PRIHATIN
ttps://www.brilio.net/wow/75-kata-kata-lucu-saat-tanggal-tua-ajarkan-hidup-prihatin-210929e.html
"Bagaimana jadinya bila kurs mata uang asing naik melenggang dengan cantiknya, sementara kurs mata uang bangsa sendiri tidak ada harganya?" Itulah kami. Mau tidalk mau, suka atau tidak suka kami harus menerima situasi ini dan harus mengambil inisiatif untuk mengencangkan ikat pinggang. Biaya hidup yang juga merangkak naik, dengan beban sandang pangan dan papan yang harus stabil membuat setiap kepala keluarga berpikir keras untuk mencari pemasukan lain serta para manajer keluarga harus menguras pikiran umtuk mengeluarkan kemampuan manajerial keuangannya agar semua lini terpenuhi walau dengan jenis minimalis; minimal bisa mencuci baju atau piring dengan detergen ukuran sachet seharga seribuan. Membagi dana yang ada untuk membeli sembako yang harganya benar benar harga sejuta umat. Jika perlu beli dalam bentuk ukuran ekonomis setiap hari.
Bagi keluarga yang memiliki dua sumber rejeki mungkin bisa sedikit bernafas karena ada dukungan dana yang saling menutup kekurangan walau mungkin perlu berhutang. Di sisi lain, kebutuhan sekunder harus kami pupus atau hanya masuk keranjang belanja saja untuk menahan gejolak keinginan yang menggebu. Belum lagi para tetangga yang ada saja "memamerkan" benda atau barang yang harganya menengah ke atas. Rumput tetangga lebih hijau, mungkin itu berlaku buat kami yang merasakan kesulitan hidup dan merasa hidup orang lain lebih baik.
Berlepas dari gonjang-ganjing maalah negara yang ekonominya bermaslah, para buruh yang kena PHK, perushaan-perusahaan gulung tikar tetap saja yang dirugikan dan yang harus merasakan adalah anggota keluarga di rumah. Walaupun untuk tetap bersyukur dengan rezeki yang Allah SWT curahkan tetapi mengapa selalu ada rentetan keluhan yang terucap lepas dari bibir. Semoga kami selalu dapat menempatkan diri dengan prporsional, senantiasa mensyukuri nikmat dan tidak melepaskan diri untuk tetap bersujud dan meminta serta mencurahkan diri kepada Pencipta.
"Lihatlah ke bawah", itu yang sebaiknya dilakukan. melihat mereka yang memiliki hidup jauh lebih berat, lebih sulit dan lebih buruk dibandingkan kehidupan yang kita alami. Seiring melihatnya dan sekaligus memastikan rasa syukur kembali terucap, puji Allah sampai saat ini kami masih bernafas, masih dapat menikmati lauk pauk tiga kali sehari, masih menikmati hiburan lewat kota ajaib dan yang pasti menikmati fasilitas yang kami miliki; air bersih, lingkungan hijau, para tetangga yang baik serta keamanan lingkungan dari bahaya banjir atau lainnya.
Alhamdulillah 'ala kulli hal. Terima kasih Allah atas rahmat dan kasih sayang-Mu. Semoga Engkau melindungi dan memberikan kami jalan kemudahan untuk menjalankan hidup di dunia. terus Aamiinkan.