACA

 RAJIN MEMBACA AGAR TULISAN TIDAK KEHABISAN KATA


Kata orang membaca dalah gerbang ilmu. Dengan membaca maka kita bisa ikut perkembangan yang sedang terjadi. Membaca juga bisa membekali kita pada saat kita berdiskusi atau beradu pendapat. saya sendiri termasuk orang yang kurang membaca. Saya merasa sering terhambat pada saat mengembangkan ide tulisa. Tulisan berputar putar di satu bagian dan membacanya juga membosankan. Kang Muvti, dari Penerbitan Buku Langka menjelaskan bila kekuatan menulis di mulai dari tekad dan ilmu. motivasi yang tinggi serta konsisten harus saya plihara baik dengan cara setiap hari menulis satu topik bahasan. Untuk memperkaya isi, saya harus membaca agar kosa kata dan pesannya jadi bergizi. Ilmu yang dimaksud kang Muvti semalam di diskusi kami adalah membiasakan diri untuk membaca. Membaca informasi apa saja dan jangan punya sifat moody. Tekad saya memang ingin menjadi lebih baik dan saat ini saya bersama co housing 13 (2) bersepakat membuat karya bersama dala bentuk buku. Ilmunya ya adalah menambah informasi lewat membaca. 

Kebetulan,paket buku tentang literasi tiba kemarin sore dan langsung saya jadikan momen untuk mulai membaca serius. Artinya, saya akan menuntaskan kegiatan membaca saya tentang Read aloud dan membuat janji kepada diri sendiri untuk membuat ringkasan tulisan hasil membaca saya berdasarkan pemahaman yang saya serap dari informasi buku tersebut. Masih ada beberapa buku yang sudah saya siapkan, dan semuanya terkait dengan project passion dan menulis. Buku buku adalah buku motivasi, buku mndongeng, membacakan nyaring, the Read aloud handbook, 9 langkah cepat selesaikan outline dan buku Binda produktif.

Banyak ya buku buku yang saya koleksi tetapi semuanya tidak terbaca tuntas. Kebiasaan jelek saya adalah membaca hanya di bagian yang dibutuhkan saja selebihnya ditinggalkan. Sebenarnya malu pada saat Kang Muvti menulis tentang membaca dan ilmu. Kemana saja saya selama ini. Saya suka membenarkan alasan alasan untuk tidak membaca. Di sisi lain, saya ingin membayar hutang janji diri sendir untuk merealisasikan menulis resensi buku buku yang sudah saya baca dan belum terlaksana. Karena apa? karena saya belum memulainya. Janji harus ditepati, saya harus menagtur waktu agar bisa membaca. Meluangkan waktu 20 s.d. 30 menit sehari paling tidak harus di M U L A I. Tidak ada alasan sepeti yang disampaikan Kang Muvti di awal sesi pelatihan. 

Ala bisa karena biasa. Biasa membaca bisa jadi lancar menulis. Karena menulis bisa menunjukkan kualitas ilmu seseorang. Jadi, saya harus memulainya. Memulai dengan menulis yang saya alami sehari hari dan membaca. Semoga tekad ini tidak goyah.  Harus dipaksa untuk membaca dan kemudian mengungkapkannya dalam tulisan. Editing ada di bagian kesekian. 

 

#Ayomulaimenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan

Kamis, 17 Desember 2020

#1Menjadi Penulis: Dari kebiasaan menjadi Rezeki

 

HEMPASKAN HAMBATAN DAN SEGERALAH MEMULAI. TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK MENEBAR MANFAAT MELALUI GORESAN PENA


Menulis menjadi sulit bila kita tidak memulainya. Berbagai alasan datang dan menulispun menjadi kegiatan tertunda. Padahal kekuatan menulis dapat menembus jutaan pembaca. Tanpa disadari menulis pun bisa mendatangkan masalah. Bergantung pada pesan yang ingin disampaikan, menulis bisa menjadi senjata hebat mengajak ata meyakinkan pembaca tentang suatu hal. Di sisi lain Menulis pun dapat meracuni pikiran pembacakebiasaan menulis menjadi salah satu kunci kita untuk menekpresikan diri, juga membagi ilmu dan memberi manfaat baik untuk pihak lain. 

Saya termasuk pribadi yang maju mundur ketika menulis. Berbagai pertimbangan saya buat yang terkadang akhirnya tidak jadi menulis. Padahal kata kang Muvti, hambatan hambatan yang kita miliki akan menjadi benteng yang sulit kita rubuhkan jika kita sendiri tidak memiliki motivasi untuk mencobanya. BEJ adalah tiga hambatan yang akan terus menghantui diri kita sendiri ketika kita selalu mencari kesalahan yang memutuskan kita untuk tidak menulis (Blame). Kita pun tidak jarang mencari alasan (Excuse) yang melegalkan kita untuk menahan diri dari kegiatan menulis. Ditambah lagi, mungkin saja kita membbuat pembelaan (Justify) terhadap apa yang kita alami saat ini dan membenarkan bila kita memang belum memiliki waktu yang tepat untuk menulis.

Kang Muvti menegakan bila kita ingin terbebas dari hambatan BEJ maka satu satunya kunci yang harus kita pegang ya Hempaskan 3 hambatan itu dengan "Mulai" menulis. Tidak ada kata lain yang lebih tepat untuk memupus ketiga hambatan tersebut selain memulai mnulis. Pertanyaan berikutnya, dari mana kita mulai? Kang Muvti membuka wawasan saya kembali untuk mulai dari mana saja,mulai dari apa yang bisa kita tulis,  mulai menulis dengan konsep EGP (Emang Gue Pikirin). Artinya, jangan memikirkan Ejaan, tanda baca, atau hal lain yang berkaitan dengan kaiodah penulisan. Mengawali kegiatan mnulis, kang Muvti lebih jauh memaparkan tentang 3Y; yang terdekat, yang kita alami dan yang kita baca.

Semua tidak ada yang kebetulan, begitu kata Ms. Ibad, teman satu kantor saya. Allah SWT sudah mengaturnya dan apa yang kita inginkan diberikan jalannya. Tinggal kita mengituti dan bersungguh sungguh menjalankannya. Pelatihan hari pertama tanggal 15 Desember 2020 bersama Co housing 13 (2) di kelas bunda produktif ini memberikan saya bayak jalan dan cara. Tiada lain yang harus saya kuatkan selain niat untuk terus menulis satu hari satu tulisan. Tekad dan motivasi ini harus saya bangung, pelihara dan kembangkan sampai saya bisa menulis berdasarkan ilmu saya dan merambah ke dunia cerita fiksi atau non fiksi. 


#Ayomenulis

#Kuatkanmenulis

#SatuharisatuTulisan

 

Selasa, 08 Desember 2020

Zona X #1

XTRA MILES: BUKTI SEBUAH KOMITMEN YANG BERWUJUD HABITASI BAIK

Rita Fithra Dewi/2020013119200920

Jurnal Kontribusi

Jurnal X #1

Senin, 14 December 2020


Bagian dari sebuah target adalah proses panjang yang harus dilalui oleh siapa saja yang menginginkan prestasi dan keberhasilan. Berbagai cara pun bisa kita tempuh agar sasaran yang akan diraih dapat tercapai tepat waktu dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi yang lain. Setiap individu yang menjalankannya pun memiliki komitmen untuk senantiasa konsisten dalam proses pemerolehan tujuan. Saya, sebagai warga Hexagon City di Clusteri Meraki, tepatnya di co housing 13 (2) pun memiliki kegiatan tambahan agar tujuan saya dapat mendukung tujuan project passion kami.


Ini adalah extramile co housing 1 kami, kami berusaha menyusun kegiatan sesuai dengan kompetensi kami agar mampu menyelesaikan project passion. Saling mendukung dan slaing membantu adalah bagian dari kesungguhan kami untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan  dpat dinikmati oleh khalayak.




Berikutnya, Action items yang bisa kami lakukan dan selesaikan untuk project passions di mIlestone 2 adalah dengan menyelesaikan project bersama yang akan tayang melalui hexa media. Kami berusaha agar tayangan yang akan tampil memberikan manfaat langsung kepada Hexagon city.


#Hexagonia

#Extramiles1

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional


 

Kamis, 03 Desember 2020

First Quarter Report: Keep on moving to do better than yesterday

 

This is my right button!



I never thought before that I would have got such a beautiful gift from Facebook. I follow Bunda Produktif class and become a citizen of Hexagon City. I did not know what kinds of environment I would like to have but soon I did the step by step activity, then I knew what we would do as a Hexagonian citizen. 

The important thing I learn from this class is team work. Every project we do, we must do a collaboration to realize the achievement. There are a series of rules to follow the class and one of them is our commitment to share our consistency and creativity to accomplish all related to project passion and our role in Hexagon City.

You can believe it or not that I am fully motivated to reach the team work and to show my capacity as a member of my co-housing team, then as a citizen of Hexagon City. I follow all media to find out the latest news or activities. Even though I could not watch every event but I am going to enjoy watching every life of relay events. I just can say, They are so amazing and so powerful to show their ability both in technology, design, knowledge and off course their time.

I got a surprise that I was chosen to be one of the top fan as well as an excellent one. I am not satisfied, as I will be a boastful person and do not want to show my best effort to give more work for the team and for our project passion. Hopefully, this is my motivation session to be more and more accelerated and to be better and better in team work activities so everyone will get the benefits for the goodness.

#Hexagon City

#BoostYourCapacity

#Bundaproduktif#1

WFH Year #1

 UNEXPECTED EVENTS It's not about how long you dedicate yourself to show your best performance. It's all about how you put and treat...