Senin, 26 Mei 2025

Pengalaman #9 Kepercayaan

 MEMINJAM ATAU MINTA TOLONG?

https://www.suara.com/tekno/2020/08/26/123000/dapat-jawaban-ketus-saat-meminjam-uang-tingkah-warganet-ini-jadi-sorotan

Bolehkah menolak menolong seseorang yang sedang butuh sesuatu dengan jaminan akan mengembalikannya segera dan meyakinkan dengan menyebut tanggal/minggu atau bulan secara pasti. Kita menyadari masa sekarang kita berada dalam masa sulit ekonomi, di mana PHK besar-besaran terjadi, pelamar kerja lebih banyak dibandingkan lapangan kerja yang tersedia, belm lagi gaya hidup yang menunjukkan simbol suksesnya seseorang sebuah keluarga. Tetapi rumput tetangga sepertinya lebih hijau dan terbayang bagaimana bisa menikmati kondisi yang sama agar memiliki nilai kebanggaan  di mata publik.

Berdasarkan pengalamanku sebagai seorang istri, ibu, saudara, karyawan atau warga masyarakat sudah pernah mendapatkan pengalaman seputar meminjam uang. Kata kunci yang akan dibumbui agar keinginan segera terpenuhi dan si peminjam rela memberikan uangnya adalah  dengan jaminan kata-kata, barang atau hal lain yang membuat permintaan tersebut segera terpenuhi. Aku pun pernah meminjam kepada saudara kandung, kantor, orang tua, bahkan koperasi di kelurahan. Pun, pernah membeli barang dengan cara mencicil dengan komitmen akan membayar angsuran tepat waktu sesuai waktu perjanjian. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar bisa terbayarkan karena tanggung jawab yang harus segera diselesaikan. 

Lalu pengalamanku yang lain adalah memberi pinjaman uang kepada mereka yang membutuhkan karena alasan kedekatan hubungan seperti kepada saudara kandung, tetangga, rekan kerja, sesama orang tua murid atau kerabat jauh. Yang membuat hati ini ragu adalah ketika mereka gencar menghubungi via telepon, pesan singkat sampai datang ke rumah dengan tujuan yang sama yaitu butuh dana bantuan. Walaupun paham dengan kondisi mereka yang sedang membutuhkan, tetapi seringkali yang kita dapatkan adalah janji palsu dan mengulur waktu sampai bertahun-tahun atau bahkan dengan tenangnya mengatakan, "Tenang ada catatannya, pasti nanti dibayar". 

Yang unik dari semua pengalaman ku adalah ada peminjam yang kalimatnya dibuat sehalus mungkin terkesan meminta tetapi dengan kalimat, "Mba/Ibu, punya rezekiseratus ribukah?", ini seperti meminta tetapi ketika dikonfirmasi, jawabannya "kalau ada uang segitu tolong ya pinjamkan dulu". Nah, permainan kata kata yang lain adalah, "Aada uang duapuluh ribu gak bu? Saya perlu untuk beli beras". Ungkapan inipun menjadi bias apakah yang bersangkitan meminjam atau meminta. Mungkin karena gengsi, dia memilih kata-kata lain yang maknanya meminjam. Aku pun biasanya akan terkesan "kejam" dan bertanya, "Kapan mau mengembalikannya? atau "Ini minta atau pinjam?". Aku berbuat seperti itu karena memang tidak mau bersusah payah menagih jika yang meminjam mengelak, bersembunyi atau tidak pernah muncul. yang ada malah, mereka berusaha mencara cara lain untuk menghindar dan akan datang kembali dengan kata kata yang mengiba atau menunjukkan sedang kesusahan wlaupun memang sebenarnya sedang kemalangan.

Kasus yang baru aku alami kemarin saja membuat aku geleng-geleng kepala karena yang meminjam adalah orang yang tidak dekat atu akrab dengan aku dan memilih mengirim pesan singkat dengan nada menarik simpati. Aku pun tidak mau mengulang sesuatu yang tidak menyenangkan dan bertanya kepada orang tua lain dan jawabannya mengagetkan karena aku diminta untuk tidak memberi dan jangan menjadi korban berikutnya. Lalu kubuktikan juga ketika di sekolah, beliau menghindar dan anaknya tidak ikut latihan ubtuk acara akhir tahun untuk kedua kalinya. Gelengan kepala sajalah yang aku bisa lakukan, fokus saja pada sesuatu yang bisa aku bantu, apapun nanti yang akan beliau katakan kepada orang lain ya terima saja.

Sejatinya siapa saja yang berada dalam keadaan sulit dan memang harus meminjam uang, maka seharusnya hutang tersebut dikembalikan. Dengan cara apapun agar kepercayaan orang lain akan terjaga ketika kita membutuhkan pertolongannya. Jangan sampai karena gaya hidup kita, atau karena ingin bersenang-senang jalan meminjam yang ditempuh. Jangan merasa kita yang terlihat baik, baik juga secara ekonomi. Bisa jadi kita pun mencoba menyembunyikan kesusahan kita dengan tetap menjaga hubiungan baik dengan yang lain.

Belajar #10 FIT

 FRIDAY INTERACTIVE TALK - WAG IBU PEMBAHARU

FIT 23052025-WAG Ibu Pembaharu

Hello everyone!, How are you today?, We are going to have an hour meeting in FIT-Friday Interactive Talk_ with me Rita. Itulah sapaan yang biaasa aku luncurkan melalui kalimat singkat yang dirangkai sederhana agar penyimak dapat memahami apa yang akan dilaksanakan di setiap Jum'a pagi selama satu jam. Ya kami memiliki keagiatab baru berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam grup Ibu Pembaharu. Tujuannya mempererat silaturahmi, mengembangkan bakat berkomunikasi dan menambah pengalaman berinteraksi dalam bahasa Inggris. Walau tidak banyak anggota yang menanggapi, tetapi cukup memadai diskusi yang terlibat berkisar 4 sampai 7 anggota. Durasi waktu yang memang dibuat singkat 60 menit untuk mengukur keterlibatan anggota berinteraksi, menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat, bertanya atau memberi pandangan. 
Topik-topik yang diankat pun sengaja dipilih topik-topik sederhana sesuai dengan ruang lingkup ibu di rumah seperti perkenalan untuk pertemuan pertama, menceritakan rutinitas, kegiatan yang disukai atau hobi sampai membicarakan kegiatan libur atau cuti bersama.
Topik - topik yang dipilih sengaja yang mudah dan familiar serta kosa kata serta kalimat yang dipilih pun tidak dibuat rumit atau menggunakan kalimat sederhana.
Bagi para anggota yang mahir berbahasa Inggris, maka mereka akan cepat merespon pertanyaan atau jawaban, tetapi bagi yang kurang percaya diri mungkin akan muncul tetapi hanya sesekali saja.
Tidak ada target besar dari program FIT ini karena memang tujuannya untuk memberi warna pada diskusinya. Kegiatan yang diselenggarakan 1x perpekan pun juga nantinya akan dievaluasi apakah kegiatan tersebut memberi kesempatan yang cukup untuk para anggota untuk berinteraksi melalui bahasa asing atau perlu direvisi menjadi kegiatan seperti "blended learning", di mana kita bisa bertatap maya atau tatap muka untuk lebih mengasah bunyi yang kita keluarkan seperti kata, kalimat, atau mimik wajah.
Membangun kebiasaan memang membutuhkan komitmen dan konsisten. Speanjang tujuannya baik dan mendukung gerakan kita ke depan, jalan akan terbuka dan kebersamaan akan tercipta karen saling menghargai satu sama lain tanpa memandang perbedaan kemampuan, Semoga terus berkembang.

Kebersamaan #2 Temu Kangen IP Jakarta

 RINDU

Temu kangen IP Jakarta 04052025

Kecanggihan teknologi komunikasi kurang lebih sepuluh tahun terakhir memudahkan siapa saja untuk berinteraksi melalui rangkaian pesan singkat, bahkan istilah tatap maya pun menjadi gaya bergaul saat ini. Tidak ada lagi jarak  yang memisahkan untuk berkomunikasi walaupun lewat tatap maya. Tidak terkecuali komunitas yang mengantarkan kami mengenal dan berkolaborasi untuk satu tujuan dalam wadah ibu Profesional.

Kebiasaan berinteraksi dan berdiskusi tentang topik yang bermanfaat bagi para anggotanya, membuka wawasan ilmu serta pemikiran tentang suatu hal. Obrolan ringan namu jelas topik yang dibicarakan bertambah pula pengalaman menyimak penuturan anggota-anggota lain. Selain itu, Ibu Profesional pun memiliki kelas kelas melalui institutnya dan jadilah aku ikut kelas gratis yang berkelas karena hasilnya tidak recehan. 

Memulai kegiatan komunitas dengan kelas Foundation dan mengerjakan semu Nice Homework (NHW) Karena memang semua tugasnya adalah berdasarkan pengalaman serta kegiatan-kegiatan yang memang dikerjakan langsung bersama keluarga; suami dan anak. Grup komunikasipun dibuka untuk berdiskusi, konsultasi, berbagi masalah bahkan nerbagi tips hingga kedekatan daring pun tercipta, atmosfir lingkaran pertemanan juga menghangat karena kegiatan grup senantiasa mengangkat topik seputar keluarga, anak, kesehatan, makanan, hidup sehat sampai hal yang terkait kesehatan jiwa. 

Walaupun tatap muka memberi kesan baik untuk perkembangan ilmu dan wawasan, tetap saja pertemuan luring memberikan kesan lain yang lebih hidup; bertatap muka, bersalaman, saling menyapa, bercanda, menepuk, makan bersama danyang pasti poto dan mengabadikan melalui video bersama. Tidak ada jarak yang menghalangi karena semua berkumpul bersama di satu tempat walau para anggota berangkat dari tempat tempat berbeda-beda. Setiap urutan acara yang diikuti diselingi gelak tawa karena semuanya memiliki tujuan bersama, bersama melaksanakan kegiatan dan sekaligus melepas rindu. 

Itu lah yang terjadi ketika kami bertemu dan menyapa, sekalian berkenalan bila ini kali pertama bertemu. Keterlibatan anak dan anggota keluarga lain yang berpartisipasi menambah hangatnya suasana.Dengan mengangkat tema membuat celengan yang bahan materialnya adlah bahan pakaian yang layak pakai. Acarapun slesai dengan pengambilan gambar dan pembagian hadiah untuk para peserta yang terpilih karena karyanya yang menarik. Semoga di lain kesempatan kita bisa bersua kembali dengan tema lain yang pasti melibatkan anak-anak. Keseruannya membuahkan ahsi kebersamaan, kekompakan serta keakraban.                                                                                                                                                                                             

Selasa, 20 Mei 2025

Pengalaman #5 Kolaborasi

 BERSANDING SUKSES BERSAMA PENUTUR ASLI

29102016

Tidak pernah menyangka akan dipanggil dan dimintakan bantuannya oleh pembatu dekan 1 Universitas Muhammadiyah Jakarta yang akan menerima tamu undangan dari Penerbit Elsevier, seorang penulis buku buku keperawatan, Ann Wough di sekitar tahun 2015. Ketika menemani tim dan staf bertemu dan bertatap muka maka atmospir yang tercipta adalah kehangatan antara tamu dengan tuan rumah. Senangnya bisa membantu klien dan bertambah senang karena acara penerimaan tamu berlangsung akrab dan lancar. Sesaat sesudah acara tersebut selesai, Ibu Pudek kemudian meminta kembali kesediaan saya untuk menjadi Master of Ceremony atau pembawa acara pada sesi seminar selanjutnya yang membuat saya saat itu terkejut dan merasa terhormat karena dimintai bantuannya kembali untuk mengawal sesi acara berikutnya di aula Raudah.         

Dengan berbekal kemampuan bahasa Inggris yang baik, saya mengumpulkan keberanian dan menunjukkan sikap tenang serta percaya diri untuk tampil di muka umum di hadapan para peserta seminar dan memandu tanya tajawb sekitar profesi Ann Wough sebagai perawat serta penulis. Acara yang berjalan kurang lebih satu jam dibuka dengan sesi perkenalan lalu dilanjutkan sesi presentasi dan ditutup dengan sesi tanya jawab. 

Semua mata tertuju kepada kami, semua fokus menyimak penyampaian pembicara dan semua terlihat antusias untuk melayangkan pertanyaan seputar topik yang sudah disampaiaka. Pada saat berdiri di depan dan di tengah-tengah panggung, Sebisa mungkin saya sebagai MC menyuguhkan tampilan bicara sederhana yang santai tetapi bisa diterima pembicara, peserta, panitia, manajemen dan staff. Walaupun singkat tetapi kegiatan tersebut menorehkan tinta emas sebagai prestasi tersendiri yang membanggakan di mana saya bisa berdiri bersama penutur asli asal negara Pangeran Charles dan bersanding di tengah tengah panggung. Semua rasa gugup, deg-degan atau demam panggung berhasil dilalui seiring dengan tepuk tangan meriah dari para peserta seminar. Momen tersebut menjadi turning point atau golden time untuk maju ke depan serta menunjukkan bila kita bisa unjuk kemampuan.

Momen lain yang juga membekas diingatan adalah  duet bersama staff Gramedia di acara English Competition sebagai host acara. Walau briefing hanya dilakukan sesaat sebelum acara dimulai untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan tugas masing masing sebagai MC maka payung profesional pun diberlakukan. Improvisasi tindakan, kata, gerak dan bahasa tubuh serta kekompakan kembali teruji sebagai pemandu acara selama 3 jam. Semuanya berjalan lancar begitu juga dengan penutur asli yang diundang menjadi juri "Spelling Bee".

Pengalaman memang guru yang paling ampuh, karena melalui pengalaman tersembunyi sejuta makna dan memberi banyak masukan untuk tampil lebih baik lagi di masa depan. Pengalaman tiba tiba ketika mendampingi Ann Wough sebelumnya menjadi bekal cukup untuk mengampu kegiatan Kompetensi bersama pemandu acara lain. Semua tidak lepas dari keinginan bekerja secara sungguh-sungguh, profesional dan yang pasti sesuai dengan job task atau tugas kerja  yang telah disepakati.                                         

Senin, 19 Mei 2025

Pengalaman #4 Melatih Para siswa

 PENTAS KREATIFITAS SISWA

P5RA Championship
 MI Al Hikmah 10122024

Tertantang melatih anak anak sekolah dasar kelas 1 untuk persiapan pentas seni? Rumit, karena jumlah anak yang ikut dalam kelompok besar dan sukar diarahkan? Mengesalkan karena mereka tidak bisa tenang? membuat ricuh karena sulit diatur? atau malah menyenangkan? Berikut ini pangalaman saya bersama orang tua murid sebelum pentas sesungguhnya.

Kegiatan P5RA Championship adalah kegiatan sekolah yang masuk pada kalender rutin kurikulum Merdeka, di mana segenap warga sekolah berkolaborasi melaksanakan Projek Penguatan Profil Pancasila dan Profil belajar Rahmatan lil alamin yang bermuara pada projek yang memiliki tujuan yang baik bagi para peserta didik. Salah satu kegiatan P5RA yang kami persiapkan adalah mengikuti lomba sholawat. 

Tidak terbayang sebelumnya untuk dimintai bantuan melatih siswa-siswi kelas 1A MI AlHikmah mengikuti lomba tersebut. Repot karena jumlah anak yang ikut berjumlah satu kelas denga total 36 siswa. Keriuhan serta lika liku mendampingi mereka berlatih pun harus disiasati dengan beberapa kegiatan sebelum latihan dimulai serta iming iming hadiah jika mereka memenangkan lomba. 

Tantangan pertama adalah mengatur anak anak berbaris, karena jumlah yang banyak serta ruang berlatih yang sempit maka gerakannya pun tidak banyak. Ini diputuskan agar konsentrasi anak ketika bernyanyi mengeluarkan suara dengan gerakannya bisa selaras agar tujuan segera tercapai.

Tantangan kedua adalah mengatur anak anak untuk tenang dan nyaman selama berlatih. Hal ini penting karena anak laki-laki lebih mendominasi dan sering sibuk sendiri dengan teman teman sebaya nya. Sedangkan anak-anak perempuan lebih mudah diarahkan baik gerakan dan suaranya.

Tantangan selanjutnya merawat semagat serta motivasi para siswa setiap kalli diajak berlatih. Durasi 30 menit dianggap cukup untuk mereka yang sudah menghabiskan waktu beberapa jam sebelumnya untuk belajar bersama ibu wali kelas, dan dilanjutkan berlatih adalah tantangan tersendiri yang harus dibuat apik dan mengurangi kejenuhan.

Tidak kalah penting untuk suksenya lomba adalah kostum. Agar tidak memberatkan para orang tua, maka korlas berkoordinasi dengan para orang tua untuk pemilihan baju yang akan dipakai; sederhana dan seragam dengan dominasi warna putih pakaian putih, kerudung merah jambu dan mahkota bunga untuk anak anak perempuan, baju muslim putih, celana panjang hitam plus sarung dan peci untuk anak laki-laki. walau terlihat sederhana tetapi cukup manis penampilan mereka dipanggung.     

Kesungguhan, kebersamaan dan kekompakan wali kelas, para siswa serta orang tua murid mengantar mereka tampil apik di hari lomba. Walau tampil di urutan kedua, tetapi semangat dan kekompakan mereka terlihat baik selama bersholawat. Walau ada gerakan yang berlainan sendiri tetapi suara mereka yang lantang serta gerakan berayun yang tidak berhenti sampai sholawat selesai mencuri perhatian para juri dan akhirnya mereka menjadi juara kedua lomba P5RA untuk tingkat bawah; kelas 1 - 3.

Senang dan bersyukur serta berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan trsebut, donatur yang berbaik hati menyumbangkan kerudung untuk para siswi serta kehadiran para orang tua/wali siswa yang menyaksikan, mengabadikan serta merekam tampilan mereka. Semoga mereka tetap semangat dan termotivasi untuk menjadi pelajar-pelajar berprestasi sesuai dengan kepribadian PANCASILA.

Consistent habit #2 Tuntas

 FROM A TO Z

Teacher's Training KIS 9052025
Seperti menjejaki sebuah tangga menuju ke tempat tujuan, kita harus menaikinya satu persatu. kalaupun ingin cepat sampai kita harus melompat dua anak tangga. Apakah akan sukses bila kita melakukannya seperti itu? Atau apakah kita akan mudah melompat dan melewati satu anak tangga di bawahnya? Walaupun banyak jalan menuju Roma tetapi bila langkah langkah menuju tujuan hanya dilalui tidak beraturan maka bisa jadi malah akan muncul masalah di kemudian hari.

Sama seperti yang aku kerjakan saat ini. Satu tahun menjaga amanah bersama para peserta pelatihan bukan hal mudah untuk diselesaikan. Menjaga keharmonisan serta konsistensi penyampaian materi pun memiliki bobot berat yang harus dilaksanakan demi mencapai pemahaman mereka yang akan dilanjutkan penerapannya di kelas masing masing.

Apakah ini rangkaian tantangan yang harus sampai garis Finish? ya jawabannya karena rangkaian yang baik dan teratur akan di mulai dari A dan selesai di Z seperti kegiatan pelatihan. Tujuan yang jelas sasaran yang akan dilatih siap serta materi yang akan dibahas sesuai kebutuhan adalah salah satu indikator keberhasilan sebuah proses yang juga harus didukung oleh sekitarnya. 

Pelatihan guru untuk kemampuan berbahasa Inggris adalah bagian dari kegiatan yang dilaksanakan secara berkala dan berjenjang. Peserta yang mengikuti peatihan pun diharapkan memiliki komitmen untuk terlibat dan  berpatisipasi aktif dalam kegiatan kelas baik pada pembukaan, kegiatan utama maupun evaluasi. Sebaik apapu sebuah program akan berkurang kualitasnya jika dukungan para peserta menurun bahkan cenderung menghindari pertemuan tatap muka karena alasan sungkan, tidak bisa dan sibuk.            

Di sisi lain, instruktur atau trainer pun memiliki tugas serta tantangan bagaimana proses yang berjalan dapat bergulir dengan mulus dan tentunya dapat menyelesaikan target hingga sampai tujuan. Strategi, pendekatan, metode juga teknik pengajaran yang diterapkan di kelas pun sebaiknya bervariasi dan memicu para pesertanya ikut serta secara aktif. Pada akhirnya satu rangkaian yang sudah tersusun dalam peta belajar dapat diselesaikan secara bertahap serta evaluasi yang dilakukan diakhir dapat menjadi bahan laporan yang akurat kepada stakeholder.                                                                 

Senin, 12 Mei 2025

Kebersamaan #1 Gotong Royong

KOMPAKNYA PARA EMAK

MI Al Hikmah 12 Mei 2025

Kebersamaan muncul karena seringnya kita bertemu, berinteraksi dan melakukan kegiatan karena memiliki tujuan yang sama. kekompakan dan saling mendukung serta mengambil peran masing-masing adalah ciri kesuksesan sebuah kebersamaan. Jangan ditanya bila ada masalah, hambatan sampai pertentangan pun mungkin terjadi karena adanya gesekan atau keinginan individu yang juga ingin menunjukkan kemampuan putra atau putrinya. Apapu bentuknya sepanjang anggota grup saling memahami inti tujuan serta kebersamaan, maka tetaplah finish akhir yang dikejar.

Salah satu kebersamaan kami para oarang tua/wali siswa adalah dukungan ide, tenaga dan dana untuk mensukseskan sekolah yang sedang mengikuti lomba ADIWIYATA tingkat kota yang artinya pihak sekolah meminta dukungan dan kerja sama semua pihak termasuk orang tua/wali murid untuk membantu memenuhi standar penilaian para juri. Sekolah yang awalnya "polos" dirubah sedikit demi sedikit menjadi lebih berwarna dengan aneka pot-pot tanaman yang beraneka warna serta bermacam jenisnya. Walaupun lingkungan dikelilingi dengan pohon-pohon kosumsi besar sperti pohin jambu dan mangga, tetapi pak Kepala sekolah meminta bantuan untuk mengisi tanaman apotik hidup. 

Selain itu, dinding sekolah dihias dengan aneka lukisan yang menggambarkan kondisi sekolah seperti pepohonan, aneka olahraga serta pemandangan alam. Di sisi lain aneka tanaman gantung terpampang di sepanjang  lantai dua. Sekilas mata memandang, sekolah yang tadinya terlihat biasa saja menjadi sekolah yang ramah lingkungan dan terkesanasri karena ketika masuk pintu gerbang sekolah, pengunjung akan menikmati suasana hijau disekitar area sekolah.  Ditambah warna cat tembok yang didominasi hijau menunjukkan jika atmospir yang ingin disampaikan adalah suasana adem, nyaman dan tenang. 

Sepanjang semester kedua ini semua pihak dilibatkan untuk menciptakan suasana Adiwiyata yang manfaatnya bisa dirasakan bersama termasuk pembiasaan perilaku yang berkaitan dengan barang bekas pakai, penggunaan wadah berulang. Para siswa dibiasakan untuk membawa wadah makan dan minum sendiri, juga mereka yang akan membeli jajanan di pedagang keliling harus membawa wadah sendiri karena pihak sekolah sudah membuat aturan mencegah sampah masuk ke lingkungan sekolah. Mereka yang membawa makanan dari luar dan meninggalkan sampah harus memasukkan sampah sesuai jenisnya; organik atau unorganik.            

Semua kegiatan yang sudah berlangsung selama dua bulan lebih ini akan terus dilanjutkan sampai jadwal kunjungan penilai  datang ke sekolah. Orang tua yang berkenan membatu menghias kelas dengan sukarela datang dan terjun membantu guru wali kelas dengan melukis dinding kelas untuk lokasi Pojok baca serta hiasan lain yang membuat kelas terlihat berbeda. Kebersamaan sesama orang tua-wali murid dengan  wali kelas makin terasa dekat dan kompak ketika menggelar makan bersama dengan aneka lauk pauk yang dibawa masing masing individu. 

sesederhana itu kebersamaan yang kemudian muncul menjadi ajang silaturahmi dan bertukar cerita sehingga keakraban pun terjadi dan berakhir dengan kesepakatan tanpa tertulis bila mereka akan membantu kembali untuk menyelesaikan tugas bersama. Semoga akan ada hikmah dibalik setiap peristiwa yang terjadi di kelas kami. Tidak perlu berteriak untuk menunjukkan kepedulian pada kesuksesan kelas. Yang perlu hanyalah membuka hati untuk menyelartaskan jalan bersamaan dengan rasa ikhlas dan saling menerima tentunya melalui musyawarah dan mufakat. Semangat!                                                                                                  

Rabu, 07 Mei 2025

Belajar #9 Kelas Privat

MOTIVASI 

Private Class B1 Level_27042025

Banyak jalan meraih tujuan, banyak cara yang bisa dijalani dan tujuan yang ingin diraih bisa sampai bila motivasi menyertai. Motivasi  adalah dorongan kuat yang muncul dari dalam diri seseorang untuk meraih tujuan. Ada juga motivasi  yang pengaruhi dari lingkungan sekitar. Jadi  dorongan yang datang dari dua sisi tersebut dapat memicu sseorang untuk segera berposes, melalui serangkaian jalan dan cara untuk sampai di garis tujuan. 

Tantangan  bagi guru yang mengajar kelas daring dengan jumlah satu peserta saja alias belajar privat pun memiliki tantangan sendiri. Motivasi untuk tetap konsisten membagi ilmu  tanpa melihat jumlah pesertanya adalah perjuangan untuk mengantar kesuksesannya. Strategi, trik serta  pendekatan yang ditempuh pun  harus disesuaikan dengan kemampuan dan alasan mengapa dia belajar. 

Penyusunan materi-materi pembelajaran juga menjadi bidikan kemudian. Berdasarkan kemampuan awal peserta didik, target pembelajaran serta buku paket yang menjadi referensi, maka poin-poin penjelasan, latihan serta evaluasipun dimonitor secara berkala dan berkelanjutan dengan tetap menjaga motivasi pembelajar tetap terawat dengan baik.

Hal lain yang perlu juga dijaga motivasi pengajar adalah kondisi psikis pembelajar. Kelas privat memang terlihat istimewa karena  kelebihan kelas ini adalah peserta didik dapat memilih jadwal ulang bila yang bersangkutan tidak bisa hadir karena alasan sakit, mengerjakan hal lain atau sedang masa penilaian sekolah. Belum lagi, pengajar yang harus siap menunggu peserta untuk hadir di kelas. Terkadang kelaspun yang seharusnya ada sesuai jadwal harus ditunda secara mendadak karena alasan tertentu.

Merawat motivasi belajar dan mengajar memang membutuhkan keluasan hati karena masing-masing pihak memiliki target berbeda. Motivasi peserta ikut kelas privat karena jadwal waktu yang fleksible, bisa diatur dan ditunda sewaktu-waktu tanpa menunggu kesepakatan peserta belajar lain. Di sisi lain, pengajar yang mengampupun harus tetap siaga menjaga konsistensinya sebagai instruktur agar mampu membangun atmospir positif sang peserta didik untuk mengikuti setiap pertemuannya. Kedua belah pihak memiliki target yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu sama-sama saling menghargai dan membantu suksesnya kelas di akhir pembelajaran.                                                              

Habit #1 melatih karakter baik

 KONSISTEN MENULIS 

https://ritafithradewi.blogspot.com/2025/01/start-new-habit-writing.html

Sudah satu sesi semenjak aku ikut serta mengikuti KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) di tahun 2025. KLIP sendirisudah berada di tahun keenam tahun ini. Biasanya pertanyaan akan muncul berkaitan dengan ide-ide, pemilihan judul, panjangya tulisan serta standar syarat yang harus terpenuhi untuk mendapat imbalan.  Sayangnya sesi satu yang lalu aku gagal memuhi syarat minimal sebanyak 40 tulisan dalam emat bulan. Tidak dapat satupun lencana baik perbulan atau persesi. Kemudian, sekarang aku ikutkembali berkecimpung diKLIP sesi 2 dengan  niat dan motivasi yang harus dilaksanakan, yaitu konsisten menulis.

Banyak alasan yang akan aku jawab bila  pertanyaannya adalah mengapa tidak bisa memenuhi standar minimal, 10 tulisan setiap bulan dengan minimal jumlah  kata pertulisan sebanyak 300 kata. Motivasi yang naik turun, kesibukan kerja yang juga jadi alasan untuk menyelesaikan tugas menulis pendek. Padahal diawal bergabung semangat sudah berapi-api, ide-ide bermunculan,  bahkan impian menulis cerita ala ala novel online pun terlintas dikepala.

Pengalaman membaca novel online seperti yang kubaca saat ini adalah  aplikasi novel Fizzo,  yang banyak memberi ilmu seperti penggunaan kosa kata yang berbeda-beda untuk menjelaskan  suasana, ungkapan wajah atau kondisi hati seseorang. Terkadang, ketika membuka hasil tulisan-tulisan sebelumnya, aku terkesan karena 'merasa' tulisan-tulisanku berbeda dan terasa 'hidup' karena penggunaan kosa-kata yang berwarna. Di satu sisi, aku senang kara ada kemajuan sedikit demi sedikit dalam mencurahkan isi cerita non-fiksi  

Pertanyaan nya kemudian, apakah aku bisa konsisten menulis dan menyetorkan tugas tulisan setiap hari sepanjang sesi 2 ini dengan berbagai ide dan alur cerita yang berbeda-beda bersama titipan hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik dari setiap rangkaian kalimat yang aku sampaikan.

Impian lain adalah aku ingin mengurutkan semua cerita yang aku tulis ke dalam sebuah karya novel non-fiksi yang bisa dijual atau paling tidak dapat dibaca khalayak. Dengan harapan dan impian tersebut semoga aku bisa tetap di jalan niat yang sudah ditetapkan diawal. Membangn karakter konsisten dalam mengasah kemampuan bercerita imajinasi menjadi mata pencaharian lain yang menghasilkan. Semoga!           
     


Belajar #8 Tetap Waras

 TETAP FOKUS DEMI MENJAGA MUTU

Teacher Training at MTs. Pembangunan UIN

Setiap rumah tangga memiliki keunikan masing masing. Ada yang sepertinya lancar, mudah bebas hambatan seperti saat mengendarai roda empat di jalan tol. Mungking tetangga melihatnya sebagai sebuah kebahagiaan karena mereka tidak mendengar keluh kesah apalagi desas-desus masalah rumah tangga yang tersiar di luar rumah. Di sisi lain, bagi para ibu rumah tangga yang juga terjun di dunia publik harus mampu menempatkan dirinya sesuai peran yang sedang diemban.

Lain ladang lain ilalang. Begitulah pepatah lawas berkata. ketika seorang ibu dihadapkan pada dunia kerumah-tanggaan maka yang terjadi adalah rutinitas yang sama dan terus berulang setiap harinya. Dengan tambahan bumbu drama anggota keluarga yang intesitasnya seperti gelombang listrik; kadang tinggi tegangannya kadang rendah malah surut seperti air laut. Belum lagi tantangan uang belanja yang harus diatur dengan pintar. Sungguh tantangan yang membuat adrnalin para ibu rumah tangga yang sudah bangun mulai jam 03.00 dan berkutat di dunia dapur dan berjibaku dengan rentetan tugas tugas didepan mata; cucian piring, baju-baju kotor, mengolah makanan sampai jadi, menyiapkan sarapan dan membuat bekal makan siang. Fokus yang 100% penuh konsentrasi akan segera rampung bila tidak ada hambatan. Hidup harus terus bergulir tahap pertama selesai maka selanjutnya petualangan lain dimulai di ranah publik.

Sebagai instruktur bahasa Inggris yang bertugas mengisi pelatihan guru di tempat klien, maka amunisipun harus siap. Materi atau topik bahasan yang harus dipahami, kegiatan tambahan yang harus disiapkan serta manajemen kelas yang harus dikuasai. Walaupun lelah ditahap pertama tetapi daya baterai energi yang sudah berkurang harus segera diisi ulang agar performa mengajar paripurna di depan peserta pelatihan. Fokus dengan tujuan dan target pembelajaran serta strategi jitu untuk membangun hubungan baik di antara para peserta pelatihan.          

Tidak salah bila  jumlah terbang mengajar sudah teruji, maka kondisi kelas yang beragampun dapat segera terdeteksi. Beruntung kelas yang diampu adalah kelas dewasa yang hadir terdiri dari para guru dan staff sehingga fokus yang diterapkan adalah bagaimana memecahkan suasana (ice-breaking activity) di sesi pemanasan (warming-up) sebagai tiket menuju suksesnya sebuah pertemuan. Dengan pengamatan sekilas sebelum memulai kelas maka ide-ide pun harus sesuai untuk menyentuh perhatian mereka dan menarik perhatiaan mereka selama pelatihan. Pengalaman memang guru terbaik karena dari pengalamanlah kita bisa melakukan evaluasi serta menemukan bagian mana yang perlu diperbaiki, perbarui dan ditingkatkan sehingga mutu kerja bisa dipertanggungjawabkan dan setiap momen kebersamaan bersama para peserta pelatihan terjaga dengan baik dan pulang ke rumah dengan hati yang nyaman. Fokuspun kemudian beralih ke selera awal memerankan ibu rumah tangga secara profesional di rumah.

Minggu, 04 Mei 2025

Belajar #8 Hari Kartini

 MOMEN UNJUK DIRI

MI Al Hikmah 21 April 2025

Tahun 2025 ini adalah tahun pertama Aira ikut memeriahkan acara Hari Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah salah satu perempuan Indonesia yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Jasanya yang mengangkat derajat kaum hawa di negeri nya sendiri berbuah manis lewat perjuangannya sebagai manusia yang memiliki hak mendapatkan pendidikan. Kartini adalah sosok perempuan yang memiliki konsistensi dan keluhuran hati untuk memajukan perempuan Indonesia.
Untuk memeriahkan acara tersebut sekolah Aira mengundang semua partisipasi siswa untuk mengisi acara dan salah satunya adalah memakai pakaian adat. Aira memakai baju adat betawi yang memang sederhana dan tidak rumit untuk anak perempuan seperti aira. Yang menarik dari pengalamannya tahun ini adalah, dia didaulat bu wali kelas untuk menjadi narator yang tugasnya menjelaskan pakaian adat yang mereka wakili. Kebetulan Kedua temannya Hufaira dan Zaky memakai pakaian adat Padang. Jadilah Aira mengambil peran menjadi narator dan melalui sebuah drama yang menegangkan.
terkejut, ketika no urut tampil pertama adalah perwakilan kelas 1A, maka bu guru dan orang tua menyiapkan anak anak yang fashion show. Mereka yang suidah terlatih terlihat canggung diawal karena memang harus tampil pertama dan ditonton di depan khalayak. Tidak sia-sia mereka berlatih beberapa kali sebelum tampil membuat mereka kemudian mudah menyesuaikan diri dengan musil intrumentalia daerah yang mengiringi grak laju mereka sepanjang pertunjukkan. ketika selesai, maka drama Aira yang tidak maupun dimulai.
Di briefing pagi hari, Sebenarnya bu giri dan orang tua murid sudah mencari dan mengeck bacaan anak-anak. Ada yang terbata-bata, ada yang lancar membaca tetapienggan tampil ada juga yang berani tetapi memilih menyerah ketika deretan kalimat-kalimat nya terlalu panjang. Aira yang menjadi pilihan terakhir pun sempat merajuk dan menolak sambil mengeluarkan airmata karena sepertinya dia malu tampil sambil dilihat para siswa, guru, juri dan orang tua murid. Di detik detik sebelum dia akhirnya bersedia, sang mama pun akhirnya memberikan jurus ampuhnya dengan memberikan janji jika dia mau tampil dan sukses di panggung maka mama akan memberinya hadiah berupa koin minecraft. Tidak lebih dari 20 detik, wajahnya yang tadinya murung dan hampir menangis berubah 180 derajat mengangguk dan bersedia masuk panggung. Dengan perasaan was was sang mama hanya memantaunya dari bagian depan panggung sambil siap siap merekam aksinya. Tidak terduga, alaupun cara membacaya seperti keretaapi tanpa jeda atau tanpa intonasi seperti pembaca berita tetapi kelegaan mama ketika Aira membacanya lancar dan cukup cepat dengan panjangnya narasi yang harus disampaikan. Ibu guru kelas 2 yang menjadi MC pun memujinya karena Aira sanggup membaca dengan lancar dan cepat.
Latihan, drama, hadiah adalah rangkaian proses menuju sukses. Aira sebenarnya sudah dilatih mama untuk membaca seperti seorang narator. Hanya saja dia yang enggan tampil memilih bermals-malasan dan posisinya yang cadangan membuatsang mama pun diawal tidak membebaninya untuk tampil di hari H. Namun prediksi tidak sesuai harapan. Sisi yang sudah disiapkan berhalangan hadir dan Airalah yang menjadi gantinya.  
Semua siswa, wali kelas dan orang tuamurid berbahagia ketika kelas 1A terpilih menjadi juara kedua lomba fashion show kategori lower level (Kelas rendah). Puji syukur terucap dari semua pihak dan tentunya ada pembelajaran yang bisa dipetik. Persiapan tetap harus dilatih. kalaupun ada masalah maka siapapun siap tampil untuk menunjukan bakatnya. Selamat untuk Hufaira, Zaky dan Syahira yang sudah menjadi kebanggan kelas 1A. Terima kasih untuk wali kelas, para orang tuasiswa yang sudah mendukung acara tersebut. Semoga pengalaman unjuk diri di hari Kartini menjadi titik awal jelajah bakat prestasi untuk mengasah kemampuan diri.               


Pengalaman #3 English for Adult Class

 English for Occupational Purposes

SIT Al Iman 19102024

Being a teacher of English is my passion.I graduated from English department and I have lots of experiences teaching children, teenagers and adults. There are lots of memories and experiences meeting different people and characters. I also get reel training to organize my emotion and manage the class while delivering a lesson. I have already got thousand hours of class meeting including the online class. There is onething I remember when I firstly taught English at adult class long time ago. 

As a new comer as a amateer tacher, I was to accept any classes to teach. No matter how hard I was preparing for the material. I had to prepare any other supported aids such as pictures or realia to help the learner understand what i was talking about. One thing I had to kep in mind when my boss informed me that I had to speak up in English all the time. If the learners did not get what I meant then I had to find other simple sentences to say including the gestures, facial expressions and body language. Moreover, the boss will sit in the class watching me teaching and would give his evaluation to decide whether I deserved the teach at that class ornot.

I knew that I was newbie with adult people. They were employees of a hospital. They came from different professions such as nurses, administration staff, security team, financial staff and hospital managers. The class is a conversation class that cover hospital work such as how to greet visitors, clients, colleagues or management staff. I was glad that my first coming topic is about introduction, how to introduce themselves formally and informally and how to introduce others in front of their team. 

I did my teaching by greeting, did simple ice breaking, asked what their names wereand stated the topic of that day. As I loved doing my teaching using the whiteboard so it would my playground to write, explain or to draw something. I write a word or sentences in big size so everybody could see them clearly. Everytime, they looked puzzled then I would write, say it aloud and invited them to listen and repeat after me. It went smoothly as I stood up while presenting the topic and I ignored my boss who was watching me at the back. I applied classroom language over and over again as well as my gestures to avoid translating the expressions.

I showed a model dialog before each pair practicing based on their own identity. I introduced some useful expressions, repeated them and point one or two learners to practice each other. I did also the simulation by asking some volunteers to come to the front class to see their self confidence and fluency. I put aside their mistakes on grammar or pronunciation. I would share the language evaluation before closing the class.

I sighed and felt relieved as my class ran well. Though some of them were shy, some others are good but overall the class knew and understood how to introduce themselves and others in simple ways. I closed the class by reviewing the lesson. Asking what they hd got and shared some language evaluation without mentioning their names.  

Onething I thanked to Allah as my boss showed his appreciation on my treaching style. He gave me some input on teaching especially on how to deliver the topic but he also appreciated on my activity with the board. I told him, The board was magic, sir. I could do anything in my teaching class. He handed me the class and I got the golden opportunity to have the adult class and become their facilitator for EOP.        


Pengalaman #2 Bonus

 My unpredictable Bonus

https://www.sonora.id/read/423286077/primbon-jawa-ungkap-cuma-7-tanggal-lahir-ini-yang-punya-sumur-rezeki-uang-tak-habis-hingga-anak-cucu


"Ms. Sarah, you are going to become a facilitator for our private client". Mr. Hanri informed me about teaching duty. "Ill take it, sir", I responded proudly. "But may I know who the client will be and what needs she/he wants to learn?" I directly ask a few questions related to the activities I had to prepare befre teaching. Mr. Hanri smiled and says nicely, "You will be the facilitator for a school owner wh will continue her doctoral degree. She needed to practice IELTS test before taking the real one". I was struck dumb and shocked, "Are you serious sir? Can you imagine the chareacter of an owner of some big prominent Islamic schools?", He smiled again. "Do not worry, mam. She is no problem with her English as she is the permanent resident in Australia. What she needs is practicing the types of model questions in Listening, reading, Speaking and Writing". Her assistance has prepared the book. You might use it or you could have from other sources."I was still negotiating when I felt I needed some back up to be good at every meeting. "Could I have a partner, sir. Ms. Ria is OK I think". Without waiting for long, he nodded and agreed with my request. My last question, How many hours in a meeting should I assist her and how many meetings should we complete the private lesson?"  Mr. Hanri took a short breath and said, "It depends on her tight schedule, mam. You could discuss which days she has to learn and practice test".  "Alright, sir. Wish me luck!" I close my short briefing that day. 

The preparation for our special client is complete and the first meeting would be on Friday, January 11th where I will not join "morning Dzikir" with my other colleagues in the office but its OK because I had a work to do. Before I went to the client resident, I gave some money away for the charity where the committe could buy some snack for the program. I left for the office and took a taxi to get her house. I was nervous, as a matter of fact, as it was the firs time for me to deliver or teach IELTS for the client. It seemed that I could not make any mistakes and I shouold get the  good impression for the first meeting. I do hope that Allah SWT will give me the way to get hrough the day. 

I finally met her. She was talkactive lady with speed of talking. She would say, "Do you understand what I mean?" everytime she finished saying something and Itried to show her my interest on her story or info. One thing I never thought before, when she ask my  facebook account and I gave her mine. then she sent me the request for friend. Next was the moment when she went to her bedroom and got back by giving me some money for five hundred thounsand rupiah! It was big for me, and when I asked what it was for, she only told me, "Don't tell your boss if I give you this". This is for you, just take it", OK?" I just said thank her a lot and it would be my best moment of my teaching experience; getting some green box from the client!

I went back to the office and along my way to the place, I just thugt that what I got this morning was Allah's blessing and He gave me more than I gave this morning for the "morning Dzikir" shodaqoh. I sent fifty thousand rupiah and I got ten times at the same day. Masha Allah. Is that calle "PAY IT FORWARD?" you will get the result or reward from whatyou gave or did. As long as you did it willingly without asking other's sympathy then be sure that Allah will give more than you think. Alhamdulillah Thank you Allah..          

Kamis, 01 Mei 2025

Pengalaman #1 Berendam Sejenak dalam air

 Berendam Sejenak dalam air

https://www.otosia.com/photo/read/5304805/10-potret-pemotor-ketiban-apes-hingga-kecebur-sawah-cosplay-jadi-padi

12 April 2025 yang lalu, aku dan suami jalan jalan ke daerah Tambelang untuk memeriksa tanaman padi yang sudah ditanam satu bulan sebelumnya. Kami memang berencana untuk tidak mampir ke rumah warga yang membantu menggarap sawah nya karena tujuannya adalah inspeksi mendadak turun langsung ke tempatnya dan melihat apa saja yang sudah terjadi. Singkat cerita kami berangkat dari rumah pukul 08.05 wib menggunakan kendaraan roda dua. Tidak menyangka akan mendapat pengalaman "lain" yang kejadiannya di luar kendali kami sebagai manusia dan tidak poernah terbesit sedikit puyn akan mengalami hal tersebut. Semua kejadian yang kami alami kami ambil hikmahnya dan pelajaran berharga langsung kami serap.

Sabtu pagi yang cerah, kami berangkat dari rumah meninggalkan anak anak. Mereka tidak berangkat ke sekolah karena memang tidak mengambil kegiatan tambahan di hari tersebut. Setelah saya menyelesaikan urusan dapur dan rumah tangga lainnya, kami pun mantap berangkat segera ke tempat yang dituju. Sepanjang perjalan yang memakan waktu 2 jam, kami melaluinya dengan lancar tidak mengalami macet di sepanjang perjalanan dan sampai di tempat pertama sekitar pukul 10.00 an. Walau londisi matahari mulai terik tetapi kami berhasil mencapai sawah dengan selamat dan menyaksikan perkembangan tanaman padi yang sudah berwarna hijau subur rata. Suami memeriksa tanaman tersebut sambil berkeliling sedangkan saya mengambil beberapa photo sebagai koleksi album sambil membaca novel online. 

ketika dirasa sudah cukup melihat, memandang serta memonitor tanaman padi dan merasa cukup puas,  kami lanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya. Saya pribadi belum pernah tahu tempat yang kedua karena memang waktu pertama kali ke wilayah tersebut, kami hanya berkunjung ke siempunya ladang. 

Awal kedatangan kami ke tempat kedua memang sudah memperlihatkan tanda tanda "bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah jalur atau jalan yang harus kami lewati sangat sempit dan tanahnya basah karena beberapa hari tersiram air hujan. Kehati-hatian sudah kami terapkan dan kebetulan dua kali hampir terjadi 'musibah'. Karena cepat tanggap, saya langsung turun dan menahan motor agar tidak terjrembab ke lahan sawah. Akhirnya kami sampai di tempat yang dituju dengan selamat.

Selama tiga puluh menit kami beristirahat, sambil mengkonsumsi makanan dan minuman ringan yang kami bekal dari rumah. Seperti biasa kami bertemu dengan beberapa penggarap dan bertegur sapa serta berbincang sebentar untuk mengetahui kondisi umum lahan lahan di sana. Saya mengambil beberapa photo untuk disimpan dan menikmati hamparan sawah yang luas walau cahaya panas matahari menerpa. Seteah dirasa cuklup mengamati apa yang kami liat, kami memutuskan pulang. Saya sempat menolak dibonceng oleh suami saya karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Beberapa kali suami menawarkan dan akhirnya saya naik dan kami pun berjalan perlahan lahan. 

Sambil menikmati pemandangan, suami menyesalkan mengapa si bungsu tidak ikut, padahal pemandangan yang ada saat itu adalah pemandagan langka yang sebaiknya dialami oleh anak anak zaman now. S
aya sendiri berisiatif menceritakan pengalaman saya dan si bungsu yang berani masuk arena rumah hantu di Taman Safari bebrpa waktu lalu. Selama bercerita saya pun lupa untuk dzikir beristighfar dan tidak pernah berpikir buruk apa yang akan terjadi sesaat saya selesai bercerita. Tak lama motorpun oleng karena lambatnya laju motor dan pada titik tertentu saya mencoba mengimbangi agar posisi kami tidak miring ke kiri. Tetapi, apalah daya, saya pasrah saat suami saya tidak bisa mengendalikan stang motor dan saya pun sadar kejadian selanjutnya adalah, kami akan terjun ke motor. Sedetik kemudian ....byuuuuur kami pun masuk ke area sawah dengan mudahnya dan posisi kami berbarung miring. Bagian kiri kami benar benar terendam air swah yang sebenarnya sangat lunak dan empuk karena kami merasakan lembutnya tanah berlumpur tesrbut. 

Bukannya kami sedih, kami malah tertawa dan merasa senang karena tuguh kami berendam di area tersebut. Saya vberusaha mendorong motor denagn kaki kiri saya walhasil semakin saya dorong ke atas semakin dalam saya berendam. Suami yang masih tertawa kemudian bingung kare hari yang sudah beranjak siang tetapi belum ada orang yang lewat. Posisi kami yang tidak terlihat karena ada di bawah pematang sawah. Dia berteriak meminta tolong dan akhirnya ada seorang bapak yang mau menolong kami. Posisinya yang tidak terlalu jauh mungkin mendengar suara permintaan tolong suami saya.

Alhamdulillah, kami bisa keluar juga dari lumpur sawah, Kebetulan di seberang kami ada aliran kali kecil yang dapat membersihkan lumpur yang ada di baju, jaket tas sepatu kami. Dengan bergantian, kami membersihkan sisa lumpur sambil mengulang kembali kejadian tadi. Pertama kali masuk sawah berendam sekitar 15 menit dan keluar dari area tersebut dalam keadaan kotor dan basah kuyup. Kami memutuskan segera pulang karena malu juga jika bertandang ke tempat pemilik sawah yang kami sewa.

Di sepanjang perjalanan pulang kami, udara dan cuaca masih terang dan saya berpikir baju yang basah ini bisa kering sampai di rumah. Kami mampir sejenak ke rumah makan gabus pucung untuk makan siang dan melanjutkan perjalanan kembali sekitar pukul 12.30 2ib. Allah memang sayang, DIA memberikan kami rezeki yang lain. Di tengah jalan hujan rintik rintik turun dan suami menginfkan lebih baik kita madi hujan saja karena terlajur sudah basah. Benar juga sepanjang perjalanan pulang hujan yang awalnya rintik-rintik menjadi semakin bayak dan deras dan jadilah kami mandi hujan walaupun akhirnya suami memutuskan turun untuk memakai jas hujan. Sampai rumah, kami tiba dengan selamat. 

Perjalanan yang direncanakan ternyata tidak sesuai harapan. Kita berencana tetapi Allah yang menentukan. Satu hal lagi, jangan pernah lupa untuk tetap mengingat nama Allah dalam setiap perjalanan yang kita lalui karena bagaimanapun, bila kita lalai sedikit saja, maka mungkin bisa jadi ada musibah yang mengngatkan kita. Saya pribadi tetap bersyukur memuji asmaNya karena saya yakin Allah akan memeri kami rezeki lain jika kami ikhlas menerimanya.

80 tahun merdeka #2

  MERDEKA UNJUK DIRI Lomba Tumpeng 14082025_MI Al Hikmah 80 tahun merdeka bukan angka sedikit untuk menunjukkan berapa lama kita bebas hidup...